F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-268: Bab 23 ~ Pembahasan Hadits Ubadah bin Shamit Radhiyallahu Anhu

📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-501
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU, 04 Sya'ban 1445 H / 14 Februari 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-268: Bab 23 Memerintahkan kepada Kebaikan dan Melarang dari Kemungkaran ~ Pembahasan Hadits 'Ubadah bin Shamit Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita masuk ke hadits yang selanjutnya.

عَنْ عُبَادَةَ بْنِ صَامِتِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : بَايَعْنَا رَسُوْلَ اللهِ ﷺ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ ؛ فِي الْعُسْرِ وَالْيُسْرِ وَالْمَنْشَطِ وَالْمَكْرَهِ ، وَ عَلَى أَثَرَةٍ عَلَيْنَا، وَ عَلَى أَنْ لَا نُنَازِعَ الْأَمْرَ أَهْلَهُ ؛ إلَّا أنْ تَرَوْا كُفْراً بَوَاحاً ، عِنْدَكُمْ مِنَ اللهِ تَعَالَى فِيْه بُرْهَانٌ ، وَعَلَى أَنْ نَقُوْلَ بِالْحِقِّ أَيْنَمَا كُنَّا ؛ لَا نَخَافُ فِي اللهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari 'Ubadah bin Shamit radhiyallahu 'anhu bahwa dia bercerita, "Kami berbaiat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam untuk senantiasa mendengar dan mentaati pemimpin kaum muslimin, baik dalam keadaan sulit maupun lapang; semangat maupun dalam keadaan yang tidak menyenangkan, serta ketika hak-hak kami dizalimi. (Kami juga berbaiat kepada Beliau) untuk tidak menentang perintah dari yang berhak mengeluarkannya, kecuali jika kalian melihat pelanggaran atau kekufuran yang nyata, dan pada kalian ada bukti-bukti dari Allah menyangkut hal tersebut. (Dan kami berbaiat) untuk selalu berkata benar di mana saja kami berada tanpa merasa takut terhadap cemoohan orang-orang yang mencela dalam menjunjung tinggi agama Allah."(Muttafaqun 'alaih)
Ini hadits berkaitan dengan sikap seorang mukmin terhadap pemimpinnya, terhadap penguasa di negerinya, yang mungkin melakukan banyak tindakan kezaliman.

Nabi mengatakan (wasiatnya adalah) mendengarkan dan patuh dalam semua kondisi selama bukan kemaksiatan kepada Allah 'Azza wa Jalla. Dalam kondisi sulit, mudah, semangat, enggak suka, atau dalam kondisi ada yang pilih kasih sama kita, yang tidak memberikan hak kita.

وَ عَلَى أَنْ لَا نُنَازِعَ الْأَمْرَ أَهْلَهُ،
Kita enggak boleh berontak kepada pemerintah yang sah (yang sesuai).
Illa (إلَّا), kecuali.. Berontak berarti tidak selalu enggak boleh. Terkadang boleh berontak. Ini mengingkari kemungkaran dengan berontak kepada pemerintahnya di saat kalian mendapati kekufuran yang nyata yang dilakukan oleh bosnya/oleh atasannya. Ketika melihat kemungkaran yang nyata/kekufuran yang nyata, kalian punya bukti atas apa yang kalian tuduhkan kepada pemimpin tersebut, baru boleh.
Lalu di antara baiat lainnya,

وَعَلَى أَنْ نَقُوْلَ بِالْحِقِّ أَيْنَمَا كُنَّا، لَا نَخَافُ فِي اللهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ .
Kita diperintahkan, artinya kita berbaiat juga, untuk tidak berucap kecuali ucapan yang benar, bukan hoaks, bukan makian. Kita diperintahkan untuk mengucapkan ucapan yang benar.

لَا نَخَافُ فِي اللهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ
Tanpa kita harus tahu, atau tanpa kita harus takut dengan celaan orang yang akan mencela.
Artinya, seorang yang menegakkan kebenaran, yang mengajak orang lain untuk menegakkan kebenaran, mau tidak mau dia akan mendapatkan celaan, dia akan dicaci maki, bahkan dia dikucilkan oleh masyarakat di tempat dia berdakwah.
Tapi baiat para sahabat Nabi jelas.

لَا نَخَافُ فِي اللهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ

Tanpa merasa takut terhadap cemoohan orang-orang yang mencela dalam menjunjung tinggi agama Allah.

Akan dicela! Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam dikatakan majnun (مَجْنُوْن = orang gila, -ed), dikatakan sahir ( سَاحِرٌ = tukang sihir, -ed), kahin (كَاهِيْن = dukun, -ed). Tapi Beliau terus menyampaikan agama Allah 'Azza wa Jalla sampai titik darah penghabisan. Konsekuensinya mati!
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengalami beberapa usaha orang-orang kafir untuk membunuh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Bahkan ingat seorang yang dengan pedangnya mengatakan,

مَنْ يَأْسِمُكَ مِنِّيْ ، يَا مُحَمَّدُ؟

Pedangnya pedang Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, sudah siap untuk ditebas kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu dia bertanya, Siapa yang akan menyelamatkan engkau dari aku, wahai Muhammad? Kata Nabi kita 'Alaihis-shalatu wassalam, "Allah". Mendengar kalimat "Allah" itu, gemetaran orang itu dengan pedangnya dan mengembalikan pedangnya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Jadi, bicara baiat, kita harus taat dan patuh kepada Nabiyullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Tidak boleh membantah atau memberontak untuk mengambil kekuasaan, kecuali dalam kondisi kita melihat penguasanya melakukan kesyirikan yang nyata yang ada buktinya. Dan baiat lainnya adalah untuk berkata dengan benar walaupun itu pahit. Enggak boleh takut dengan siapa pun!

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.