F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-252: Bab 21 ~ Pembahasan Hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu

Audio ke-252: Bab 21 ~ Pembahasan Hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-485
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA, 11 Rajab 1445 H / 23 Januari 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-252: Bab 21 Saling Tolong-menolong dalam Kebajikan dan Ketakwaan ~ Pembahasan Hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita masuk ke hadits yang selanjutnya.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، أنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ لَقِيَ رُكْبًا بِالرَّوْحَاءِ ، فَقَالَ : ❲ مَنِ الْقَوْمُ؟ ❳ ، قَالُوا : المُسْلِمُونَ ، فَقَالُوا : مَنْ أَنْتَ؟ قَالَ : ❲ رَسُوْلُ اللهِ ❳ ، فَرَفَعَتْ إِلَيْهِ امْرَأَةٌ صَبِيًّا ، فَقَالَتْ : أَلِهَذَا حَجٌّ؟ قَالَ : ❲ نَعَمْ ؛ وَلَكِ أَجْرٌ ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertemu dengan satu rombongan kafilah di Rawha', dan Beliau bertanya kepada kami, "Siapakah orang-orang itu?" Para sahabat menjawab, "Mereka adalah kaum muslimin." Lalu orang-orang itu bertanya, "Dan siapakah Anda?" Rasulullah pun menjawab, "Aku adalah Rasulullah." Lantas seorang wanita mengangkat anaknya seraya bertanya, "Apakah anak ini boleh berhaji?" Beliau menjawab, "Ya, dan kamu juga akan memperoleh pahalanya."
(HR. Muslim)
Di sini ada yang perlu diperbaiki ya terjemahannya. Ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,

❲ مَنِ الْقَوْمُ؟ ❳

Beliau bertanya, "Siapakah orang-orang ini?" Kalian ini siapa? Para sahabat, artinya orang-orang yang ditanya bukan para sahabat, orang yang ditanya itu, ya tentunya mereka sahabat sebenarnya, tapi kan belum tahu Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Nabi bertanya,

❲ مَنِ الْقَوْمُ؟ ❳
"Ini siapa orang-orang ini?"
Mereka menjawab,

المُسْلِمُونَ
Kita orang-orang Islam, kata dia.

قَالُوْا : المُسْلِمُوْنَ ، فَقَالُوْا : مَنْ أَنْتَ؟
Orang-orang itu bertanya, Siapa engkau?
Artinya, mereka belum pernah berjumpa dengan Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam. Mereka bertanya. Lalu orang-orang itu, ini yang ditanya. Orang-orang itu bertanya,

مَنْ أَنْتَ؟
Siapakah engkau?
Wallahi, Jamaah. Kita lihat ya, bahwa Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam itu seperti para sahabat yang lain. Dari sisi pakaiannya, penampilan Beliau ya, sehingga tidak kelihatan, apalagi mungkin kondisinya memang mau berangkat haji.

Lalu ketika orang-orang tahu itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, di sini mereka memanfaatkan untuk bertanya. Langsung salah seorang di antara mereka, ada seorang wanita mengangkat seorang anak kecil, kata dia, subhanallah, dia mengatakan,

أَلِهَذَا حَجٌّ؟
Apakah ada haji buat anak ini?
Apa kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam?

قَالَ : ❲ نَعَمْ ، وَلَكِ أَجْرٌ ❳
"dan bagimu pahalanya."
Dari hadits ini para ulama menjelaskan tentang yang membantu. Ini urusannya babnya Bab Tolong-menolong.

Anak ini belum baligh, belum wajib berangkat haji. Siapa yang membiayainya? Orang tuanya yang membiayainya. Anak itu akan dapat pahala dari haji dia. Kan belum baligh, Ustadz? Gimana dapat pahala?

As-Syaikh bin Utsaimin rahmatullah 'alaihi menjelaskan bahwasanya anak-anak yang belum baligh, kalau dia beramal saleh dia akan dapat pahala; tapi kalau dia melakukan dosa, dia enggak dosa, pahala dia dapat, berdasarkan hadits ini. Jadi pahalanya bukan buat orang tuanya saja, tapi anak itu dapat pahala.

Pertanyaannya adalah:
ألِهَذَا حَجٌّ؟
Apakah orang ini disyariatkan berangkat haji? Boleh berhaji dia?

قَالَ : ❲ نَعَمْ ❳
(ya), kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, "dan engkau akan mendapatkan pahala."
Hanya saja menjadi pertanyaan, yang berangkat haji dengan anak kecil, bagaimana kondisi anak kecil? Ibadah haji ini termasuk ibadah yang harus disempurnakan.

Allah mengatakan,

{ وَأَتِمُّوا۟ ٱلْحَجَّ وَٱلْعُمْرَةَ ِلِله }
"Sempurnakan ibadah haji dan umrah, Lillahi Ta'ala."
Tidak ada pahala, yang kalau dalam pertengahannya orang membatalkan, melainkan dia wajib menggantinya kecuali haji, walaupun haji itu haji sunah.

Jadi kalau sudah masuk

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ حَجَّا

harus sampai selesai. Kalau di tengah jalan enggak selesai, maka dia wajib menggantikannya dengan potong kurban. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu Hudaibiyah, Beliau potong kurbannya. Lalu Beliau mengqadhanya di tahun depannya, Shallallahu 'alaihi wasallam.

Bagaimana dengan anak kecil? Kadang kala anak kecil ini di tengah jalan udah enggak mau lagi. Pakai ihram, enggak.. enggak..! Enggak mau lagi sudah dia, dia mau pakai baju biasa. Diajak tawaf udah enggak mau. Terus bagaimana? Apakah orang tuanya harus menggantikannya dengan memotong kurban, memotong kambing, atau bagaimana?

Jumhur ulama berpendapat wajib menyelesaikan, tapi pendapat Abu Hanifah rahimahullahu Ta'ala dan ini pilihan Ibn Utsaimin rahimahullahu Ta'ala dan Ibnu Taimiyah insyaaAllah, kalau memang di tengah jalan kemudian anak kecil itu memberhentikan hajinya dan enggak mau lagi, ya sudah, selesai, enggak apa-apa. Karena memang dia belum mukallaf anak itu, belum wajib untuk melaksanakan ibadah haji.

Maka buat teman-teman yang kadang kala menunda-nunda hajinya dikarenakan anak-anak, seharusnya dia berangkat bersama anak, kalau memang memiliki biaya untuk itu.

Ini juga pembahasan yang menarik sekali. Bagaimana kalau orang berangkat haji, suami istri berangkat haji, anaknya tiga ditinggal, dan anak itu dititipkan ke ana, umpamanya. Ana yang menjaga anak-anaknya, ana merawat anak-anaknya, mengantarkan anaknya sekolah, anaknya sakit ana berangkat ke dokter. Dijaga nih anaknya sampai dua orang ini pulang dari haji, suami istri. InsyaaAllah, kita akan mendapatkan pahala hajinya ketika kita memang menjaga dan merawat orang ini, supaya dia bisa lebih khusyuk beribadah ketika haji. Semoga Allah memberikan pahala seperti itu. Karena kalau dia bawa semua anaknya tiga, mungkin dia tidak akan bisa khusyuk melaksanakan ibadah haji.

Jadi intinya, kalau engkau punya biaya berangkat sama anakmu, berangkat sama anakmu. Jangan ditunda. Karena terkadang ada orang tua yang menunda-nunda ibadah haji, sampai anaknya besar semua dia tunggu. Ketika itu dia sudah tua mau berangkat haji, dan sudah tidak mampu secara fisiknya. Maka kita tolong-menolong.

Kakak beradik satu keluarga, dilihat umpamanya kakaknya belum berangkat haji karena terbebani dengan anak-anaknya. Sang adik mengatakan, Kak, berangkat engkau haji. Anakmu titipkan ke aku, aku yang merawat anakmu. Sudah, engkau berangkat haji sama suamimu. Biarkan anak-anakmu di sini.

Semoga kita yang dititipi anaknya, mendapatkan pahala keberangkatan haji dia. Paling enggak, dapat bagianlah kalau enggak sama. Kita dapat bagian karena kita termasuk punya peran dari berangkatnya haji dia. Walaupun kita tidak membiayainya, tapi kita menjaga keluarganya sebagaimana mujahid fi sabilillah. Ketika kita memelihara keluarganya, merawat keluarganya dalam perjalanan jihad dia, kita akan dapatkan pahala jihad dia.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.