F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-240: Bab 20 ~ Pembahasan Surah Al-Hajj Ayat 67

Audio ke-240: Bab 20  ~ Pembahasan Surah Al-Hajj Ayat 67
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-473
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 JUM'AT, 23 Jumadil Akhir 1445 H / 05 Januari 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-240: Bab 20 Memberi Petunjuk kepada Kebaikan dan Mengajak kepada Kebenaran atau Kesesatan ~ Pembahasan Surah Al-Hajj Ayat 67


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Jamaah rahimakumullah.
Kembali kita berjumpa untuk belajar. Mungkin sebagian belajar merasa enggak dapat apa-apa. Dari sisi dunia mungkin tidak banyak yang kita dapatkan, tapi dari sisi akhirat kita, setidaknya kita mengetahui jalur menuju ke surga Allah 'Azza wa Jalla. Karena semua orang ingin masuk surga, siapa pun, di mana pun dia berada.

Apa pun agamanya, pasti yang menjadi cita-cita dia adalah hidup berbahagia kelak di alam baka sana, alam yang kekal dan abadi. Setiap muslim pun kalau ditanya, ya.. tentunya dia berharap masuk surga. Tapi, tidak semua berada di jalur menuju surga.

Sebagian orang itu salah jalan, sebagian orang enggak paham. Bahkan yang menuju ke surga dicela, yang mengajak ke surga dicaci maki, di-bully, dianggap orang yang enggak tahu apa-apa, orang yang kolot. Tapi memang itu ujian menuju kepada surga Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Hari ini kita masuk ke Bab nomor 20. Bab tentang bagaimana seorang itu menunjukkan kepada kebaikan, mengajak orang lain kepada kebaikan, tapi juga ada yang mengajak orang lain kepada kesesatan. Jadilah kita kunci-kunci yang membuka pintu-pintu kebaikan dan kunci-kunci yang menutup pintu-pintu keburukan.

Kita akan lihat apa yang telah dicatat oleh Al-Imam An-Nawawi dalam kitabnya Riyadush Shalihin ini berkaitan dengan bab ini.

{ لِّكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلۡنَا مَنسَكًا هُمۡ نَاسِكُوهُۖ فَلَا يُنَازِعُنَّكَ فِي ٱلۡأَمۡرِۚ وَٱدۡعُ إِلَىٰ رَبِّكَۖ إِنَّكَ لَعَلَىٰ هُدًى مُّسْتَقِيمٍ }

"Bagi tiap-tiap umat, telah Kami tetapkan syariat tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syariat) ini dan serulah kepada agama Rabbmu. Sesungguhnya, kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus." (QS. Al-Hajj: 67)

Allah memerintahkan kepada Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Di antara penyebab turunnya surat ini atau ayat ini, di mana orang-orang musyrikin heran kenapa Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bersama para sahabat itu mau mengkonsumsi hewan yang mereka sembelih, tapi mereka tidak mau mengkonsumsi hewan yang dimatikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala (bangkai).

Seharusnya engkau itu makan yang dimatikan sama Allah Subhanahu wa Ta'ala, masa yang kalian sembelih lebih utama daripada yang Allah mematikannya?!

Ini syubhat. Kata Allah kepada Nabi-Nya 'Alaihis-shalatu wassalam, Engkau enggak usah urusin mereka, enggak usah berdebat sama mereka, karena berdebat dengan orang bodoh itu ujung-ujungnya debat kusir, dan biasanya yang menang yang bodoh.

Maka Allah perintahkan kepada Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam,

{ وَادْعُ إِلَى رَبِّكَ }

Sudah, ajak mereka menuju kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Berikan penjelasan.

Tidak semua pengingkaran-pengingkaran, bantahan-bantahan dari orang-orang itu perlu kita jawab. Enggak! Tapi yang perlu kita lakukan adalah berdakwah, mengajak kepada Rabb.
Lalu Allah tutup ayat ini dengan mengatakan,

{ إِنَّكَ لَعَلَى هُدًى مُّسْتَقِيمٍ }

Engkau benar-benar di atas هُدًى (di atas petunjuk yang lurus).

Kita diperintahkan. Kalau itu perintah buat Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, setiap muslim, setiap mukmin, dia juga diperintahkan untuk mengajak orang lain kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Ada syaratnya ketika seorang mengajak kepada kebaikan. Apa syaratnya?
Dia harus berilmu. Kalau dia enggak berilmu, mau mengajak kepada apa?

Allah menyebutkan Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam,

{ إٍنَّكَ لَعَلَى هُدًى مُّسْتَقِيمٍ }
"Engkau benar-benar di atas petunjuk yang lurus."
Jadi kalau engkau ingin berdakwah, mengajak orang lain, tolong berilmu dulu!

Tapi gimana Ustadz, kan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan,

❲ بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً ❳
"Sampaikan dari aku walaupun satu ayat."
Iya! Satu ayat yang engkau ketahui.
Seorang yang paham tentang bagaimana wudhu yang benar, ya sudah, silakan ngajak orang kepada wudhu yang benar. Tapi ketika dia tidak paham, ya jangan! Akhirnya salah-salah orang berwudhu. Bukannya engkau mengajak kepada kebaikan, engkau malah menyesatkan orang.

Kita mengetahui, bahwasanya begini cara shalat yang sesuai dengan sunnah Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Silakan engkau mengajak. Tapi jangan bicara tentang haji, jangan bicara tentang puasa kalau engkau enggak tahu.

Ada urusan-urusan dalam agama ini yang setiap muslim wajib tahu, maka kepada itu engkau mengajak. Ada orang enggak shalat, engkau ajak shalat. Eh, ayo shalat! Shalat ini rukun Islam! Enggak harus nunggu engkau menjadi seorang ustadz. Kenapa? Karena engkau punya ilmu yang cukup tentang kewajiban shalat. Maka di sini disebutkan,

{ وَادْعُ إِلَى رَبِّكَ }
Ajaklah orang...!
Menuju kepada siapa? Menuju kepada partaimu, menuju kepada kelompokmu, ormasmu, sektemu?

لَا، إِلَى رَبِّكَ

Ajak mereka itu kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala!
Bukan kepada kelompok, bukan kepada ormas. Kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala!

Jadi selain ilmu, engkau harus ikhlas ketika mengajak orang lain kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Yang ketiga, hal yang penting dalam urusan mengajak orang lain adalah, ini berkaitan dengan ilmu juga, ilmu dengan tata cara mengajak orang lain.

Selain engkau mengilmui tentang hukum sesuatu, engkau juga harus punya ilmu tentang bagaimana mengajak orang lain kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena jangan sampai kita mengajak kepada kebaikan, mengingkari kemungkaran, ternyata menimbulkan dampak yang lebih buruk daripada yang sebelumnya.

Ada orang enggak shalat, kita ingin ngajak dia shalat. Tapi gara-gara kita salah cara, tahu-tahu dia enggak shalat, dan sekarang enggak puasa juga. Awalnya dia itu puasa tapi enggak shalat. Bagaimana sekarang kita menjadikan orang itu shalat dan berpuasa, bukan akhirnya orang itu enggak shalat, enggak puasa lagi.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.