F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-238: Bab 19 Orang yang Memulai Amalan yang Baik dan yang Buruk ~ Hadits Jarir bin Abdillah

Audio ke-238: Bab 19 Orang yang Memulai Amalan yang Baik dan yang Buruk ~ Hadits Jarir bin Abdillah
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-471
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU, 21 Jumadil Akhir 1445 H / 03 Januari 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-238: Bab 19 Orang yang Memulai Amalan yang Baik dan yang Buruk ~ Pembahasan Hadits Jarir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita masuk ke Bab "Orang yang Memulai Amalan Sunnah yang Baik atau Buruk."

Thayyib. Silakan dibaca haditsnya.

عَنْ أَبِي عَمْرٍو جَرِيْرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : كُنَّا فِي صَدْرِ النَّهَارِ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ ﷺ ، فَجَاءَهُ قَوْمٌ عُرَاةٌ مُجْتَابِي النِّمَارِ - أَوِ الْعَبَاءِ -، مُتَقَلِّدِي السُّيُوْفِ، عَامَّتُهُمْ - بَلْ كُلُّهُمْ - مِنْ مُضَرَ ، فَتَمَعَّرَ وَجْهُ رَسُوْلِ اللهِ ﷺ ؛ لَمَّا رَأَى بِهِمْ مِنَ الْفَاقَةِ ؛ فَدَخَلَ ثُمَّ خَرَجَ ، فَأَمَرَ بِلاَلًا ، فَأَذَّنَ وَأَقَامَ ، ثُمَّ صَلَّى ثُمَّ خَطَبَ ، فَقَالَ : { يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِى خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ } إِلَى آخِرِ الآيَةِ : {... إِنَّ ٱللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا } ، وَالْآيَةُ الاُخْرَى اَلَّتِي فِي آخِرِ الْحَشْرِ : { يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ } ، تَصَدَّقَ رَجُلٌ مِنْ دِيْنَارِهِ ، مِنْ دِرْهَمِهِ ، مِنْ ثَوْبِهِ ، مِنْ صَاعِ بُرِّهِ ، مِنْ صَاعِ تَمْرِهِ ، حَتَّى قَالَ : ❲ وَلَوْبِشِقٍّ تَمْرَةٍ ❳ ، فَجَاءَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ بِصُرَّةٍ كَادَتْ كَفُّهُ تَعْجَزُ عَنْهَا ، بَلْ قَدْ عَجَزَتْ، ثُمَّ تَتَابَعَ النَّاسُ؛ حَتَّى رَأَيْتُ كَوْمَيْنِ مِنْ طَعَامٍ وَثِيَابٍ ، حَتَّى رَأَيْتُ وَجْهَ رَسُوْلِ اللهِ ﷺ يَتَهَلَّلُ كَأَنَّهُ مُذْهَبَةٌ ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : ❲ مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً ؛ فَلَهُ أَجْرُهَا ، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ ؛ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً ؛ كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا ، وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ ؛ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ .

Dari Abu 'Amr Jarir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu, ia bercerita, "Pada suatu permulaan siang, kami sedang bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian ada sekelompok orang yang berpakaian minim (semi telanjang) mendatangi Beliau, hanya dengan memakai kain wol yang bergaris-garis dan pedang tergantung pada tubuh mereka. Kebanyakan atau bahkan mereka semua berasal dari Mudhar. Sewaktu melihat kemiskinan yang mereka alami, wajah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berubah. Maka Beliau masuk ke dalam, lantas keluar lagi. Dan Beliau memerintahkan Bilal mengumandangkan azan. Bilal pun mengumandangkan azan dan iqamah, lalu Beliau shalat.

Setelah itu Beliau berkhutbah dan membacakan, 'Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabbmu, yang menciptakan kamu dari seorang diri' sampai pada akhir ayat, 'Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu' [QS. An-Nisaa: 1]. Dan kemudian Beliau membacakan ayat lain yang terdapat pada akhir surat Al-Hasyr, 'Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)' [QS. Al-Hasyr: 18].

Ada seseorang yang menyedekahkan sebagian dinarnya, dirhamnya, pakaiannya, satu sha' gandum dan satu sha' kurma miliknya, hingga akhirnya Beliau berkata, 'Meskipun hanya dengan separuh kurma.'

Maka datanglah seseorang dari kaum Anshar dengan membawa satu pundi sedekah yang telapak tangannya hampir-hampir tidak mampu mengangkatnya, bahkan tidak mampu lagi. Lalu orang-orang bergegas mengikutinya, sampai aku melihat dua tumpukan besar terdiri dari makanan dan pakaian, sehingga aku melihat jelas wajah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berbinar-binar, seolah-olah bersinar. Maka Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Barang siapa yang memulai suatu sunnah yang baik dalam Islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang-orang yang mengamalkan sepeninggalnya tanpa mengurangi pahala orang yang beramal tadi sedikit pun. Dan juga barang siapa yang memulai suatu sunnah yang buruk dalam Islam, maka baginya dosanya dan dosa orang-orang yang mengamalkan sepeninggalnya tanpa mengurangi dosa mereka (yang berbuat dosa tadi) sedikit pun'."
(HR. Muslim)

Penjelasan

Barakallahu fiik.

Subhanallah, ya.
Hadits yang panjang, menceritakan bagaimana kehidupan di masa Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam. Bagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke rumahnya ketika melihat orang-orang miskin. Beliau ingin berbagi. Beliau masuk ke rumah, tapi enggak ada apa-apa di rumah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam yang bisa diberikan kepada mereka. Lalu Beliau memerintahkan kepada Bilal, karena sudah masuk waktu shalat, untuk azan dan iqamah. Orang-orang pada datang. Lalu Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat, Beliau berceramah, berkhutbah. Jadi ingat, ada khutbah yang insidental, ada khutbah rutin. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ketika itu berkhutbah.
Audio ke-238: Bab 19 Orang yang Memulai Amalan yang Baik dan yang Buruk ~ Hadits Jarir bin Abdillah
Di antara yang Beliau sampaikan adalah membacakan firman Allah di awal surat An-Nisaa.

{ يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِىْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءًۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِىْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا }

Lalu Beliau membacakan firman Allah yang di surat Al-Hasyr.

{ يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ }

Ini dua ayat yang menunjukkan bagaimana memotivasi para sahabat untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Untuk mempersiapkan diri, apa yang engkau akan lakukan untuk hari esokmu. Persiapkan dirimu untuk hal itu!

Setelah itu, setelah membacakan ayat itu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan tentang shadaqah. Beliau menjelaskan, ada orang yang shadaqah dengan satu dinar atau beberapa sen yang dia miliki, ada yang makanan, walaupun setengah butir kurma.

Setelah mendengarkan ceramah itu, apa yang dilakukan para sahabat? Sahabat-sahabat Nabi adalah orang-orang yang bersegera dalam melakukan kebaikan. Mereka pulang ke rumah, membawa apa yang mereka miliki. Maka di sini ada seorang sahabat yang memulai, dia bawa itu pundi yang isinya harta, yang beratnya dia enggak mampu tangannya, dia letakkan. Ketika dia meletakkan, akhirnya orang-orang berbondong-bondong untuk ikut bershadaqah. Ada yang bawa makanan, ada yang bawa pakaian, mungkin ada yang bawa uang. Apa saja yang mereka miliki, mereka shadaqahkan.
Audio ke-238: Bab 19 Orang yang Memulai Amalan yang Baik dan yang Buruk ~ Hadits Jarir bin Abdillah
Di sini perintah seorang untuk tidak pelit dengan apa yang dia miliki. Dan jangan pernah pesimis mengatakan, Aduh ana enggak punya apa-apa, Ustadz, kata dia. Kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam,

❲ بِشِقِّ تَمْرَةٍ ❳
"Dengan setengah butir kurma"
Ada berapa banyak kurma di rumahmu; ada berapa banyak beras di rumahmu; ada berapa banyak sayur di rumahmu, yang bisa kita shadaqahkan?!

Selesai peristiwa itu, Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam melihat ada dua tumpukan makanan dan pakaian. Karena orang-orang itu orang-orang miskin, pakaiannya minim, mungkin nampak dari wajah mereka kemiskinan yang Nabi sangat kasihan dengan mereka. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berubah wajahnya, bergembira Nabi 'Alahis-shalatu wassalam.

Beliau gembira karena banyak hal.
1) Karena semangat para sahabatnya untuk membantu saudaranya.
2) Karena orang-orang yang susah akan gembira juga.
Kita itu gembira dengan kegembiraan orang lain.

Lalu Nabi 'Alahis-shalatu wassalam mengatakan di sini,

❲ مَنْ سَنَّ سُنَّةً حَسَنَةٌ ❳
"Barang siapa yang memberikan sunnah hasanah (contoh yang baik, contoh jalan yang baik)"
Bisa jadi dia memulai amalan sunnah, bukan membuat amalan yang baru. Dia yang memulai. Artinya, ini perbuatan sunnah disyariatkan, cuma ana yang memulainya. Atau ini sunnah orang sudah pada lupa, ana yang mengingatkan dan memulainya, sehingga orang-orang mengikuti, mengikuti sunnah. Karena kita bicara, kalau bid'ah (perkara-perkara yang baru dalam urusan agama) selesai urusannya, sudah selesai dibahas itu. Karena ada yang menggunakan hadits ini untuk melegalkan bid'ah. Sehingga mereka bikin tata cara shalat sendiri, bikin dzikir sendiri. Macam-macam mereka bikin sendiri, berdalilkan, "Ini contoh yang baik."

Kita katakan, contoh yang baik dari mana? Apa ukurannya itu baik? Kalau ukurannya perasanmu, ya semua orang punya perasaan. Kalau ukurannya adalah akalmu, semua orang punya akal. Mungkin engkau bilang baik, aku bilang buruk. Enggak akan pernah ketemu.

Maka yang memberikan contoh yang baik adalah sunnah yang baik yang telah ditinggalkan, sunnah yang baik yang mungkin dilupakan oleh orang, atau engkau yang memulai sunnah itu. Atau contoh dalam urusan yang bukan bid'ah: membuat rumah Baitul Qur'an (rumah Qur'an). Di kampung kita enggak ada rumah Qur'an. Kita datang, kita bikin sarana, bagaimana menjadikan orang-orang di kampung ini bisa hafal Qur'an. Ana bikin, di kampung ana enggak ada yang bikin. Ini urusannya bukan urusan bid'ah. Ini kalaupun dimasukkan bid'ah, ya mungkin bid'ah dalam urusan sarana prasarana. Bukan dalam urusan agama, bukan dalam urusan ibadah.

Kemudian orang kampung pada bikin. Disuruh bikin rumah Qur'an-rumah Qur'an, sehingga di kampung kita ada tiga rumah Qur'an. Ana yang memulai bikin, itu ana akan mendapatkan pahala. Yang memberikan contoh yang buruk, maka dia akan mendapatkan keburukan itu.

Kemudian Syaikh Utsaimin mengatakan,

❲ مَنْ سَنَّ سُنَّةً سَيِّئَةً ❳
"Barang siapa yang memberikan contoh yang buruk"
Di sini contoh yang buruk ini adalah bid'ah yang dia lakukan. Sudah, enggak perlu buat seperti itu! Kan sudah ada contohnya dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Hadza wallahu a'lam bishawab.

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga Allah 'Azza wa Jalla memberikan taufik kepada kita untuk bisa mengamalkan. Karena sekadar ilmu tanpa diamalkan, akan jadi bala dan petaka buat kita.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.