F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-187 Empat Tingkatan Memahami Takdir ~ Tingkatan Yang Keempat Penciptaan

Audio ke-187 Empat Tingkatan Memahami Takdir  ~ Tingkatan Yang Keempat Penciptaan
🗓 JUM’AT | 17 Jumadal Ula 1445 H | 01 Desember 2023 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-187

📖 Empat Tingkatan Memahami Takdir ~ Tingkatan Yang Keempat

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد الله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحاب ومن ولاه


Anggota grup WhatsApp Dirosah Islamiyah yang semoga dimuliakan oleh Allāh. Kita lanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh fadhilatus syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.

Masih kita pada pembahasan Beriman Kepada Takdir. Beliau menyebutkan tentang,

المرتبة الرابعة

Tingkatan yang keempat, yang terakhir yaitu,

4. Penciptaan (الخلق)

Jadi setelah ilmu, kemudian tulisan, kemudian Allāh menghendaki, yang terakhir (tingkatan yang terakhir) adalah penciptaan

فنؤمن، بأن الله تعالى: خَلِقُ كُلِّ شَئءٍ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَئءٍ وَكِيلٌ ¤ لـهُ مَقَالِيدُ السَّمَوَتِ وَاَلْأَرْضِ
Kita beriman bahwasanya Allāh, Dia-lah yang menciptakan segala sesuatu. Firman Allāh (كُلِّ شَئءٍ) segala sesuatu mencakup ketaatan dan juga kemaksiatan. Segala sesuatu yang ada di langit maupun yang ada di bumi. (إلا الله) segala sesuatu yang di langit (إلا الله) kecuali Allāh, baik berupa kursi (arsy), benda-benda angkasa, malaikat-malaikat yang tinggal di sana. Maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla (Dia-lah) yang menciptakan segala sesuatu.
Dan juga apa yang ada di bumi. Allāh menciptakan dzat mereka dan juga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menciptakan amalan-amalan mereka, Allāh kehendaki dan Allāh berkehendak untuk menciptakan dzat mereka dan juga menciptakan amalan-amalan mereka.

الله خَلِقُ كُلِّ شَئءٍ
“Dia-lah Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang menciptakan segala sesuatu.”
Termasuk di antaranya adalah kemaksiatan. Dan nanti In syaa Allāh akan disebutkan bahwasanya tidak semua yang Allāh kehendaki itu berarti dicintai oleh Allāh. Tidak semua yang Allāh ciptakan berarti itu dicintai oleh Allāh aza wa jalla. In syaa Allāh akan disebutkan pada pembahasan yang khusus.

Yang jelas di sini kita berusaha untuk memahami empat tingkatan takdir. Tidak akan sempurna keimanan seorang hamba terhadap takdir Allāh sampai dia mewujudkan empat perkara ini.

وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَئءٍ وَكِيلٌ
Dan Dia-lah yang Maha Menolong atas segala sesuatu. Dia adalah wakil kita. Dia adalah tempat kita memohon pertolongan
لـهُ مَقَالِيدُ السَّمَوَتِ وَاَلْأَرْضِ
“Allāh Subhānahu wa Ta’āla (Dia-lah) memiliki perbendaharaan langit dan juga bumi.”
Sekali lagi penciptaan di sini masuk di dalamnya adalah penciptaan terhadap amal perbuatan yang kita lakukan, bukan hanya sekedar dzat kita saja yang merupakan ciptaan Allāh, bahkan pekerjaan kita. Seperti misalnya di sini menggerakkan tangan, mengucapkan sesuatu maka ini juga ciptaan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Di dalam sebuah ayat, Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan,

وَٱللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ
“Allāh Subhānahu wa Ta’āla Dia-lah yang menciptakan kalian dan apa yang kalian kerjakan.” [QS As-Saffat: 96]
Kalian sendiri itu (dzatnya) Allāh-lah yang menciptakan, dan apa yang kalian kerjakan dan apa yang kalian amalkan itu juga adalah ciptaan Allāh aza wa jalla.

Dan di dalam sebuah hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan,

إنَّ اللهَ خالق كُلّ صانِعٍ وصَنعَته
Sesungguhnya Allāh Dia-lah yang menciptakan setiap yang صانِعٍ (setiap orang yang melakukan).
وصَنعَته
Dan Dia-lah Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang menciptakan pekerjaan.
Berarti baik dzatnya maupun sifatnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang telah menciptakan itu semuanya. Kemudian beliau mengatakan,

وهذه المراتب الأربع شا ملة لما يكون من الله تعالى نفسه، ولمايكون من العباد،
Dan empat tingkatan takdir ini meliputi apa yang berasal dari Allāh dan apa yang berasal dari para hamba-hamba Nya.
Apa maksudnya?

فكل مايقوم به العباد من أقوال أوأفعال أوتروك فهي معلومة لله تعالى مكتوبة عنده والله تعالى قد شاءهاوخلقها:
Maksudnya bagaimana? Maka setiap apa yang dilakukan oleh seorang hamba, baik berupa ucapan maupun perbuatan, atau dia meninggalkan karena terkadang amalan seorang hamba itu melakukan baik mengucapkan maupun dengan amal perbuatannya, dan terkadang amalan tersebut berupa meninggalkan, ini berkaitan dengan seorang hamba.
Maka apa yang berkaitan dengan hamba tadi berupa ucapan, perbuatan, dan juga peninggalannya dia,

فهي معلومة لله تعالى
Maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla Maha Mengetahui
مكتوبة
Dan apa yang dilakukan oleh hamba tadi, tertulis di sisi Allāh, dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla Dia-lah yang menghendaki, dan Dia-lah yang menciptakan.
Jadi empat tingkatan takdir, kita bisa praktekkan di dalam diri seorang hamba, karena seluruh ucapan dia, perbuatan dia:
  1. Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengetahuinya,
  2. Allāh menulisnya di dalam lauhul mahfudz,
  3. Allāh menghendaki terjadinya apa yang sudah ditulis tadi kemudian,
  4. Allāh Subhānahu wa Ta’āla mewujudkan, kemudian Allāh Subhānahu wa Ta’āla menciptakan ini pada diri seorang hamba
لِمَن شَاۤءَ مِنكُمۡ أَن یَسۡتَقِیمَ ٢٨ وَمَا تَشَاۤءُونَ إِلَّاۤ أَن یَشَاۤءَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ ٢٩ [التكوير ٢٨-٢٩]
Bagi orang atau bagi siapa yang menghendaki di antara kalian untuk istiqomah dan tidaklah kalian menghendaki kecuali apabila Allāh Subhānahu wa Ta’āla (رَبُّ الْعَالَمِينَ) menghendakinya.
Ini menunjukkan bahwasanya perbuatan kita adalah kehendak Allāh

لِمَن شَاۤءَ مِنكُمۡ أَن یَسۡتَقِیمَ
“Untuk siapa di antara kalian yang ingin istiqomah.”
Kemudian juga firman Allāh,

وَلَوۡ شَاۤءَ ٱللَّهُ مَا ٱقۡتَتَلُوا۟ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ یَفۡعَلُ مَا یُرِیدُ [البقرة ٢٥٣]
“Dan kalau Allāh menghendaki niscaya mereka tidak akan berperang satu dengan yang lain.: [QS Al-Baqarah: 253]
Menunjukkan bahwasannya (ٱقۡتتلوا۟) mereka, saling berperangnya mereka dan ini adalah amalan, ini adalah dengan kehendak Allāh.

Jadi amalan istiqomah tadi, demikian pula peperangan di antara manusia dan ini adalah mencakup itu semua masuk di dalam (أفعال العباد) ini, semuanya masuk dalam perbuatan seorang hamba, ini juga di bawah kehendak Allāh Subhānahu wa Ta’āla

وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ
“Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla Dia-lah yang melakukan apa yang Dia inginkan.”
Dan dalam firman Allāh yang lain,

وَلَوۡ شَاۤءَ ٱللَّهُ مَا فَعَلُوهُۖ فَذَرۡهُمۡ وَمَا یَفۡتَرُونَ [الأنعام ١٣٧]
“Seandainya Allāh menghendaki niscaya mereka tidak akan melakukan.”
Menunjukkan bahwasanya apa yang mereka lakukan ini adalah dengan kehendak Allāh

فَذَرۡهُمۡ وَمَا یَفۡتَرُونَ [الأنعام -١٣٧]
“Dan tinggalkanlah maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka berdusta atasnya.”
Ini menunjukkan tentang masyi'atullah terhadap apa yang berkaitan dengan perilaku hamba-hamba Nya.

Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan,

وَٱللَّهُ خَلَقَكُمۡ وَمَا تَعۡمَلُونَ [الصافات -٩٦]
“Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla Dia-lah yang menciptakan kalian dan apa yang kalian kerjakan.”
Jadi termasuk (أفعال العباد) pekerjaan-pekerjaan hamba ini adalah
Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang menghendaki dan kemudian
Allāh Subhānahu wa Ta’āla Dia-lah yang menciptakan kalian dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla, Dia-lah yang telah menciptakan apa yang kalian kerjakan.

Beliau membawakan ayat-ayat yang mulia ini menunjukkan kepada kita bahwasanya apa yang kita kerjakan, perilaku kita ini adalah Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang menciptakan.

Demikian pula perilaku kita ini, Allāh Subhānahu wa Ta’āla Dia-lah yang menghendaki. Peperangan, apa yang kita kerjakan, ta'at yang kita lakukan, kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia maka itu adalah dengan kehendak Allāh.

Dan sekali lagi in syaa Allāh akan ada pembahasan tentang masalah iradah syar'iyyah, iradah kauniyah. Dan bahwasanya iradah kauniyah ini tidak mengharuskan apa yang dikendaki oleh Allāh tadi dicintai oleh Allāh aza wa jalla.

In syaa Allāh akan ada pembahasan tersendiri. Dan apakah dengan seseorang beriman dengan takdir, kemudian dituntut dianjurkan dia untuk berleha-leha tidak mengambil sebab dan seterusnya.

In sya Allāh akan kita lanjutkan pembahasan ini, pada kesempatan yang akan datang. Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memudahkan.

وبالله التوفيق و الهداية
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.