F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-189 Allah Telah Memberikan Kehendak Dan Kemampuan Untuk Manusia Bagian Kedua

Audio ke-189 Allah Telah Memberikan Kehendak Dan Kemampuan Untuk Manusia Bagian Kedua
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SELASA | 21 Jumadal Ula 1445 H | 05 Desember 2023 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-189

📖 Allāh Telah Memberikan Kehendak Dan Kemampuan Untuk Manusia (Bagian Kedua)

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَمَنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صلى الله عليه وعلى آله وأَصحابه والتابعين لهم بإحسانٍ إلى يوم الدين وسلم تسلما كثيرا. أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillah kembali kita dipertemukan oleh Allāh Azza wa Jalla masih pada pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh fadhilatus syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullahu ta’ala.

Masih kita pada pembahasan beriman dengan takdir. Beliau mengatakan:

Di antara yang menunjukkan bahwasanya seorang hamba diberikan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla ikhtiar, diberikan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla kehendak dan dia diberikan qudrah oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Beliau menyebutkan yang kedua,

الثاني:
Yang kedua:

توجيه الأمر و النهي إلى العبد

Adanya pengarahan, perintah dan juga larangan kepada seorang hamba.

Adanya perintah dan larangan kepada seorang hamba, ini menunjukkan, tentang bahwasanya dia memiliki kehendak. Berarti dia memiliki qudrah, dia dilarang dan diperintahkan berarti dia mempunyai kehendak dan dia memiliki qudrah.

و لو لم يكن له اختيا وقدرة لكان توجيه ذلك إليه من التكليف بما لَا يطاق
Ketika Allāh Subhānahu wa Ta’āla, mengatakan kepada manusia وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ hendaklah kalian mendirikan shalat, menunjukkan bahwasanya manusia yang diperintahkan tadi, mereka punya kehendak.
Punya kehendak untuk melakukan sesuatu, tidak mungkin Allāh Subhānahu wa Ta’āla memerintahkan kepada mereka, sedangkan mereka tidak memiliki kehendak sama sekali. Pasti dia memiliki kehendak.

Dan perintah Allāh menunjukkan bahwasanya dia memiliki qudrah, memiliki kemampuan untuk melaksanakan apa yang Allāh perintahkan. Thayyib

و لو لم يكن له اختيا وقدرة لكان توجيه ذلك إليه من التكليف بما لَا يطاق
Kalau seandainya seorang hamba itu tidak memiliki kehendak dan dia tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan perintah maupun menjauhi larangan. Niscaya ketika perintah dan larangan tadi diarahkan kepada mereka.
Ini tentunya adalah:

التكليف بما لَا يطاق
Termasuk membebani mereka dengan sesuatu yang mereka tidak mampu.
Dan ini sesuatu yang bertentangan dengan hikmah Allāh. Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah Dzat yang Maha Bijaksana al Hakim, termasuk kebijaksanaan Allāh menurunkan syar'iat sesuai dengan kemampuan.

Ketika, seandainya, di dalam perintah Allāh dan juga di dalam larangannya kepada manusia dan sementara manusia tidak memiliki kehendak, tidak bisa memilih, tidak memiliki qudrah, tidak memiliki kemampuan. Kok diperintahkan dan dilarang. Maka ini termasuk sesuatu yang bertentangan dengan hikmah Allāh.

Hikmah Allāh memerintahkan manusia sesuai dengan kemampuan mereka.

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا
"Allāh tidaklah membebani sebuah jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya.” [QS Al Baqarah: 286]
Ini adalah hikmah Allāh membebani sebuah jiwa dengan kemampuannya, bukan di luar kemampuannya.

وهو أمر تأباه حكمة الله تعالى ورحمته وخبره الصادق في قوله : لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَآ ءَاتَىٰهَا
Dan ini adalah perkara yang diingkari oleh hikmah Allāh. Bertentangan dengan hikmah Allāh dan bertentangan dengan rahmat Allāh. Yang rahmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla ini meliputi segala sesuatu, termasuk di antaranya adalah tidak membebani manusia kecuali sesuai dengan kemampuannya.
Dan juga bertentangan dengan khabar dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla, khabarnya yang benar.

Ketika Allāh mengatakan:

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ
"Allāh tidak membebani sebuah jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya."
Wus' (وُسْع) artinya adalah qudrah, tidak membebani sebuah jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya.

Menunjukkan bahwasanya seorang hamba itu memiliki qudrah, memiliki وُسْع yang artinya adalah kemampuan dan juga kekuatan.

Baik, ini adalah alasan kedua yang menunjukkan bahwasanya seorang hamba itu memiliki ikhtiar dan juga memiliki qudrah.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memudahkan kita untuk memahami agama-Nya dan sampai bertemu kembali, In sya Allāh pada kesempatan yang akan datang.

والله تعالى أعلم
وبالله التوفيق و اله‍داية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.