F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-234: Bab 18 Larangan Berbuat Bidah ~ Pembahasan Hadits Aisyah

Audio ke-234: Bab 18 Larangan Berbuat Bidah ~ Pembahasan Hadits Aisyah
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-467
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 KAMIS, 15 Jumadil Akhir 1445 H / 28 Desember 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-234: Bab 18 Larangan Berbuat Bid'ah dan Mengada-ada dalam Agama ~ Pembahasan Hadits Aisyah Radhiyallahu 'Anha


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita masuk ke Bab nomor 18 berkaitan dengan Bab An-Nahyu 'Anil Bida' wa Muhdatsatil Umur.

Silakan dibaca hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, hadits pertama dalam bab ini.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : ❲ مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ ؛ فَهُوَ رَدٌّ ❳ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

وَفِي رِوَايَةِ لِمُسْلِمٍ : ❲ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا ؛ فَهُوَ رَدٌّ ❳ .
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha ia mengutarakan, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda, "Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan (agama) kami, yang bukan darinya (ajaran kami), maka sesuatu itu ditolak."(Hadits Muttafaqun 'alaih)
Subhanallah.
Ini ucapan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Al-Imam An-Nawawi menyebutkan hadits ini dalam bab ini. Artinya, tatkala kita mengajak orang untuk meninggalkan bid'ah dan mengamalkan sunnah, karena kita takut beramal lalu ditolak.

Jelas sekali hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam,

❲ مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا ❳

Ini yang mengada-ada.

Barang siapa yang mengada-ada sesuatu dalam urusan ❲ أَمْرِنَا ❳ urusan agama kita ini, (apa yang bukan dari urusan agama, dia mengada-ada), maka tertolak.

Bicara, umpamanya haji. Haji ini kenapa kok hanya setahun sekali?! Bukankah Allah menyebutkan,

{ اَلْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُوْمَاتٌ }
"Haji itu dikerjakan pada bulan-bulan yang sudah ditentukan."
Bukankah bulan haji itu adalah bulan Syawal, Dzulqa'dah, Dzulhijjah? Kenapa kita bikin haji cuma bulan Dzulhijjah? Bagaimana kalau kita bikin tiga bulan, kan masih masuk bulan haji?!

Orang berpikir sekarang untuk memberikan kemudahan kepada umat, agar antrian haji ini tidak terlalu panjang. Ada yang sampai 15 tahun enggak haji-haji. Kapan berangkat haji dia?! Dengan ini, ini memberikan solusi kepada umat, sehingga mereka kuotanya bisa semakin cepat mereka berangkat haji.

Tapi kenapa kita tidak melakukan itu? Kenapa? Ya karena ini baru ini kayak gini. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengajarkan seperti itu.

Mereka mengatakan, Kan dalilnya ada dari Qur'an!
Semua punya dalil. Jadi kalau bicara dalil, semua punya dalil. Tapi ternyata, benarkah dalil itu bisa dipakai dalam urusan ini?

Di sini benar-benar penjelasan yang sangat gamblang dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, kalau orang beragama itu pakai ilmu, bukan pakai perasaan, bukan pakai tradisi.

Kemudian dalam riwayat Imam Muslim disebutkan,

❲ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا ؛ فَهُوَ رَدٌّ ❳
Barang siapa yang beramal (amal apa saja), yang amalan tersebut bukan berdasarkan perintah kami (enggak ada perintah Allah, enggak ada perintah Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam; ana cuma mau beramal), maka itu akan tertolak.
Jangan berpikir "yang penting beramal." Sebagian orang punya prinsip yang sederhana. Ya Ustadz, yang penting kita niat baik! Na'am, niat baik penting, tapi kalau jalannya salah, engkau tetap salah. Seorang yang niat bershadaqah, baiknya bershadaqah, tapi dia salah memberikan shadaqahnya (ke tempat kemaksiatan), maka enggak berguna buat engkau. Maka tetap harus sesuai dengan aturannya.

Kita lihat orang-orang yang kerja di perusahaan, dia itu ikut SOP (Standar Operasional Prosedur, -ed) yang dibikin. Kamu harus seperti ini, kamu harus seperti ini, kamu harus seperti ini. Ya sudah, jalani! Selamat, gaji turun.

Tapi ketika dia bikin-bikin sesuatu yang tidak diperintahkan, umpamanya, ini hal yang sederhana: bikin gelas. Ketika ana minta kepada (ana punya perusahaan gelas), ana minta agar mereka bikin gelas seperti ini. Ya, sudah, sudah dikasih contoh seperti ini bikin gelasnya. Dia bikin... Setelah dapat beberapa banyak, Kok dia kayaknya kurang bagus?! Akhirnya dia bikin gelasnya pakai dua pegangan. Gini kan lebih keren, pak Ustadz, umpamanya, atas ijtihad dia. Perusahaan akan mengatakan, Enggak bisa! Kita ini kontrak kerjanya sama toko itu satu pegangan, gitu. Akhirnya ditolak, dibuang, enggak berguna. Kira-kira seperti itu sederhananya.

Tapi intinya, yang kita bicarakan itu bid'ah dalam urusan agama. Kalau dalam urusan dunia, ya kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, "Kalian lebih ngerti untuk urusan dunia kalian. Silakan kalian mau bikin apa sesuka kalian, dalam urusan dunia kalian."

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga Allah 'Azza wa Jalla memberikan taufik kepada kita untuk bisa mengamalkan. Karena sekadar ilmu tanpa diamalkan, akan jadi bala dan petaka buat kita.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.