Audio ke-232: Bab 18 Larangan Berbuat Bidah ~ Pembahasan Surah An-Nisaa Ayat 59

☛ Pertemuan ke-465

🌏 https://grupislamsunnah.com

🗓 SELASA, 13 Jumadil Akhir 1445 H / 26 Desember 2023 M

👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى

📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-232: Bab 18 Larangan Berbuat Bid'ah dan Mengada-ada dalam Agama ~ Pembahasan Surah An-Nisaa Ayat 59

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita masuk ke Bab nomor 18 berkaitan dengan Bab An-Nahyu 'Anil Bida' wa Muhdatsatil Umur.

Silakan dibaca ayat yang di surah An-Nisaa ayat 59.

{ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا }

"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (kepada Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."(QS. An-Nisaa: 59)

Barakallahu fiik.

Di sini ayat yang sudah kita bahas pada pembahasan-pembahasan sebelumnya, Allah memerintahkan kepada kita agar kita taat kepada Allah dan Rasul-Nya, taat kepada ulil amri minkum.

Kalau terjadi beda pendapat, ini yang sering kita melihat. Kalau terjadi perselisihan, Ana berpendapat ini enggak boleh, antum berpendapat boleh. Ana berpendapat ini sunnah, antum berpendapat ini bid'ah. Antum berpendapat ini bid'ah hasanah, fulan berpendapat ini bid'ah dhalalah.

Apa yang harus kita lakukan? Umat ini bingung, Ustadz.

Di sini Allah telah memberikan solusi. Kembalikan kepada siapa? Kepada Allah, Al-Qur'anul Karim, dan kepada Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam (kepada sunnahnya), kalau kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Itu yang akan lebih baik, Jamaah, sehingga umat tidak kebingungan.

Makanya, Syaikh bin Utsaimin rahimahullahu Ta'ala menyebutkan bahwa di antara bahaya bid'ah, dia memecah belah umat. Jadi orang yang membuat bid'ah, yang membikin bid'ah, itu memecah belah umat. Kenapa? Semua orang akan bikin bid'ah, akan bikin ritual tersendiri, kemudian dia bungkus dengan kata-kata: Ini bid'ah hasanah, ini bid'ah yang diperbolehkan, ini bid'ah yang bagus. Fulan ngomong bid'ah juga, semua pada bikin! Umat akhirnya bingung.

Semua orang merasa bid'ah-bid'ah mereka, bikinan-bikinan baru mereka itu baik. Hancur umat ini. Sehingga memang, solusi untuk menyatukan umat itu seperti sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam,

❲ فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ ❳

"Kalian ikut sunnahku."

Selesai urusannya.

Ya enggak semudah itu..!

Ya bikin mudah, jangan dibikin ruwet. Bikin mudah urusannya. Kenapa kita memberatkan diri kita?!

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga Allah 'Azza wa Jalla memberikan taufik kepada kita untuk bisa mengamalkan. Karena sekadar ilmu tanpa diamalkan, akan jadi bala dan petaka buat kita.

بَارَكَ اللهُ فِيْك

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════