F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-219: Bab 16 Perintah Memelihara Sunnah dan Adabnya ~ Hadits Abu Abdillah An-Nu'man bin Basyir

Audio ke-219: Bab 16 Perintah Memelihara Sunnah dan Adab-Adabnya ~ Pembahasan Hadits Abu Abdillah An-Nu'man bin Basyir
☛ Pertemuan ke-452
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 KAMIS, 23 Jumadil Awwal 1445 H / 07 Desember 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-219: Bab 16 Perintah Memelihara Sunnah dan Adab-Adabnya ~ Pembahasan Hadits Abu Abdillah An-Nu'man bin Basyir Radhiyallahu 'Anhu

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita lanjutkan kajian kita.

عَنْ أَبِيْ عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: ❲ لَتُسَوُّنَّ صُفُوْفَكُمْ ؛ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ وُجُوْهِكُمْ ❳ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

وَفِيْ رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ يُسَوِّي صُفُوْفَنَا ؛ حَتَّى كَأَنَّمَا يُسَوِّي بِهَا الْقِدَاحَ ؛ حَتَّى إِذَا رَأَى أنَّا قَدْ عَقَلْنَا عَنْهُ ، ثُمَّ خَرَجَ يَوْمًا، فَقَامَ حَتَّى كَادَ أَنْ يُكَبِّرَ ، فَرَأَى رَجُلًا بَادِياً صَدْرُهُ ، فَقَالَ: ❲ عِبَادَ اللهِ! لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ ؛ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ وُجُوهِكُمْ ❳ .
Dari Abu Abdillah An-Nu'man bin Basyir radhiyallahu 'anhu, ia menceritakan, "Suatu ketika aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Hendaklah kalian meluruskan shaf kalian, atau Allah Subhanahu wa Ta'ala akan merubah rupa-rupa kalian (menyebabkan kalian saling bermusuhan dan berselisih hati)'."(Muttafaqun 'alaih)
Diriwayatkan Muslim disebutkan, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah meluruskan barisan shaf kami seolah-olah Beliau meluruskan anak panah hingga kami benar-benar memahami tentangnya. Kemudian pada suatu hari, Beliau keluar dari rumah menuju ke masjid, lalu Beliau berdiri hingga ketika Beliau hampir membaca takbir, tiba-tiba Beliau melihat seorang yang dadanya menonjol (condong ke depan), maka Beliau pun bersabda, 'Wahai hamba-hamba Allah! Hendaklah kalian meluruskan shaf kalian atau Dia (Allah) akan membuat wajah kalian saling berselisih'."
Audio ke-219: Bab 16 Perintah Memelihara Sunnah dan Adab-Adabnya ~ Pembahasan Hadits Abu Abdillah An-Nu'man bin Basyir
Na'am, Jamaah.
Ini sunnah meluruskan shaf yang diremehkan di banyak masjid. Yang ana kunjungi kadang kala, subhanallah ya, shaf depan belum penuh, jamaah sudah bikin shaf di baliknya lagi. Nanti seperti itu yang ketiga, shaf kedua belum penuh, yang ketiga sudah bikin shaf tersendiri. Padahal kita tahu, meluruskan shaf termasuk menyempurnakan ibadah kita.

Di sini Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memberikan pelajaran kepada para sahabatnya, bahwasanya Beliau biasa mengatakan,

❲ لَتُسَوُّنَّ صُفُوْفَكُمْ ❳
"Kalian benar-benar luruskan, rapikan shaf kalian."
❲ أَوْ لَيُخَا لِفَنَّ اللهُ بَيْنَ وُجُوْهِكُمْ ❳
"Allah akan bikin wajah kalian saling bertikai"
Wajah ini mungkin enggak ada di belakang; ada di samping, gara-gara kita tidak meluruskan shaf. Jadi kalau ada yang berbincang Persatuan! Persatuan! satukan dulu shafnya yang benar! Kalau fisik bisa berkumpul dalam ibadah, insyaaAllah, semoga hati bisa lebih berkumpul dalam ibadah.

Kemudian dalam riwayat Muslim, Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam begitu telitinya dalam menyamakan shaf.

كَأَنَّمَا يُسَوِّي بهَا الْقِدَاحَ
Seakan-akan Beliau menyamakan anak panah.
Anak panah ketika mau diterbangkan, itu perlu lurus, agar melesat dan masuk tepat sasaran. Nabi melakukan itu Shallallahu 'alaihi wasallam.
Jadi bukan sekedar omongan,
❲ صَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ ❳

Mereka tidak ingin bergerak meluruskan shaf. Nabi lihat.

Sampai suatu saat, cerita Nu'man bin Basyir, Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam sudah melihat kita sudah paham, sudah biasa, bisa melakukan itu tanpa arahan, dibiarin sama Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam.

Akhirnya Nabi masuk ke shaf, masuk ke mihrab untuk di depan imam, untuk menjadi imam, Beliau 'Alaihis-shalatu wasallam, hampir saja,

فَقَامَ حَتَّى كَادَ أَنْ يُكَبِّرَ
Hampir saja Beliau takbirratul ihram pada waktu itu.
فَرَأَى رَجُلًا بَادِيًا صَدْرُهُ
Dia lihat ada seorang laki-laki yang dadanya menonjol dari yang lainnya.
فَقَالَ : ❲ عِبَادَ اللهِ! ❳
Lalu Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan, "Wahai hamba-hamba Allah!"
❲ لَتُسَوُّنَّ صُفُوْفَكُمْ ❳
"Kalian luruskan shaf kalian!"
❲ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ وُجُوْهِكُمْ ❳
"Atau yang terjadi, kalian akan bertikai, wajahnya akan dirubah sama Allah Subhanahu wa Ta'ala."
Entah diletakkan di mana.
Kapan itu terjadi? Tatkala kita tidak peduli dengan urusan shaf, cinta dan kasih sayang sesama muslim, empati kepada saudara-saudara kita. Maka biasanya orang itu akan lupa pada waktu itu dari rahmat yang Allah berikan sejatinya.

Maka Jamaah, luruskan shaf!
Kalau ada shaf yang kosong, masuk. Jangan mengatakan, Ini kan cuma sunnah, Ustadz.

Subhanallah. Gara-gara meninggalkan sunnah, meremehkan, ada orang merapatkan shaf, kita malah menjauh. Engkau telah menumbuhkan permusuhan kepada saudaramu, gara-gara tidak mau merapatkan shaf.

Terkadang kita merapatkan shaf, orang yang kita rapatkan shaf kita dengan dia, dia menyingkir. Kalau dia menyingkir karena di sebelahnya ada yang kosong atau sebelahnya memang bergeser, maka engkau ikut bergeser. Tapi kalau kiranya tidak, maka usahakan kita tatkala itu melihat kondisi orang ini. Orang ini enggak paham, perlu dikasih tahu.

Kadang kala imamnya mengatakan,

لَتُصَوُّنَّ صُفُوْفَكُم، أَوْ صَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ فَإِنَّ تَصْفِيَةَ الصُّفُوْفِ مِنْ إِقَامِ الصَّلَاةُ

Jamaahnya mengatakan,

سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا

Tapi bila melihat shafnya, ternyata mereka tidak menjalankan pelurusan shaf ini. Yang itu akan menimbulkan bahaya, dan disebutkan sebagaimana disampaikan, pertikaian di antara kita, perselisihan yang tidak ada habisnya. Apa penyebabnya? Di sini! Tidak meluruskan shaf.

Thayyib.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepada para sahabat yang mereka berpencar ketika mereka singgah di satu tempat. Akhirnya mereka pada berpencar, berjauh-jauhan. Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,

❲ إِنَّ تَفَرُّقَكُمْ فِيْ شِعَابِ وَالْعَزْمِنَةُ إِنَّمَا ذَالِكُمْ مِنَ الشَّيْطَانِ ❳
Sesungguhnya terpisah-pisahnya kalian di celah-celah perbukitan...
Ini tadi ketika Nabi dalam perjalanan, dalam satu peperangan atau umrah, biasanya istirahat, singgah di sebuah tempat. Akhirnya para sahabat itu pada berpisah-pisah.
Lalu Beliau mengatakan, Berpisahnya kalian itu merupakan sumber dari syaitan.

Itu sumber dari syaitan. Sehingga seharusnya kalian merapikan shaf kalian!

Jangan karena, ya, engkau memiliki sajadah yang bagus, atau merasa lebih kaya. Ini bicara ujub. Hati-hati, Jamaah! Kadang kala kita ujub dengan harta kita, ada yang ujub dengan ibadahnya. Maka ibadah yang bercampur dengan ujub tersebut akan gugur. Kalau dia ujub dengan amal salehnya, semuanya gugur amal salehnya.
Oh, saya ini orang baik. Saya, semua amalan sudah kita amalkan ya.
Bisa gugur semua amalannya!

Di sini Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan tentang bahayanya berpencar tadi.

Jangan merasa, Oh enggak, ana sudah benar sendiri, yang lainnya ini enggak jelas, Ustadz. Kayaknya pada masuk neraka semua kayaknya mereka itu. Ana mau bikin shaf sendiri.

Subhanallah.
Jangan berpisah dari shaf! Jaga sunnah! Kenapa? Menjaga sunnah ini menjaga persaudaraan.

Jadi kalau bicara tadi, persatuan umat Islam, coba, di setiap masjid mereka bersatu!
Bersatu gimana Ustadz? Ini ormasnya beda-beda.
Eggak ada urusan ormasnya beda-beda!
Oh, ini partainya beda-beda Ustadz!
Masuk masjid, semuanya hamba Allah. Berdiri di shaf, rapatkan dengan shaf yang di sebelahnya, pundak dengan pundak, kaki dengan kaki, jangan berikan celah! Karena ada sebagian (sebagian apa ya?) manusia, yang mengatakan, Ya, kalau ada celah itu kan ada syaitan, ya biar syaitan ikut ibadah juga sudah! Kata dia.

Subhanallah.
Ini awal permusuhan yang engkau bangkitkan. Ketika urusan shaf rapat enggak mau, diajak rapat tidak mau, berarti engkau yang sedang memecah belah umat. Karena jelas hadits Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam tadi, "Engkau luruskan rapikan shaf kalian atau kalau tidak, Allah akan bikin wajah kalian berubah."
Na'udzubillahi min dzalik

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.