F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-197: Bab 14 ~ Pembahasan Hadits Abu Muhammad Abdillah bin Amr bin Al-Ash 02

Audio ke-197: Bab 14 Tidak Berlebihan dalam Ketaatan ~ Pembahasan Hadits Abu Muhammad Abdillah bin Amr bin Al-Ash Radhiyallahu 'Anhu Bag 02
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-430
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA, 23 Rabi’ul Akhir 1445 H / 07 November 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-197: Bab 14 Tidak Berlebihan dalam Ketaatan ~ Pembahasan Hadits Abu Muhammad Abdillah bin Amr bin Al-Ash Radhiyallahu 'Anhu Bag 02


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita lanjutkan kajian kita.

Hadits Abu Muhammad Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu 'anhuma menunjukkan kepada kita, bahwasanya agama Allah ini (agama Islam ini) bukan hanya berbincang tentang shalat, membaca Al-Qur'anul Karim, tapi peduli dengan bagaimana seorang menjaga tubuhnya, bagaimana seorang peduli dengan pekerjaannya, bagaimana orang perhatian dengan istrinya, dengan anak-anaknya, dengan tamunya, dengan tetangganya.

Dan Abdullah bin Amr bin Ash, ketika dia melakukan apa tadi yang kita dengar; dia berpuasa sepanjang tahun, artinya dia enggak pernah berbuka kecuali di hari-hari yang diharamkan berpuasa; dia membaca Al-Qur'an setiap malam, dalam shalatnya dia khatam 30 juz Al-Qur'an; akhirnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada Abdullah bin Amr bin Ash, istilah yang sekarang biasa dipakai "One day one juz", engkau khatamkan Qur'an dalam sebulan sekali. Jadi, 30 juz dibagi 30 malam.

Tapi Abdullah bin Amr bin Ash mengatakan, "Aku mampu lebih dari itu." Dan kita diperintahkan berlomba-lomba dalam kebaikan.

{ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ }
Jangan santai ketika berjalan menuju Allah Jalla Jalaluh.
Karena dilihat semangat yang tinggi dari Abdullah bin Amr bin Ash, maka Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam memberikan tawaran lainnya. Oke, 20 hari 30 juz.
Dia mengatakan, "Ya Rasulullah, aku bisa lebih dari itu."
"Kalau begitu, satu hari tiga juz. Dalam sepuluh hari engkau khatam Al-Qur'anul Karim."

Akhirnya Abdullah bin Amr bin Ash memaksa, dia merasa mampu lebih dari itu. Artinya, energi yang ada di tubuh dia mau dikeluarkan ke mana, gitu. Maka dia lebih memilih untuk dikeluarkan untuk membaca Al-Qur'anul Karim.

Maka akhirnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, "Ya sudah kalau seperti itu, tujuh hari tujuh malam saja engkau khatamkan Al-Qur'an."

Berkaitan dengan puasa. Setelah cukup panjang negoisasi dengan Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, Nabi mengatakan kepada dia, "Yang pertama, puasa, cukuplah engkau puasa"
ثَلاَثَةُ أيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
"tiga hari dalam sebulan."
Ya sudah. Tanggal berapa? Ya.. kalau dia mau puasa Ayyamul Bidh, ok, 13,14,15. Tapi kalau enggak, yang penting dalam sebulan tiga hari berpuasa. Tapi akhirnya Abdullah bin Amr bin Ash mengatakan, "Kalau urusan puasa, aku mampu lebih dari itu." Bayangkan Jamaah, di malam harinya sudah baca Qur'an, siang harinya dia berpuasa.

Lalu kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, "Sudah, puasa sehari berbuka dua hari."
Dia mengatakan, "Ah.. aku mampu lebih dari itu, Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Tolonglah..!"
Dikasih yang lebih. Lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, "Ya sudah, puasanya Dawud, puasanya Nabi Dawud 'Alaihissalam. Dan enggak ada lagi yang lebih baik dari puasanya Nabi Dawud 'Alaihissalam."

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, Beliau itu sayang sama umatnya, Beliau tidak ingin membebani kita. Beliau memberikan ajaran-ajaran yang mampu orang melakukannya. Bisa jadi ada manusia yang mampu melakukan amalan tersebut ketika muda, tua enggak mampu lagi. Kasihani tubuhmu, dia punya hak, kedua matamu juga punya hak.

Akhirnya di akhir hidupnya Abdullah bin Amr bin Ash menyesal, karena Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam sempat mengatakan kepada Abdullah bin Amr bin Ash, "Mungkin engkau dikasih panjang umur nantinya, sehingga engkau enggak mampu lagi mengamalkan hal itu."

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia. Abdullah bin Amr bin Ash terus melakukan sunnah tersebut, tapi fisiknya melemah. Dia tidak mampu lagi berdiri untuk membaca Al-Qur'an. Jadi sehari lebih dari tiga juz karena dia mengkhatamkan Qur'an dalam tujuh hari. Akhirnya dia berusaha untuk tidak meninggalkan sunnah tersebut yang telah dia amalkan di masa hidup Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam.

Maka di siang hari dia baca Qur'an separuhnya setoran kepada keluarganya, malam harinya dia tinggal melengkapinya. Sehingga tetap dia bisa mengkhatamkan dalam tujuh malam, dia khatam Al-Qur'anul Karim.

Bagaimana dengan puasa? Susah buat dia untuk puasa sehari dan berbuka sehari. Terkadang dia melakukan. Ya sudah, puasa tujuh hari, berbuka tujuh hari; puasa tiga hari, berbuka tiga hari. Kenapa? Biasanya orang kalau lagi enak puasa, besoknya puasa lagi, besoknya puasa lagi, besoknya puasa lagi, akan ringan buat dia.

Tapi kalau sehari puasa, sehari berbuka, terkadang, ya.. namanya orang sudah sepuh dia, dia enggak mampu. Tapi yang jelas, Abdullah bin Amr bin Ash tetap melaksanakan apa yang pernah dia sampaikan kepada Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Dan dia mengatakan, "Aku mempersulit diriku sendiri." Dia mempersulit dirinya.

Jadi, Jamaah rahimakumullah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam peduli dengan kondisi para sahabatnya. Ketika ada laporan, Beliau langsung berusaha untuk memperbaikinya. Dan kemudian kita lihat Amr bin Ash radhiyallahu Ta'ala 'anhu, dia enggak berani menegur anaknya sendiri. Kenapa? Karena Abdullah bin Amr bin Ash dari sisi keilmuan agama jauh lebih dalam daripada ayahnya, karena yang masuk Islamnya lebih dahulu Abdullah bin Amr bin Ash. Sehingga sang ayah mau kasih tahu anaknya, takut mungkin dia enggak punya ilmunya.

Maka ini sebuah faidah penting buat kita. Kadang kala kita mau kasih tahu orang, kayaknya enggak pantas kita kasih tahu itu orang. Kenapa? Ya, karena ilmu kita mungkin enggak cukup, mungkin dia mengamalkan itu memiliki alasan. Kita perlu bantuan orang alim untuk menyampaikan nasihat tersebut.

Maka Abdullah bin Amr bin Ash dipanggil oleh Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Nabi enggak ngomong sama bapaknya, Kamu kasih tahu dia. Enggak! Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam memerintahkan kepada Amr bin Ash, Bawa dia ke sini..! Dibawa ke sini.

Lalu Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam tidak langsung menegur. Ini adab juga. Nabi tahu yang disampaikan ayahnya benar, tapi Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam ingin mengorek kondisi Abdullah bin Amr bin Ash dari dia sendiri. Apa benar kamu melakukan ini? Atau, Gimana puasamu? Nah, dia cerita, bukan untuk menunjukkan kesombongan. Tidak. Riya, laa. Karena ada kebutuhan. Gimana bacaan Qur'anmu? Lalu setelah dapat informasi, baru di sini tugas kita adalah memberikan nasihat, memberikan arahan.

Dan salah satu ucapan Abdullah bin Amr bin Ash ketika ditanya, dia mengatakan, "Ya Rasulullah, aku tidak menginginkan kecuali kebaikan." Ini petunjuk buat kita bersama bahwa tidak semua kebaikan yang kita pandang itu baik, itu benar menurut syariat.

Jadi kalau orang berpikir, MasyaaAllah.. puasa sepanjang tahun bagus, khatam Qur'an tiap malam bagus, masyaaAllah. Tapi ketika dihadapkan kepada firman-firman Allah, sabda-sabda Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga kita baru tahu amalan kita ini baik atau tidak.

Soalnya, kebaikan dan kebenaran itu bukan ikut perasaan kita, tapi ikut wahyu yang Allah turunkan kepada Nabi-Nya. Maka jangan berlebih-lebihan dalam beribadah, dan ketika engkau beribadah berusahalah untuk menjaga ibadah tersebut.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.