F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-174: Bab 13 Penjelasan tentang Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Pembahasan Hadits Abu Dzar

Audio ke-174: Bab 13 Penjelasan tentang Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Pembahasan Hadits Abu Dzar Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-407
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 KAMIS, 19 Rabi’ul Awwal 1445 H / 05 Oktober 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-174: Bab 13 Penjelasan tentang Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Pembahasan Hadits Abu Dzar Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Thayyib. Kita lanjutkan.

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ـ أَيْضًا ـ ، أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ ﷺ ، قَالُوا لِلنَّبِيِّ ﷺ : يَا رَسُولَ اللهِ! ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالأُجُورِ ، يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي ، وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ ، وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أَمْوَالِهِمْ ؟! قَالَ : ❲ أَوَلَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا تَصَدَّقُونَ بِهِ ؟! إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلِّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلِّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ ، وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ❳ ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ! أَيَأْتِيْ أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ ، وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ ؟! قَالَ : ❲ أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ ؛ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيْهَا وِزْرٌ ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلاَلِ ؛ كَانَ لَهُ أَجْرٌ ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ [١٠٠٦] .
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada beberapa orang sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengeluh, "Wahai Rasulullah, orang-orang kaya pergi dengan membawa pahala yang besar. Mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami mengerjakannya, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Akhirnya Beliau menanggapi, "Bukankah Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjadikan kalian jalan untuk bersedekah? Sesungguhnya setiap tasbih merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil terhitung sedekah, mengajak berbuat baik itu sedekah, mencegah kemungkaran termasuk sedekah pula, dan berhubungan badan dengan istri kalian adalah sedekah."
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin salah seorang di antara kami melampiaskan syahwatnya lalu mendapatkan pahala?" Kemudian Beliau menjawab, "Bagaimana pendapat kalian seandainya dia melampiaskannya di jalan yang haram, bukankah dia berdosa? Demikian juga jika dia letakkan pada jalan yang halal, maka ia memperoleh pahala." n(HR. Muslim)
Subhanallah, Jamaah.
Hadits keempat pun dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu. Abu Dzar menceritakan bagaimana para sahabat Nabi, bagaimana semangat mereka untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Mereka shalat, mereka puasa, tapi ada amalan lain yang tidak bisa mereka lakukan. Maka mereka mengatakan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, mengeluh,

يَا رَسُولَ اللهِ! ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالأُجُورِ
Orang-orang kaya ini borong pahala, dibawa semua sama mereka!
Para sahabat tidak iri dengan rumah yang dibangun oleh orang-orang kaya. Mereka tidak iri dengan melihat kendaraan-kendaraan yang mereka miliki, dengan baju-baju mewah yang dikenakan mereka. Enggak! Itu bukan urusan buat mereka. Yang jadi beban pikiran buat mereka, mereka ini dapat pahala yang kita enggak bisa dapat. Apa? Disebutkan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Mereka itu shalat seperti kita shalat, puasa seperti kita puasa. Karena tadi, ibadah shalat, ibadah puasa: ibadah badan. Yang orang pokok punya badan biasa melakukannya. Yang enggak bisa dilakukan oleh yang miskin:

وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أَمْوَالِهِمْ
Mereka shadaqah dengan kelebihan harta mereka. Kita enggak mampu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam..!
Bahkan kondisinya, itu orang-orang kaya yang bantuin kita, yang bantuin para sahabat yang miskin, yang memberikan makan kepada para sahabat yang miskin. Subhanallah.

Lalu Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam berusaha untuk menghibur para sahabat. Sejatinya yang diketahui para sahabat, ya shadaqah itu dengan harta. Memang itu yang menjadi bekal utama orang bershadaqah.

{ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ }
"Dari apa yang Kami rezekikan (yakni harta), mereka berinfak."
Lalu Nabi mengatakan, "Bukankah Allah sudah jadikan buat kalian?!"

❲ أَوَلَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا تَصَدَّقُونَ بِهِ؟! ❳
Kalian kan mau shadaqah urusannya, Allah kan sudah jadikan buat kalian yang dengannya kalian shadaqah.
Lalu dijelaskan nih apa saja, disebutkan: Ucapan Subhanallah itu shadaqah, ucapan Allahu Akbar itu shadaqah, ucapan Alhamdulillah shadaqah, ucapan Laa Ilaaha Illallah shadaqah, menyuruh kepada amal kebajikan itu shadaqah, melarang kemungkaran shadaqah. Bahkan,

❲ وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ❳
Kalian mendatangi istri kalian itu dapat pahala shadaqah.
Ini para ulama berbicara tentang -di sini- pentingnya niat ketika seorang mendatangi istrinya, niat untuk menjaga diri dari yang haram. Mendatangi istri shadaqah. Oleh karena itu, kalau bicara orang yang sering mendatangi istri dengan niat dia menjaga kehormatan dirinya, maka dia akan dapat pahala shadaqah dan akan terjaga kehormatan dirinya. Niatkan hal itu! Baca doa ketika mendatangi istri.
Audio ke-174: Bab 13 Penjelasan tentang Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Pembahasan Hadits Abu Dzar Radhiyallahu 'Anhu
Para sahabat bingung ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan sampai yang seperti itu dapat pahala shadaqah. Apa kata mereka? Ya Rasulullah! Mereka heran. Ini orang mendatangi istrinya, syahwat. Syahwat, dia punya syahwat sama istrinya, dapat pahala shadaqah!

Lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam membandingkan bagaimana kalau dia mendatangi yang haram. Dapat dosa enggak? Dosa! Maka ketika dia mendatangi yang halal, itu akan dapat pahala shadaqah. Maka niatkan di sini. Orang penting meniatkan ketika dia mengamalkan sesuatu sebagai bentuk pengabdian kepada Allah Jalla Jalaluh, mengharapkan keridhaan-Nya.

❲ حَتَّى اللُّقْمَةُ ❳

Sampai.., luqmah ( لُقْمَة ) itu sesuap makanan yang diangkat oleh suami diberikan kepada istrinya. Subhanallah.

Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam menggambarkan seorang suami mengambil makanan, sesuatu, lalu disuapkan kepada istrinya, itu dapat pahala shadaqah. Dengan catatan: engkau berharap Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ini pentingnya niat kita.

Jadi kalau bicara semangat para sahabat itu, bukan semangat untuk memiliki rumah yang tinggi/yang besar, mobil yang mewah di dunia, enggak! Mereka semangat untuk bisa beramal untuk akhirat mereka. Karena sejatinya mereka tahu, kita mau punya rumah sebagus apa pun bakal ditinggalkan. Lalu kenapa kita berlomba-lomba untuk sesuatu yang fana, tapi kita lupa dengan sesuatu yang kekal dan abadi? Maka para sahabat ingin mendapatkan itu.

Dan solusinya, ada banyak amal kebajikan yang bisa mengantarkanmu untuk bisa bershadaqah, walaupun enggak punya harta.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.