F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-173: Bab 13 Penjelasan tentang Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Pembahasan Hadits Abu Dzar

Audio ke-173: Bab 13 Penjelasan tentang Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Pembahasan Hadits Abu Dzar Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-406
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU, 18 Rabi’ul Awwal 1445 H / 04 Oktober 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-173: Bab 13 Penjelasan tentang Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Pembahasan Hadits Abu Dzar Radhiyallahu 'Anhu

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Thayyib, dilanjutkan hadits yang selanjutnya.

عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ❲ عُرِضَتْ عَلَيَّ أَعْمَالُ أَُمَّتِي؛ حَسَنُهَا وَسَيِّئُهَا، فَوَجَدْتُ في مَحَاسِنِ أَعْمَالِهَا : الأَذَى يُمَاطُ عَنِ الطَّرِيقِ، وَوَجَدْتُ في مَسَاوِئِ أَعْمَالِهَا : النُّخَاعَةُ تَكُونُ فِي المَسْجِدِ لاَ تُدْفَنُ ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ [٥٥٣].
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dia menuturkan, "Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 'Diperlihatkan kepadaku amal perbuatan umatku yang baik maupun yang buruk. Kemudian aku mendapati amal baik itu berupa menyingkirkan gangguan di tengah jalan, dan aku mendapati dari amal buruknya adalah berdahak di masjid namun tidak dikuburkan dalam tanah'."
(HR. Muslim)
Subhanallah.
Hadits ketiga juga dari Abu Dzar radhiyallahu Ta'ala ‘anhu. Abu Dzar, subhanallah ya, yang beliau akan dibangkitkan sendirian. Beliau meninggal di Al-Rabatha dan dishalati oleh Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu Ta'ala 'anhu.

قَالَ لنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Kata Abu Dzar, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

❲ عُرِضَتْ عَلَيَّ ❳
"Diperlihatkan kepadaku"
Artinya, Allah memperlihatkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam; dijelaskan oleh Allah kepada Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam,

❲ أَعْمَالُ أَُمَّتِي ❳
"amalan-amalan umatku"
❲ حَسَنُهَا وسَيِّئُهَا ❳
"yang baik dan yang buruk"
Lalu Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam mendapatkan dalam catatan amal kebajikan umatnya,

❲ الأَذَى يُمَاطُ عَنِ الطَّرِيقِ ❳
"yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan"
Menyingkirkan gangguan dari jalan itu termasuk amal kebajikan. Bahkan ada cerita Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam tentang seorang yang menyingkirkan dahan di jalan,

❲ لَا يُؤْذِ هَذَا الْمُسْلِمِيْنَ ❳

Allah ampuni dosanya, masuk surga dia, hanya karena menyingkirkan dahan di jalan.

Kita ini, subhanallah, Jamaah, di negeri kita, ini nih yang berkaitan dengan amal ini, ini banyak sekali. Kesempatan kita untuk melakukan itu banyak sekali. Bukan malah menaruh.. apa ya.. membuat hal yang menyakiti di jalan, mengganggu di jalan.

Kadang kala sebagian orang itu pinggir rumahnya dikasih batu-batu supaya orang enggak boleh parkir di sana. Padahal itu jalan bukan hak dia, umpamanya. Dia bisa dapat amal kebajikan. Umpamanya dia tahu, ya dia enggak akan keluar rumah. Ada orang yang mengatakan, Dilarang parkir di depan pintu! Dilarang parkir di depan pagar! Depan pintu okelah, masuk akal depan pintu, mungkin orang mau keluar-masuk. Tapi di samping pagarnya? Kenapa engkau enggak mau amal kebajikan?!

Kita sering melihat di negeri kita, di banyak tempat, ya enggak di semuanya, banyak jalan-jalan yang ketika musim hujan datang itu berlubang jalannya. Sehingga di sebagian tempat karena mereka sakit hati, itu jalan lubang itu dikasih pohon pisang sama dia supaya orang enggak terjatuh di sana. Dan hati-hati, ini jalan di tengah jalan dikasih pohon pisang, Jamaah. Kenapa kok enggak ditutup lubangnya aja, kenapa ditanami pohon pisang? Jadi, itu bisa jadi amal kebajikan.

Tapi yang lebih baik, ketika dia umpamanya berusaha untuk beli semen, beli batu, dia tutup. Setiap orang yang lewat, dia akan mendapatkan kebaikan dia. Tapi kalau enggak mampu itu, ya sudah. Paling tidak kita memberi tanda agar orang tidak terperosok di sana. Ini amal kebajikan, jangan diremehkan!

Melihat di jalan ada botol, ada beling, ada kulit pisang, ada kerikil kadang kala di jalan, jangan hanya dilihat. Singkirkan! Ada paku, singkirkan hal itu. Engkau akan mendapatkan, ayatnya sudah kita baca:

{ فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ }
(Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.)
Itu bukan dzarrah yang engkau lakukan. Itu besar. Kalau bicara paku yang disingkirkan, paku itu bisa menyebabkan motor orang bocor, mobil orang bocor, sehingga dia tidak bisa melanjutkan perjalanan. Kalau umpamanya ada tukang tambal yang dekat.. Tapi kalau tukang tambal bannya jauh sehingga dia harus menuntun motornya atau mendorong mobilnya, hal itu sesuatu yang besar sebenarnya. Tapi yang jelas Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam mendapatkan dalam kebaikan-kebaikan umatnya, menyingkirkan dahan itu, menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan itu masuk amal kebajikan.

Dan kalau kita lihat, Jamaah, banyak orang juga, ini di musim hujan yang dia menyebabkan banjir dengan buang sampah di sungai. Ana masih melihat orang-orang yang naik motor, sampai jembatan dia ambil kresek, dia lemparkan. Itu akan masuk yang kedua,

❲ وَوَجَدْتُ في مَسَاوِئِ أَعْمَالِهَا ❳
"dan aku dapati di antara amal keburukannya adalah"
❲ النُّخَاعَةُ تَكُونُ في المَسْجِدِ لاَ تُدْفَنُ ❳
"orang yang berdahak di masjid lalu tidak dikuburkan."
Bicara dikuburkan ini, berarti tanah atau pasir yang dijadikan bahan alasnya Masjid Nabawi dahulu. Jadi enggak pakai karpet. Makanya, kalau dulu itu shalat pakai sandal. Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam shalat pakai sandal, imamnya pakai sandal, makmumnya pakai sandal. Enggak masalah, ketika masjidnya menggunakan al-hasha, yaitu kerikil-kerikil kecil yang ditarok di masjid.

Makanya ketika orang mengeluarkan dahak, dahak menjijikkan, jangan dia meludah atau mengeluarkan dahak di mesjid kemudian dibiarkan. Maka hendaklah ditanam, dikubur, ditutupi. Kalau dari tanah dulu tinggal ambil yang di sampingnya, ditutupin, sudah, enggak ada masalah. Tapi kalau sekarang orang menggunakan tisu. Jangan sembarangan meludah! Jangan sembarangan! Apalagi di rumah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Itu masuk amal keburukan.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.