F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Tiga Landasan Utama – 08 – Makna Syahadat bahwa Muhammad adalah Rasul (Utusan) Allah

Tiga Landasan Utama – 08 – Landasan Kedua: Mengenal Agama Islam Bagian Kedua, Makna Syahadat bahwa Muhammad adalah Rasul (Utusan) Allah - AKADEMI BELAJAR ISLAM
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
📘 Tsalatsatul Ushul : ❝ MENGENAL AGAMA ISLAM #2 MAKNA SYAHADAT BAHWASANYA MUHAMMAD ﷺ ADALAH UTUSAN ALLAH❞
Dosen : Ustadz Beni Sarbeni, Lc, M.Pd Hafidzhahullah Ta'ala
🎧 Simak Audio 🎧

Mengenal Agama Islam #2 - Makna Syahadat bahwa Muhammad adalah Rasul (Utusan) Allah


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد

Sahabat sekalian yang semoga senantiasa dimuliakan oleh Allah rabbul ‘alamin. Kita lanjutkan kajian kitab Tsalatsatul Ushul (Tiga Landasan Utama), kali ini kita akan membahas mulai dari pasal tentang dalil syahadat atau bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah.

Sebelumnya kita sudah membahas rukun Islam, rukun Islam itu di antaranya adalah dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan dan melaksanakan ibadah haji. Kita pun sudah membahas tentang dalil syahadat “laa ilaaha illallah”, kita pun sudah membahas tentang makna “laa ilaaha illallah”, termasuk dua rukun “laa ilaaha illallah” yaitu An-Nafyu wal Itsbat. An-Nafyu artinya menafikan atau meniadakan segala peribadatan kepada selain Allah. Adapun Al-Itsbat artinya adalah menetapkan ibadah hanya untuk Allah subhanahu wa ta'ala.

Dalil syahadat bahwa Muhammad adalah Rasul (Utusan) Allah.

Nah kali ini adalah tentang dalil bahwasanya Muhammad itu utusan Allah. Apa di antara dalilnya? Penulis rahimahullah berkata,

وَدَلِيْلُ شَهَادَةِ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ قَوْلُـهُ تَعَالَى: لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Adapun dalil dari syahadat (persaksian) bahwa Muhammad adalah Rasul (utusan) Allah adalah firman Allah Ta’ala (yang arti-nya), “Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang Mukmin.” (QS. At-Taubah: 128)
Jadi, di dalam ayat ini Allah subhanahu wa ta'ala menetapkan tentang adanya seorang Rasul dari kalangan Arab yaitu baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, maka kita harus bersaksi bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah (utusan Allah). Dan Allah pun di dalam ayat ini menyebutkan beberapa sifat Rasul tersebut,

1. عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ, “terasa berat baginya apa yang menjadi penderitaan kalian”,

Ini sifat yang pertama, karena itu syariat Islam, ajaran Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam pada dasarnya tidak berat, bahkan Nabi pun menegaskan dalam sebuah hadits, الدين يسر, “Agama itu mudah”. Allah pun di dalam Al-Qur’an menegaskan di dalam Surat Thaha,

طه. مَآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْقُرْءَانَ لِتَشْقَىٰ
Tha ha. Tidaklah kami menurunkan Al-Qur’an agar kalian sengsara. (QS. Thaha: 1-2)
Jadi, di antara sifat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang pertama adalah عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ,“terasa berat bagi Nabi —shallallahu ‘alaihi wasallam— apa yang menjadi penderitaan kalian”. Dari sifat tersebut maka bisa kita simpulkan pada asalnya ajaran Nabi itu mudah.

2. حَرِيصٌ عَلَيْكُم, “sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagi kalian”.

Itu sifat yang kedua, sangat berkeinginan agar kalian beriman dan agar kalian selamat. Makanya tidak ada satupun ajaran Islam ini yang tidak disampaikan oleh baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahkan Allah menyebut bahwa agama Islam ini telah sempurna.

3. بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ, “Amat besar kasih sayangnya terhadap orang-orang yang beriman”.

Baik, jamaah sekalian, yang menjadi dalil dari ayat ini adalah لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ, “telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kaum kalian sendiri”, berarti Allah menetapkan bahwasanya Nabi Muhammad adalah seorang Rasul, nah kita wajib bersaksi bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah.

Makna syahadat bahwa Muhammad adalah Rasul (Utusan) Allah.

Kemudian, lalu apa makna kita bersyahadat, bersaksi bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah? Apa maknanya? Apa konsekuensinya? ini sangat penting. Penulis rahimahullah berkata,

وَمَعْنَى شَهَادَة أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ : طَاعَتُهُ فِيْمَا أَمَرَ ، وَتَصْدِيْقُهُ فِيْمَا أَخْبَرَ ، واجْتِنَابُ مَا عَنْهُ نَهَى وَزَجَرَ ، وأَنْ لَا يُعْبَدَ اللهُ إِلَّا بِمَا شَرَعَ .
Dan makna dari syahadat (persaksian) bahwa Muhammad adalah Rasulullah adalah mentaati beliau terhadap apa saja yang beliau perintahkan, membenarkan apa saja yang beliau beritakan, menjauhi apa saja yang beliau larang dan beliau cegah, serta tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan apa yang beliau syari’at-kan.
Adapun makna kita bersahadat bahwasanya Muhammad itu sebagai utusan Allah:
  1. Kita wajib mentaati perintah Nabi,
  2. Kita wajib membenarkan berita yang disampaikan oleh Nabi,
  3. Kita wajib meninggalkan larangan Nabi,
  4. Bahwasanya kita tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan syariat-Nya, yaitu syariat bagi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam atau ajaran baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Nah, itu. Jadi, jamaah sekalian, kalau kita bersaksi bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah maka konsekuensinya kita wajib taat kepada Rasulullah, konsekuensinya kita wajib membenarkan berita yang disampaikan oleh Rasulullah, konsekuensinya kita wajib menjauhi larangan Rasulullah, konsekuensinya kita tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam, maka orang yang melakukan perkara bid'ah berarti berkurang nilai syahadat dalam dirinya.

Kemudian

Dalil Tentang Shalat dan Zakat serta Tafsir Tauhid.

Kan rukun Islam itu ada syahadatain, kemudian shalat, kemudian zakat, lalu apa dalilnya? Penulis berkata,

وَدَلِيْلُ الصَّلَاةِ ، وَالزَّكَاةِ ، وَتَفْسِيْرُ التَّوْحِيْدِ قَوْلُـهُ تَعَالَى : وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
Dan dalil dari shalat, zakat, serta tafsir Tauhid adalah firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Padahal mereka tidaklah diperintahkan, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS. Al-Baiyyinah: 5)
Dan tidaklah mereka diperintahkan oleh Allah kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan segala ketaatan hanya untuk Allah, dalam keadaan hanif, “hanif” seringkali diterjemahkan dengan makna “lurus”, padahal maksud “hanif” di sini adalah condong kepada tauhid dan meninggalkan kesyirikan. Merekapun mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan itulah agama yang lurus.

Dalil shalatnya apa?

وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ,
“Mereka mendirikan shalat”,
Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk mendirikan shalat berarti shalat itu wajib dan bahkan menjadi rukun Islam.

Dalilnya zakat apa?
وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ,
“Mereka menunaikan zakat”,
Juga di sini ada tafsir tauhid (penjelasan tentang Tauhid) di mana Allah berfirman,

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ,
“Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah”,
مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ,
“Dengan mengikhlaskan ketaatan hanya untuk Allah”,
Artinya bahwa penjelasan tauhid itu adalah beribadah hanya kepada Allah semata, karena itu adalah inti daripada tauhid. Tauhid itu kan ada tiga, Tauhid Rububiyah, Uluhiyah dan Asma wa Shifat. Nah, inti daripada tauhid yang menjadi dakwahnya para Rasul adalah beribadah hanya beribadah kepada Allah rabbul ‘alamin sebagaimana dalam ayat ini, Surat Al-Bayyinah ayat 5.

Selanjutnya

Dalil Puasa dan Haji Sebagai Rukun Islam.

Penulis rahimahullah berkata,

وَدَلِيْلُ الصِّيَامِ قَوْلُـهُ تَعَالَى : يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Dan dalil dari puasa adalah firman Allah Ta’ala (yang arti-nya), “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa (Ramadhan) sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Ini dalil tentang puasa. Kata كُتِبَ di sini artinya “diwajibkan”, عَلَيْكُمُatas kalian”, rinciannya bahasan tentang fiqih puasa ada di dalam kitab-kitab fiqih.

Kemudian dalil haji, adapun dalil Haji di antaranya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam Surat Ali Imron ayat 97. Penulis berkata,

وَدَلِيْلُ الْـحَجِّ قَوْلُـهُ تَعَالَى : وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ
Adapun dalil dari haji adalah firman Allah Ta’ala (yang artinya), “... Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah mengerjakan haji ke Baitullaah, yaitu bagi orang yang sanggup meng-adakan perjalanan kesana. Siapa saja yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali ‘Imran: 97)
Artinya ibadah haji itu bukan kebutuhan Allah tapi kebutuhan kita, Allah tidak butuh atas setiap ibadah yang kita lakukan.

Di sini ada faidah dari ayat ini dimana Allah berfirman,

وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ
“Dan untuk Allah atas manusia”,
Jadi ada kalimat “untuk Allah”-nya didahulukan, menunjukkan bahwasanya butuh penekanan ikhlas dalam ibadah haji, termasuk di dalamnya umrah.

Karena ibadah haji dan ibadah umrah adalah ibadah yang sangat memiliki potensi untuk riya’ atau karena ingin dipuji orang, makanya Allah menggunakan kalimat وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِdan untuk Allah atas manusia”, hanya untuk Allah, wajib atas manusia.

Kenapa Allah menggunakan redaksi seperti itu? Karena potensi riya (ingin dipuji) dalam ibadah haji dan umrah yang sangat besar.

Baik, demikian para jamaah sekalian, semoga bermanfaat.

Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.