F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-168 Keimanan Dengan Surga Dan Neraka Bagian Keempat - Gambaran Neraka

Audio ke-168 Keimanan Dengan Surga Dan Neraka Bagian Keempat - Gambaran Neraka
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 RABU | 11 Rabi’ul Awwal 1445 H | 27 September 2023 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-168

📖 Keimanan Dengan Surga Dan Neraka Bagian Keempat (Gambaran Neraka)


بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد الله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحاب ومن ولاه

Anggota grup WhatsApp Dirosah Islamiyah yang semoga dimuliakan oleh Allah. Kita lanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh Fadhilatus Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah.

Masih kita pada pembahasan tentang rukun iman yang kelima yaitu beriman dengan Hari Akhir, tentang masalah beriman dengan surga dan juga dengan neraka.

Beliau mengatakan, Rahimahullahu Ta’ala;

والنار دار العذاب
Dan neraka ini adalah negeri adzab.
Negeri yang di dalamnya penuh dengan adzab. Tidak ada di dalamnya راحة - tidak ada di dalamnya istirahat, tidak ada di dalamnya kenikmatan. Yang ada adalah adzab, siksaan, hukuman. Sehingga dia dinamakan dengan دار العذاب (negeri yang penuh dengan adzab).

Untuk siapa negeri yang penuh dengan adzab tersebut?

التي أعدها الله تعالى للكافرين الظالمين
“Allah ciptakan, Allah sediakan negeri yang penuh dengan adzab tadi untuk orang-orang yang kafir lagi orang-orang yang zhalim.”
Orang-orang yang kafir yang mereka memiliki sifat kedzaliman. Karena mereka telah menzhalimi diri mereka sendiri.

وَٱلْكَٰفِرُونَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
“Orang-orang yang kafir merekalah orang-orang yang zhalim.” [QS Al-Baqarah: 254]
Merekalah yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah sediakan bagi mereka negeri yang penuh dengan siksaan dan penuh dengan adzab. Dengan sebab kekufuran mereka. Dan kufur di sini bisa disebabkan oleh kesyirikan. Karena orang yang melakukan syirik dia telah keluar dari agama Islam (syirik besar).

Atau kekufuran di sini disebabkan oleh kenifaqkan mereka. Nifaq yang i'tiqadi (nifaq yang besar). Atau kekufuran di sini bisa disebabkan oleh karena tidak beriman dengan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam.

Seperti kekafiran orang-orang Yahudi dan Nasrani. Mereka mendengar kedatangan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dan mereka tidak beriman dengan beliau Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam. Maka semuanya di dalam kalimat kafir ini.

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ

Orang-orang yang kafir dari kalangan ahlul kitab dan orang-orang yang musyrik maka disediakanlah neraka ini untuk mereka-mereka. [QS Al Bayyinah: 6]
Menunjukkan bahwasanya neraka ini sudah ada. Dia sudah diciptakan oleh Allah Azza wa Jalla. Dan nanti akan disebutkan dalilnya.

Kemudian beliau mengatakan,

فيها من العذاب والنكال مالا يخطر على البال
“Di dalamnya yaitu di dalam neraka, itu ada adzab.”
والنكال
“Ada siksaan.”
مالا يخطر على البال
“Yang tidak pernah terbetik di dalam hati manusia.”
Kalau di surga kenikmatannya tidak pernah terbetik di dalam hati manusia. Demikian pula di dalam neraka ada adzab yang belum pernah kita bayangkan. Maksudnya belum pernah kita bayangkan hakekatnya yang sebenarnya. Belum pernah kita lihat. Menunjukkan tentang dahsyatnya adzab yang ada di dalamnya.

Seandainya kita di dunia ini melihat siksaan yang dilakukan oleh manusia kepada manusia yang lain, mungkin ada di antara mereka yang menyiksa dan memasukkan dia ke dalam kandang buaya atau kandang harimau. Mati dalam keadaan tercabik-cabik, digigit dan seterusnya. Tentunya ini adalah siksaan yang pedih.

Ada di antara mereka yang mengadzab manusia yang lain dengan cara menggiling mereka, dengan cara menggergaji mereka sedikit demi sedikit kepalanya hingga terbelah menjadi dua. Ada di antara mereka yang disiksa dengan listrik, ada di antara mereka yang disiksa dengan dicabut kukunya dalam keadaan dia sadar.

Seandainya di dunia ini terjadi, siksaan-siksaan yang demikian atau siksaan yang lebih pedih dari itu di dunia ini ketahuilah bahwasanya di akhirat siksaannya adalah sangat-sangat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengatakan,

فَيَوْمَىِٕذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهٗٓ اَحَدٌ
“Pada hari itu, tidak ada yang mengadzab seperti adzabnya Allah.” [QS Al-Fajr: 25]
Adzab sepedih apapun yang ada di dunia ini, maka ketahuilah bahwasanya adzab hari tersebut di akhirat maka itu adalah adzab yang sangat pedih.

Di dunia seorang mungkin dia meninggal terlebih dahulu sebelum sempurna adzabnya. Dimakan oleh harimau misalnya. Dan dia meninggal terlebih dahulu, tidak merasakan apa yang dilakukan oleh harimau tersebut terhadap jantungnya, terhadap mukanya, dan seterusnya. Dalam keadaan dia tidak terasa. Itu kehidupan atau siksaan di dunia.

Adapun di akhirat maka dia merasakan siksaan tadi. Apakah dia meninggal dunia? Tidak. Dia tidak meninggal dunia dengan sebab siksaan tadi. Sebesar apapun siksaan yang mengenai dia.

ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ
“Dia tidak akan meninggal di dalamnya dan tidak hidup.” [QS Al-A'la: 13]
Tidak akan meninggal dengan sebab siksaan tersebut. Dan dia tidak hidup dalam kehidupan yang nyaman dan mengenakkan.

Di dalam sebuah hadits dan ini menunjukkan tentang dahsyatnya siksaan yang ada di dalam neraka. Nabi Shalallahu'Alaihi Wa Sallam mengatakan,

إِنَّهَا فُضِّلَتْ عَلَى نٙارِدُنْيٙا كُلِهٙا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءً
Sesungguhnya api yang ada di neraka itu lebih tinggi (lebih panas) daripada api yang ada di dunia. Semuanya kalau dikumpulkan seluruh api yang ada di dunia dengan yang paling panasnya dibandingkan dengan api yang ada di dalam neraka, maka api yang ada di dalam neraka itu lebih tinggi, lebih panas dengan 69 bagian.
Artinya jauh lebih panas daripada api yang ada di dunia. Kita tahu bagaimana panasnya api di dunia seandainya kita diminta untuk menaruh tangan kita, atau jari kita di atas lilin misalnya. Satu menit saja kita tidak akan mampu untuk menahannya.

Lalu bagaimana dengan api yang biru? yang ada di kompor misalnya, yang ada di gas. Lalu bagaimana dengan api yang jauh lebih tinggi derajatnya? Kita tidak akan mampu, meskipun hanya satu detik.

Bagaimana seseorang disiksa di dalam neraka? Bukan hanya 1 menit, tapi selama bertahun-tahun atau selama-lamanya di dalam neraka. Api yang ada di dalam neraka ini 69 kali jauh lebih panas daripada api yang ada di dunia.

Kita berlindung kepada Allah dari nama-nama Nya yang husna dan sifat-sifat Nya yang ula.' Kita berlindung kepada Allah dari neraka. Dan seluruh apa yang bisa menyebabkan kita masuk ke dalam neraka.

Demikianlah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Dan insyaaAllah kita bertemu kembali pada pertemuan yang selanjutnya. Pada waktu dan keadaan yang lebih baik.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.