🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 JUM’AT | 06 Rabi’ul Awwal 1445 H / | 22 September 2023 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-165
📖 Keimanan Dengan Surga Dan Neraka Bagian Pertama
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد الله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحاب ومن ولاه
Anggota grup WhatsApp Dirosah Islamiyah, yang semoga dimuliakan oleh Allah. Kita lanjutkan pembahasan Kitab Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang ditulis oleh Fadhilatul Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullahu Ta'ala.
Beliau mengatakan:
ونؤمن بالجنة والنار
“Dan kita beriman dengan surga dan juga neraka.”
Yaitu adanya surga dan neraka, yang keduanya adalah negeri balasan. Makanya Beliau mengatakan setelahnya,
فالجنة دار النعيم
Surga ini adalah negeri kenikmatan.
Semua yang ada di dalamnya adalah nikmat. Tidak ada kesusahan di dalamnya sedikitpun. Ini adalah:
الجنة دار النعيم التي أعدها الله تعالى للمؤمنين المتقين
Negeri keselamatan, negeri kenikmatan yang Allah sediakan itu untuk orang-orang yang beriman dan bertakwa. Orang-orang yang beriman dan bertakwa merekalah orang-orang yang akan menempati surga.
Iman dan takwa, apabila dijadikan satu seperti ini maka yang dimaksud dengan iman adalah menjalankan perintah dan yang dimaksud dengan ketakwaan adalah menjauhi larangan.
Merekalah orang-orang yang dengan sebab amal yang mereka lakukan, mereka akan masuk ke dalam surga
الجنة النعيم atau دار النعيم .
فيها من النعيم مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
Di dalamnya yaitu di dalam surga, kita harus meyakini surga itu ada. Dan bahwasanya di dalam surga itu ada banyak kenikmatan. Kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata.
Di mata ini sudah melihat berbagai banyak kenikmatan. Maka di dalam surga itu ada kenikmatan yang luar biasa yang belum pernah dilihat oleh mata manusia.
وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ
“Dan di dalamnya ada kenikmatan yang tidak pernah didengar oleh telinga.”
Terkadang kita mendengar ada kenikmatan dan kita tidak pernah melihatnya, tapi kita tahu (yakin) bahwasanya itu adalah nikmat. Sampai pada telinga kita tapi kita tidak pernah melihatnya.
Di dalam surga ada kenikmatan yang tidak pernah didengar oleh telinga manapun. Dia adalah kenikmatan yang luar biasa yang tidak pernah terdengar oleh telinga manapun.
وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
“Dan tidak pernah terbetik (terlintas) di dalam hati manusia.”
Silahkan kita membayangkan berbagai kenikmatan, silahkan mengkhayal berbagai kenikmatan, dan seluruh manusia disuruh mereka untuk berkhayal dengan kenikmatan-kenikmatan tadi. Ketahuilah bahwasanya kenikmatan yang ada di dalam surga, tidak pernah terbetik di dalam hati manusia. Allahu Akbar.
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memudahkan kita untuk masuk ke dalam surga-Nya. Sungguh-sungguh kita di dalam beriman dan beramal shaleh dan bertakwa.
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّآ أُخْفِىَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
“Maka sebuah jiwa tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka berupa perkara-perkara yang menyejukkan mata. Tidak ada di antara mereka yang mengetahui demikian. Tidak ada jiwa yang mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka berupa kenikmatan- kenikmatan yang menyejukkan mata mereka di surga.” [QS As-Sajdah: 17]
جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
“Sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan.”
Hendaklah keimanan kita dengan surga adalah keimanan yang shadiq (keimanan yang sungguh-sungguh, keimanan yang benar, keimanan dengan surga yang diiringi dengan semangat untuk beramal) persiapan, membekali diri, keimanan dengan surga yang menjadikan kita takut untuk meninggalkan kewajiban, menjadikan kita takut untuk melaksanakan yang mungkar. Bukan hanya sekedar beriman bahwasanya surga itu ada. Di dalamnya ada nikmat, tapi tidak disertai dengan amal shaleh.
Kemudian setelahnya beliau menyebutkan tentang neraka.
والنار دار العذاب التي أعدها الله تعالى للكافرين الظالمين
Neraka ini adalah negeri adzab. Yang Allah sediakan untuk orang-orang yang kafir lagi zhalim. Orang-orang yang kafir mereka mendzolimi diri mereka sendiri dengan kekufuran tadi.
فيها من العذاب والنكال مالا يخطر على البال
“Di dalamnya ada adzab (siksaan) yang tidak pernah terlintas pada hati manusia. Siksaan yang sangat berat, siksaan yang sangat besar.”
إِنَّآ أَعْتَدْنَا لِلظَّٰلِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِن يَسْتَغِيثُوا۟ يُغَاثُوا۟ بِمَآءٍ كَٱلْمُهْلِ يَشْوِى ٱلْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ ٱلشَّرَابُ وَسَآءَتْ مُرْتَفَقًا
Kami telah sediakan untuk orang-orang yang zhalim neraka yang panasnya yaitu meliputi mereka. Kalau mereka meminta pertolongan, meminta air minum mereka akan diberikan air minum dengan air minum yang panas yang akan mematangkan wajah-wajah mereka. Karena air minum akan melewati wajah, akan mendekati wajah. Saking panasnya air minum tadi, ini akan matang wajahnya. [QS Al-Kahfi: 29]
بِئْسَ ٱلشَّرَابُ وَسَآءَتْ مُرْتَفَقًا
“Ini adalah minuman yang sangat jelek. Dan itu adalah suatu yang melazimi (yang sangat jelek).”
InsyaaAllah akan kita lanjutkan pembahasan tentang masalah surga dan neraka ini. Karena di sana masih ada 1 poin yang beliau sebutkan tentang masalah iman kita dengan surga dan neraka.
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menguatkan kita di atas agama-Nya. Menghidupkan kita di atas Islam, menghidupkan kita di atas iman dan mematikan kita di atas Islam dan juga iman.
Demikian yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada pertemuan yang selanjutnya.
وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment