F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-158: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Hadits Abu Mas'ud 'Uqbah bin 'Amr Al-Anshari Al-Badri

Audio ke-158: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Abu Mas'ud 'Uqbah bin 'Amr Al-Anshari Al-Badri Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-391
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU 27 Shafar 1445 H 13 September 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-158: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Abu Mas'ud 'Uqbah bin 'Amr Al-Anshari Al-Badri Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Selanjutnya hadits ke-16.

عَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بْنِ عَمْرٍو الأَنْصَارِيِّ الْبَدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : لَمَّا نَزَلَتْ آيَةُ الصَّدَقَةِ ؛ كُنَّا نُحَامِلُ عَلَى ظُهُورِنَا ، فَجَاءَ رَجُلٌ ، فَتَصَدَّقَ بِشَيْءٍ كَثِيرٍ ، فَقَالُوا : مُرَاءٍ ، وَجَاءَ رَجُلٌ آخَرُ ، فَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ ، فَقَالُوا : إنَّ اللهَ لَغَنِيٌّ عَنْ صَاعِ هَذَا ، فَنَزَلَتْ قَوْلُهُ تَعَالَى : { الَّذِينَ يَلْمِزُونَ المُطَّوِّعِينَ مِنَ المُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لاَ يَجِدُونَ إلاَّ جُهْدَهُمْ ... } [ التوبة : ٧٩ ] الآية. ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ [ الْبُخَارِيُّ (١٤١٥) ، وَمُسْلِمٌ (١.١٨) ].
Dari Abu Mas'ud 'Uqbah bin 'Amr Al-Anshari Al-Badri, bahwa ia menuturkan, "Ketika turun ayat tentang sedekah, kami bekerja sebagai kuli panggul agar dapat bersedekah dengannya. Lalu ada orang yang datang dan menyedekahkan hartanya yang banyak. Lalu dikatakan oleh orang-orang munafik, 'Orang itu bersikap riya.' Ada pula yang datang lagi dan ia hanya bersedekah dengan satu sha'. Kemudian orang-orang munafik tadi menyahut, 'Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan satu sha' ini.' Maka turunlah ayat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala: '(Orang-orang yang munafik) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya'."
Dari surat At-Taubah ayat 79 dan ayat berikutnya. (Muttafaqun 'alaih)
Kita lihat nih, bagaimana semangat para sahabat bershadaqah. Ini sering kali kita ingatkan bahwa shadaqah enggak harus kaya antum baru shadaqah. Apa yang kau miliki shadaqahkan. Maka disebutkan bagaimana kondisi para sahabat dari kalangan Muhajirin mengatakan, كُنَّا (kunna) ... Ini sahabat Anshar, tapi ceritanya cerita sahabat-sahabat Muhajirin yang mereka miskin. Mereka mengatakan,

كُنَّا نُحَامِلُ عَلَى ظُهُوْرِنَا

Kita dulu kuli panggul, kita nih biasanya di pasar yang kerjanya angkat-angkat.

Seperti itu pekerjaan para sahabat pada waktu itu. Kemudian,

فَجَاءَ رَجُلٌ ، فَتَصَدَّقَ بِشَيْءٍ كَثِيرٍ

Kemudian ada seorang yang datang membawa sedekah yang banyak.

Apa kata orang-orang munafik?
Haduh.. riya nih, riya!
Dari mana engkau lihat?
Gaya jalannya saja sudah kelihatan, duitnya ditunjuk-tunjukkin (umpamanya) Kenapa dia tidak shadaqah sembunyi-sembunyi?
Maka disebutkan di sini, ada orang yang shadaqah dengan harta yang banyak, lalu kata mereka: مُرَاءٍ (muraa-in).

Kemudian ada sahabat yang datang bawa satu sha'. Satu sha' itu, ya.. empat kali ini, أَرْبَعَةٌ عَمْداً. Dulu pakai takaran, ya.. pakai liter seperti itu.
Apa kata orang-orang munafik?
Haduh ... Allah enggak butuh sama shadaqahmu. Sedikit kayak gitu buat apa?!

Dan hati-hati! Seorang muslim jangan meremehkan kebaikan sebesar apa pun atau sekecil apa pun. Wanita masuk surga (pelacur padahal dia) gara-gara memberi minum anjing. Seorang muslim masuk surga gara-gara memindahkan dahan pohon yang melintang di jalan supaya tidak mengganggu orang-orang Islam.

Maka kalau kita lihat, seorang muslim hendaklah dia bershadaqah lillahi Ta'ala apa pun yang dia miliki. Kalau omongan orang enggak ada habisnya. Orang akan mengatakan bakhil (pelit) kalau sedikit. Kalau nanti juga enggak terlalu banyak, dikatakan, Allah enggak butuh! Sudah cukup! gitu.

Maka kemudian Allah turunkan di sini firman-Nya untuk orang-orang yang suka mencela, sehingga kadang kala muslim enggak mau menambah amalan karena takut dicela. Buat teman-teman mungkin yang mendaki gunung, buat teman-teman yang mungkin berdakwah di perkampungan, maka tunjukkan amal-amal saleh, amal-amal kebajikan yang bisa antum lakukan. Apa saja yang bisa antum lakukan dari kebaikan.

Maka kemudian Allah tegur mereka.

{ الَّذِينَ يَلْمِزُونَ المُطَّوِّعِينَ مِنَ المُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لاَ يَجِدُونَ إلاَّ جُهْدَهُمْ ... }
(QS. At-Taubah: 79)

Tuh, orang-orang munafik ini mencela (المُطَّوِّ) orang-orang baik yang bershadaqah. Disematkan kepadanya berbagai gelar. Cari muka kek, riya, ujub. Itu ucapan mereka.

Maka orang mukmin dalam kondisi seperti ini dia harus bersabar. Yang pertama, dia shadaqah sesuai dengan kemampuannya. Kalau ada orang yang mengatakan, Engkau berapa nyumbang tadi? Dua ribu? Haduh.. simpanlah, taruh di kantong kalau cuma dua ribu.
Bisa jadi dua ribu itu jadi berkah buat antum. Allah lipat gandakan nantinya.

Maka kalau kita lihat dari hadits ini, ada banyak pelajaran yang berkaitan dengan shadaqah. Jangan berpikir shadaqah itu harus kaya raya, harus memiliki kemampuan yang besar baru bershadaqah.

Kemudian berkaitan dengan omongan orang yang tidak ada habisnya, maka berusahalah untuk menjaga amalan kita, ibadah kita. Orang mau ngomong apa saja kita enggak peduli. Selama kita sudah benar relnya, orang mengatakan, Hey... berhenti, jangan lanjut! kita sudah berada di relnya, jalan saja.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam diperintahkan untuk bersabar.

{ فَاصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ }
"Sabarlah engkau dengan ucapan-ucapan mereka." Sabar! (QS. Thaha: 130)
Tapi yang jelas, seorang muslim harus berjuang untuk meraih surganya. Dicela, dicaci maki, dia sedang berada di jalur yang benar yaitu menuju surga Allah Jalla Jalaluh.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


════ ∴ |GiS| ∴ ════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.