F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-159: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Abu Dzar Jundub bin Junadah

Audio ke-159: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Abu Dzar Jundub bin Junadah Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-392
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 KAMIS, 28 Shafar 1445 H / 14 September 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-159: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Abu Dzar Jundub bin Junadah Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Thayyib. Selanjutnya hadits ke-17 dari bab ini.

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ ، عَنْ رَبِيْعَةَ بْنِ يَزِيدَ ، عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ جُنْدُبِ بْنِ جُنَادَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ ؛ فِيمَا رَوَى عَنِ اللهِ - تَبَارَكَ وَتَعَالَى - ، أنَّهُ قَالَ : ❲ يَا عِبَادِي ! إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي ، وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّماً ، فَلاَ تَظَالَمُوا . يَا عِبَادِي ! كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ ، فَاسْتَهْدُونِي ؛ أهْدِكُمْ . يَا عِبَادِي ! كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ ، فَاسْتَطْعِمُونِي ؛ أُطْعِمْكُمْ .
يَا عِبَادِي ! كُلُّكُمْ عَارٍ إلاَّ مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُونِي أكْسُكُمْ ، يَا عِبَادِي ! إنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ، وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً ، فَاسْتَغْفِرُونِي ؛ أغْفِرْ لَكُمْ . يَا عِبَادِي ! إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضُرِّي فَتَضُرُّونِي ، وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُونِي . يَا عِبَادِي ! لَوْ أَنَّ أوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ ، وَإنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ ؛ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شيئاً .
يَا عِبَادِي ! لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ ، وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ ؛ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي ! لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِركُمْ ، وَإنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ ، فَسَأَلُونِي ، فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْألَتَهُ ؛ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ .
يَا عِبَادِي ! إنَّما هِيَ أعْمَالُكُمْ ؛ أُحْصِيهَا لَكُمْ ، ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا ، فَمَنْ وَجَدَ خَيْراً ؛ فَلْيَحْمَدِ اللهَ ، وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ ؛ فَلاَ يَلُوْمَنَّ إلاَّ نَفْسَهُ ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ [٢٥٧٧]
قَالَ سَعِيدٌ : كَانَ أَبُو إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيُّ إِذَا حَدَّثَ بِهَذَا الْحَدِيثِ ; جَثَا عَلَى رُكْبَتَيْهِ.
Dari Said bin Abdul Aziz dari Rabi'ah bin Yazid dari Abu Idris Al-Khawlani dari Abu Dzar Jundub bin Junadah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai apa yang Beliau riwayatkan dari Allah Tabaraka wa Ta'ala, bahwasanya Dia berfirman: "Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikannya haram di antara kalian.

Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua sesat, kecuali siapa yang Aku beri petunjuk. Maka hendaklah kalian meminta petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikan petunjuk kepada kalian.

Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua lapar, kecuali orang yang Aku beri makan. Maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikan makan kepada kalian.

Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua telanjang, kecuali siapa yang Aku beri pakaian. Maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikan pakaian kepada kalian.

Audio ke-159: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Abu Dzar Jundub bin Junadah Radhiyallahu 'Anhu
Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian selalu melakukan kesalahan pada malam dan siang hari, dan Aku akan mengampuni semua dosa. Maka mohonlah ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikan ampunan kepada kalian.

Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak akan sanggup untuk memberikan mudharat kepada-Ku dan tidak pula sanggup memberi manfaat kepada-Ku.

Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang yang pertama dan yang terakhir, manusia maupun jin, semuanya mempunyai hati yang sama seperti hati orang yang paling bertakwa di antara kalian, niscaya hal itu tidak akan menambah sedikit pun dari kebesaran kerajaan-Ku.

Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang yang pertama dan yang terakhir, manusia maupun jin, semuanya mempunyai hati yang sama seperti hati orang yang paling keji di antara kalian, niscaya hal itu tidak akan mengurangi sedikit pun dari kebesaran kerajaan-Ku.

Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang yang pertama dan yang terakhir, manusia maupun jin, semuanya berada di suatu tanah lapang, lalu tiap-tiap mereka mengajukan permohonan kepada-Ku dan Aku pun mengabulkan permohonan masing-masing dari mereka, niscaya hal itu sama sekali tidak akan mengurangi apa yang ada pada-Ku, kecuali seperti air yang terambil pada sebatang jarum apabila ia dimasukkan ke lautan.

Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya semua itu adalah amal perbuatan kalian. Dan semua itu akan Aku perhitungkan untuk kalian dan Aku akan memberikan balasan yang sempurna kepada kalian atasnya. Maka itu, barang siapa mendapatkan kebaikan, maka hendaklah dia memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala, sedangkan barang siapa yang mendapatkan selain dari itu, maka hendaklah dia tidak mencela kecuali dirinya sendiri."(HR. Muslim)
Said menambahkan, "Setiap kali menyampaikan hadits ini, Abu Idris duduk di atas kedua lututnya."

Audio ke-159: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Abu Dzar Jundub bin Junadah Radhiyallahu 'Anhu
MasyaaAllah, Jamaah. Sebuah hadits yang sangat mulia sekali, sebuah hadits Qudsi yang sahih yang Imam Ahmad meriwayatkan, bahwasanya penduduk Syam itu enggak punya hadits yang lebih mulia dari hadits ini, dari mulianya hadits ini. Hadits yang intinya motivasi buat kita mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Allah berulang kali memanggil hamba-Nya. Allah mengatakan,

يَا عِبَادِيْ

Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku jadikan kezaliman itu haram di antara kalian. Jangan melakukan kezaliman.

Allah ulangi,
يَا عِبَادِيْ
Kalian semua tersesat,

إِلَّا مَنْ هَدَيْتُهُ

kecuali orang yang Aku kasih petunjuk. Kalian minta petunjuk kepadaKu, Aku kasih hidayah.

Butuh pengorbanan, seorang ingin jadi orang baik harus mencari, menjemput, memohon agar dapat hidayah. Kita semua tersesat. Jangan sok baik. Maka diperlukan perjuangan untuk minta.

Kenapa kita tiap hari mengatakan,

{ ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَ ٰ⁠طَ ٱلۡمُسۡتَقِیمَ }

Tujuh belas kali diulang,

{ ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَ ٰ⁠طَ ٱلۡمُسۡتَقِیمَ }

Dalam shalat sunah pun tetap mengatakan

{ ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَ ٰ⁠طَ ٱلۡمُسۡتَقِیمَ }

Karena

كُلُّكُمْ ضَالٌّ

Semua kalian tersesat, kecuali orang yang Aku kasih petunjuk.

Lalu Allah katakan,

كُلُّكُمْ جَائِعٌ عِبَادِي،

Hamba-hamba-Ku, kalian semua kelaparan, kecuali orang yang Aku kasih makan. Kalian minta makan sama Aku.

Berjuang! Dalam mencari rezeki pun kita minta sama Allah. Jangan mengandalkan kekuatan akal, logika, fisik, kenalan, hubungan. Minta sama Allah!

Semua kalian telanjang, kecuali orang yang Aku kasih pakaian.

Setiap orang keluar dari perut ibundanya telanjang; dibangkitkan pada hari kiamat telanjang bulat. Lalu minta pakaian sama siapa?
Sama Aku, kata Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Lalu Allah mengatakan,

يَاعِبَادِيْ

Wahai hamba-hamba-Ku, kalian terus berbuat salah. Siang malam berbuat salah. Dan Aku mengampuni semua dosa.

وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا
Apa tugas hamba ketika tahu diri dia banyak dosanya, banyak kesalahannya, banyak keteledorannya, banyak lupanya, banyak lalainya?

اِسْتَغْفِرُوانِيْ
kata Allah.
Minta ampun sama Aku!

Perlu kita memiliki waktu khusus untuk beristighfar memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Lalu Allah menyebutkan agar hamba sadar. Kalian tidak akan pernah bisa membahayakan Allah, enggak pernah bisa akan memberikan manfaat sama Allah. Allah enggak butuh sama ibadah kita. Allah enggak butuh kita sujud, Allah enggak butuh kita istighfar, Allah enggak butuh kita shadaqah, Allah enggak butuh kita umrah, haji. Enggak butuh semuanya itu. Kita tidak akan pernah bisa membahayakan Allah ataupun memberikan manfaat kepada Allah Jalla Jalaluh.

Kemudian Allah jelaskan dalam hadits Qudsi ini. Andai kata seluruh umat manusia, seluruhnya jin dan juga manusia, yang awal sampai yang terakhir, mereka berada di atas ketakwaan orang yang paling bertakwa hatinya, mereka semua setara dengan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dalam keimanannya dan ketakwaannya, apa kata Allah?

مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا

Itu tidak akan menambah di kerajaan-Ku sedikit pun.

Sebaliknya, andai kata semuanya menyimpang, berada di atas kejahatan orang yang hatinya paling jahat, contoh Firaun, semuanya seperti Firaun; kalau enggak Firaun, Qarun; kalau enggak Qarun, Namrud; kalau enggak Namrud, Haman; sudah, orang-orang enggak bener semuanya, seluruh penduduk bumi ini dari awal sampai akhir hatinya sejahat Firaun. Apa kata Allah?

Itu tidak akan membahayakan-Ku sedikit pun, tidak akan mengurangi di kerajaan-Ku.

Lalu Allah sebutkan kebesaran Dia supaya kita berlomba-lomba untuk mendekatkan diri kepada Allah, bersungguh-sungguh dalam beribadah.

Andai kata seluruh orang di antara kalian, yang awal sampai akhir, jin dan manusia, berkumpul di satu lembah, semuanya berdoa dengan permohonan yang paling banyak yang dia inginkan: minta rumah, minta pulau, minta apa saja, lalu kata Allah: Lalu Aku kasih setiap permohonan hamba.

Kita semua punya permintaan. Allah bisa mengabulkan permintaan kita semuanya tanpa terkecuali. Terus kenapa ada yang tidak dikasih? Ya, Allah menguji kita. Kemudian kalau semua dikasih, apa kata Allah? Allah mengatakan:

مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي

Itu tidak akan mengurangi dari apa yang Aku miliki, kalau Aku kasih semuanya.

Setiap orang dikasih satu bola dunia, hidup di sana, makmurkan dia. Kita lihat jumlah bintang di galaksi itu, Jamaah, jutaan..! Jutaan.. milyaran mungkin. Itu mau dibagikan sama Allah kepada semua orang. Kasih satu, hidup di sana, jadi raja di setiap planet sana. Kalau semua permintaan dikasih, apa kata Allah?
Enggak akan mengurangi kerajaan-Ku.

Kenapa, Jamaah? Allah itu kalau mau nyuruh, bilang Kun! Kalau Allah mau ngasih, Kun! Apa yang akan berkurang? Tidak akan berkurang kecuali seperti berkurangnya air laut ketika jarum dimasukkan kemudian keluar. Tuh, coba dilihat! Apakah akan berkurang air laut yang jumlahnya banyak seperti itu?

Terus, kenapa kita disuruh beramal? Kenapa kita disuruh shadaqah, disuruh shalat, disuruh ngaji, suruh berhaji? Inilah kehidupan. Allah ciptakan untuk kita, untuk menguji kita. Allah mengatakan,

إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ

Itu amalan, amalan kalian.

Amalan itu buat kalian, bukan buat Allah. Artinya, manfaatnya baliknya kepada kalian. Aku catat buat kalian semuanya. Lalu Aku kasih balasan yang setimpal, yang sempurna. Kebaikan dibalas sepuluh kebaikan (satu kebaikan sepuluh kebaikan) sampai lipat ganda. Satu kejahatan dibalas satu kejahatan. Maka Allah katakan,

فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدِ اللهَ

Barang siapa yang mendapatkan kebaikan, hendaklah dia memuji Allah.

Allah yang memberikan taufik kepada dia sehingga dia bisa berbuat baik. Tapi yang mendapatkan keburukan dalam kehidupannya, dalam catatannya, jangan mencela kecuali dirinya sendiri.

Kita nih dikasih peluang sama Allah, nih dikasih pilihan, tafadhal, silakan mau ke mana. Surga dekat, neraka dekat. Tinggal antum mau ke mana. Untuk masuk surga butuh perjuangan dan pengorbanan. Untuk masuk neraka butuh mengorbankan iman, mengorbankan segala keindahan yang seharusnya didapatkan di akhirat, dia korbankan untuk masuk neraka, mengikuti hawa nafsunya. Maka orang yang mendapatkan kebaikan, memuji Allah; mendapatkan keburukan jangan mencela kecuali dirinya sendiri.

Semoga kita termotivasi untuk lebih bersemangat beribadah. Karena sejatinya kita sedang berlari, kita sedang dalam perjalanan. Cepat atau lambat, langkah kita akan berhenti, nafas kita pun akan tersengal-sengal, kemudian kita tidak akan pernah bisa bernafas lagi; untuk menambah satu sujud pun kita tidak akan mampu.

Sebelum itu datang, berlomba-lombalah, bersungguh-sungguhlah! Sisihkan waktu, bukan cari waktu, kalau ada waktu. Tapi memang waktu kita itu untuk beribadah, semuanya. Mencari dunia pun, niatkan untuk Allah Jalla Jalaluh.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


════ ∴ |GiS| ∴ ════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.