F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-167: Bab 13 Penjelasan tentang Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Surah Al-Baqarah Ayat 215

Audio ke-167: Bab 13 Penjelasan tentang Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Pembahasan Surah Al-Baqarah Ayat 215
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-400
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA, 10 Rabi’ul Awwal 1445 H / 26 September 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-167: Bab 13 Penjelasan tentang Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan ~ Pembahasan Surah Al-Baqarah Ayat 215


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Jamaah rahimakumullah.

Dengan izin Allah, dengan kemurahan-Nya, kebaikan-Nya kepada kita, Allah memperkenankan bagi kita untuk menuntut ilmu, untuk kembali berada di taman-taman surga, untuk berjalan-jalan memetik buah-buah yang indah yang dapat kita rasakan di muka bumi ini. Manfaatnya dirasakan oleh seluruh umat manusia dan kelak akan kita rasakan tatkala berada di alam kubur kita, di Padang Mahsyar tatkala kita dibangkitkan, dan kelak tatkala berjumpa dengan Allah Jalla Jalaluh.

Kita masuk ke pembahasan di Bab ke-13:

[ بَابٌ بَيَانِ كَثْرَةِ طُرُوْقِ الْخَيْرِ ]

(Baabun bayaani katsrati thuruuqil khairi)
Bab penjelasan tentang banyaknya jalan menuju kebaikan. "Banyaknya jalan menuju kebaikan."

Kita sering mendengar sebuah pepatah yang mengatakan, Semua jalan menuju Roma, tapi hanya ada jalan satu menuju surga Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu agama Allah ini, Islam. Tapi di dalam agama Islam ini Allah menjelaskan tentang Subulussalam (tentang jalan-jalan keselamatan) di dalam agama Allah Subhanahu wa Ta'ala, yakni amalan-amalan yang begitu beragamnya yang mengantarkan hamba ke surga Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Sebelum kita membaca ayat-ayat yang disebutkan oleh Al-Imam An-Nawawi sebagai pembuka tentang banyaknya jalan-jalan menuju ke surga Allah Subhanahu wa Ta'ala (yaitu jalan-jalan menuju kebaikan kepada-Nya), ada penjelasan tentang berbagai macam jalan kebaikan ini. Intinya kembali kepada tiga, yaitu:
  1. Amalan yang berkaitan dengan fisik kita.
  2. Amalan yang berkaitan dengan harta.
  3. Amalan yang berkaitan dengan tergabungnya dua hal ini.
Syaikh bin Utsaimin rahimahullahu Ta'ala menjelaskan hal itu tanpa menyebutkan tentang amalan hati, karena sejatinya semua amalan itu bermula dari hati kita.

Tapi ada amalan yang nampak, memerlukan kekuatan fisik. Kalau kita bicara shalat, ya kita melihat orang harus berdiri, harus bergerak. Sehingga ada penjelasan dari Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam: yang enggak bisa berdiri maka duduk, yang enggak bisa duduk maka rebahan. Itu amalan fisik.

Tapi ada amalan yang amalan fulus (harta) seperti shadaqah, shadaqah harta, berinfak, yang para sahabat nabi pernah mengeluhkan karena mereka tidak bisa berinfak, karena mereka enggak punya harta. Itu amalan yang memang kata Allah,

{ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ }
"Dan atas apa yang Kami rezekikan kepada mereka, mereka berinfak."
Yang ketiga, amalan yang menggabungkan tentang amalan fisik dan harta. Seperti jihad fisabililah, seperti orang berangkat haji, yang diperlukan harta. Sehingga kalau urusan harta ini, Allah Jalla Jalaluh tidak mewajibkan kepada semuanya.

{ مَنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِلًا }
Bagi yang mampu berangkat ke sana. Zakat pun bagi yang mampu sampai ke nisabnya.
Jadi intinya semua amalan itu kepada tiga amalan ini, yaitu amalan yang menggabungkan amalan fisik dan harta, atau harta saja, atau fisik saja. Kenapa Allah Jalla Jalaluh memberikan amalan yang begitu beragamnya, begitu banyaknya?

Syaikh bin Utsaimin kembali menjelaskan bahwasanya agar orang enggak bosan. Salah satunya, dzikir pun banyak-banyak. Banyak macam agar orang tidak dalam satu kondisi akhirnya dia bosan, jenuh melakukan amalan tersebut.

Yang kedua, karena orang-orang memang bermacam-macam. Manusia ini kita lihat ada yang masyaaAllah bisa shalat, shalat.. banyak shalatnya. Ada yang bisa puasa, tapi shalat sunah enggak dia. Ada masyaaAllah kerjanya berdzikir terus, tapi suruh shadaqah memang dia enggak mampu. Ada yang sukanya berjihad fiisabilillah. Ada yang sukanya menuntut ilmu. Sehingga semua amalan tersebut dibuka.

Pintu surga ada delapan, engkau mau masuk, boleh pilih lewat yang mana. Ada yang bisa menggabungkan semua amal kebajikan seperti Abu Bakar Shiddiq radhiyallahu Ta'ala 'anhu: harta, ilmu, fisik dan berjihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jangan ditanya.

Na'am. Yang pertama di surat Al-Baqarah ayat 215:

{ يَسۡـــَٔلُوۡنَكَ مَاذَا يُنۡفِقُوۡنَ ؕ قُلۡ مَآ اَنۡفَقۡتُمۡ مِّنۡ خَيۡرٍ فَلِلۡوَالِدَيۡنِ وَالۡاَقۡرَبِيۡنَ وَالۡيَتٰمٰى وَالۡمَسٰكِيۡنِ وَابۡنِ السَّبِيۡلِ‌ؕ وَمَا تَفۡعَلُوۡا مِنۡ خَيۡرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيۡمٌ }
Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah, "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu dan bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.(QS. Baqarah: 215)
Subhanallah.
Disebutkan bahwasanya di antara sebab turunnya ayat ini, bahwa datang seorang yang bernama Amr bin Jamil. Dia adalah orang tua yang sudah sepuh, punya banyak harta. Dia bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam tentang apa seharusnya (yang) dia infakkan dan kepada siapa dia berinfak. Apa dan siapa. Lalu ini kita bisa melihat bagaimana semangatnya para sahabat dalam beramal, enggak sembarangan mereka beramal.

Mereka bertanya, { يَسۡـــَٔلُوۡنَ }. Mereka bertanya kepada Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Padahal mereka orang-orang yang memiliki banyak kesempatan untuk menuntut ilmu, tapi mereka masih bertanya. Karena sejatinya orang bisa bertambah ilmunya itu dengan bertanya dan dengan hati yang bisa memahami.

Lalu Allah mengatakan,
{ قُلۡ }
"Katakan kepada mereka"

{ مَآ اَنۡفَقۡتُمۡ مِّنۡ خَيۡرٍ }
"apa saja yang kalian infakkan"
Dari harta, baik yang sedikit atau banyak.

Ini jawaban untuk separuh pertanyaan, yaitu, Apa yang diinfakkan? Ya harta yang diinfakkan. Itu yang diinfakkan, banyak atau sedikit.

Maka siapa yang paling berhak mendapatkannya? Kedua orang tua. Nih bagi teman-teman, buat ikhwah yang mau berinfak, Allah sebutkan, yang punya kelebihan harta yang paling pantas mendapatkannya adalah kedua orang tua. Kemudian,

{ وَالۡاَقۡرَبِيۡنَ }
Kerabat
Yang ketiga disebutkan,
{ وَالۡيَتٰمٰى }
Anak-anak yatim yang tidak mampu
{ وَالۡمَسٰكِيۡنِ }
Orang-orang miskin
Yang kelima,
{ وَابۡنِ السَّبِيۡلِ‌ؕ }
Orang yang dalam perjalanan.
Tapi dimulai dengan kedua orang tua, lalu kerabat, baru orang lain.

Setelah penjelasan itu Allah mengatakan, -ini yang menjadi inti permasalahan atau yang menunjukkan tentang apa yang kita kaji pada kesempatan kali ini

{ وَمَا تَفۡعَلُوۡا مِنۡ خَيۡرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيۡمٌ }
"Apa saja kebaikan yang kalian lakukan,"
Artinya bukan hanya urusan infak harta. "Apa saja kebaikan yang kalian lakukan,"

{ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيۡمٌ }
"maka sesungguhnya Allah Mengetahui."
Ditutupnya ayat ini dengan sifat 'Alim. Dengan nama 'Alim, yang Allah Mengetahui segalanya, untuk memotivasi setiap hamba untuk beramal. Apa saja, enggak harus dilihat orang, enggak harus amalan yang besar.

Semua orang ingin beramal sesuatu yang besar. Dia ingin bangun masjid sendirian, umpamanya, tapi mungkin dia berpikir enggak mampu. Antum bisa tarok satu keramik di masjid, satu batu bata. Allah itu tahu, Allah akan balas.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.