F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-160: Bab 12 Anjuran Memperbanyak Amalan Kebaikan di Akhir Usia ~ Surat Al-Fathir Ayat 37

Audio ke-160: Bab 12 Anjuran untuk Memperbanyak Amalan Kebaikan di Akhir Usia ~ Pembahasan Surat Al-Fathir Ayat 37
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-393
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 JUM'AT, 29 Shafar 1445 H / 15 September 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-160: Bab 12 Anjuran untuk Memperbanyak Amalan Kebaikan di Akhir Usia ~ Pembahasan Surat Al-Fathir Ayat 37


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita kembali hari ini mengkaji kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Tamannya orang-orang yang saleh) yang berisikan ucapan-ucapan penghulunya para utusan Allah.

Maka jangan pernah bosan untuk membaca sabda-sabda Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam. Jangan pernah jenuh untuk mendengarkan ucapan-ucapan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Bagaimana Abdullah bin Mubarak ketika ditanya oleh teman-temannya, pulang dari masjid beliau langsung masuk rumah. Ditanya, Kenapa engkau enggak merasa kesepian di rumahmu sendirian? Kata dia, Bagaimana aku kesepian di rumah sedangkan aku di sana bersama Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam, bersama para sahabat Nabi? (yakni membaca, mengkaji sabda-sabda, hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam).

Kita telah masuk kepada:

- بَابُ الْحَثُّ عَلَى الْإِزْدِيَادِ مِنَ الْخَيْرِ فِيْ أَوَاخِرِ الْعُمُرِ -

Bab tentang "Anjuran untuk memperbanyak amalan-amalan kebajikan di akhir umur kita."

Kenapa Al-Imam An-Nawawi menyebutkan bab ini? Ini sebuah anjuran agar kita sadar diri, bahwa tatkala kereta api sudah akan sampai ke tempat tujuan, dia akan memberikan informasi.

Kalau kayak kami ini di Jember, dia akan mengatakan, Ya.. bagi para penumpang yang tujuan akhirnya stasiun Jember, maka diharapkan untuk bersiap-siap. Jangan ada yang ketinggalan barang-barang anda. Tetap duduk sampai kereta berhenti.

Karena sejatinya orang yang akan meninggal dunia harus lebih siap-siap lagi, jangan ada yang ketinggalan. Karena kalau ketinggalan, kereta itu tidak akan pernah balik lagi, dia akan pergi meninggalkan kita. Mungkin kalau di dunia kita bisa menanti, kita bisa laporan. Tapi tatkala urusan akhirat kita, tatkala ajal menjemput kita, selesai sudah.

{ وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَٰلِحًا غَيْرَ ٱلَّذِى كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا۟ فَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ }
Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan." (Dikatakan kepada mereka), "Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang-orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepadamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun."(QS. Al-Fatir: 37)
Kita lihat di sini, Allah menggambarkan penghuni neraka. Allah mengatakan,

{ وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا... }
"Dan mereka berteriak di dalam api neraka"
Apa yang mereka inginkan? Mereka ingin keluar dari neraka. Mereka mengatakan,

{ رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَٰلِحًا غَيْرَ ٱلَّذِى كُنَّا نَعْمَلُ }

Keluarkan kami ya Allah, dari api neraka ini, agar kami beramal saleh berlainan dengan apa yang dulu kami amalkan di dunia.

Mereka ingin berubah. Mereka menyesal atas hidup yang sia-sia, atas perbuatan-perbuatan kemaksiatan yang mereka lakukan selama mereka hidup. Mereka menyesal. Tapi bisakah? Laa (tidak, -ed). Bahkan ditanyakan kepada mereka,

{ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم }
Bukankah Kami telah memberikan waktu kepada kalian? Waktu untuk berpikir.
Dikasih kesempatan untuk merenungkan kehidupan ini, dikasih umur yang cukup. Tapi kebanyakan orang tidak menggunakan waktunya untuk merenung, untuk berpikir tentang kehidupan ini. Ada yang sampai tua renta masih jauh dari Allah. Ada yang sudah tua renta masih ambisi dunia, lupa dengan akhirat. Ada yang tetap tidak shalat. Ada yang tetap tidak ke masjid. Enggak sadar-sadar.

Dikatakan,

{ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ }
"Dan telah datang kepada kalian peringatan"
Datang peringatan itu kepada kalian. Datang Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam yang membacakan Al-Qur'an kepada kita. Cukup Al-Qur'an ini sebagai peringatan. Tapi tiada guna lagi. Maka dikatakan kepada mereka,

{ فَذُوقُوا۟ }
"Kalian rasakan azab itu"
Maka buat orang-orang zalim, enggak ada penolong buat mereka. Maka ayat ini teguran buat kita bersama. Ketika Allah menggambarkan kondisi yang di sana, agar kita siap-siap di sini.

❲ الْيَوْمُ ، عَمَلٌ بِلَا حِسَابٍ ❳

Sekarang kita beramal enggak dihisab. Ya.. kalaupun ada balasan, itu tidak seberapa balasannya. Bahkan kita bisa melihat orang-orang yang tidak taat kepada Allah, hidupnya lebih nyaman di dunia ini, mungkin. Kita bisa melihat ekonomi dia, rumah dia, mobil dia, usaha dia sukses. Itu kita bisa melihat di dunia ini.

Sedangkan kita lihat orang yang taat, hidupnya biasa-biasa saja, bahkan sakit-sakit, susah hidupnya. Tapi itulah kondisinya. Memang di sini kita sedang dalam masa untuk beramal. Memetik buah nanti ketika pohonnya sudah saatnya berbuah. Sekarang kita menanam, menanam, dan menanam terus. Jangan sampai seperti orang-orang yang teriak-teriak dalam api neraka. Tidak berguna teriakan mereka.

Na'am, tafsiran dari ayat ini:
Ibnu Abbas serta para muhaqqiq (peneliti) menerangkan artinya adalah: "Bukankah Kami (Allah Subhanahu wa Ta'ala) telah memanjangkan umur kalian sampai 60 tahun?"
Penjelasan ini diperkuat oleh hadits yang InsyaaAllah segera kami kemukakan.

Ada juga yang membatasi makna ayat tersebut 18 tahun. Ada lagi yang berpendapat 40 tahun, yakni sebagaimana yang dinyatakan oleh Al-Hasan Al-Kalabi dan Masruq, yang dinukilkan pula dari Abdullah ibnu Abbas. Mereka menuturkan fakta bahwa secara umum penduduk Madinah yang menginjak usia 40 tahun akan berkonsentrasi dalam beribadah kepada-Nya. Lantas ada pula yang berpendapat lain, yang dimaksud adalah usia baligh.

Adapun firman-Nya,

{ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ }
"Padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan"
Ibnu Abbas dan jumhur ulama menjelaskan, yaitu Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Namun ada juga yang menafsirkan "datangnya uban" sebagaimana dikemukakan Ikrimah ibnu Uyainah dan ulama selainnya. Wallahu A'lam.
Di sini kita melihat penjelasan ayat ini tentang

{ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم }
"Bukankah Kami telah memberikan umur kepada kalian?"
Dikasih waktu berapa lama? Ada pendapat yang mengatakan 60 tahun. Dikasih umur sampai 60 tahun enggak taubat-taubat, enggak baik-baik. Padahal yang menjadi tolak ukur sebuah.., seseorang itu adalah amalan di akhir hayat. Ketika di akhir hayatnya dia enggak baik, maka bagaimana akhirnya dia akan menghadapi kehidupan nantinya? Dikasih waktu yang panjang sampai umur 60 tahun.
Dan

❲ أَعْمَارُ أُمَّتِي ❳
kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, "umur umatku itu"
❲ بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ ❳
"antara enam puluh sampai tujuh puluh."
Ini secara umum. Kalau bicara kematian, kematian enggak kenal umur. Tapi kalau ada orang sampai berumur 60 tahun, ini dikasih kesempatan yang panjang sama Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Ada yang mengatakan 18 tahun, na'am. Orang dikasih umur 18 tahun itu masa muda dia, bagaimana dia diberi energi yang lebih daripada orang lain. Namun tetap dia enggak sadar-sadar.

Ada lagi yang berpendapat umur 40 tahun. Memang sejatinya manusia itu ketika umur 40 tahun sebagaimana Allah ceritakan di surat Al-Ahqaf ayat 15.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


════ ∴ |GiS| ∴ ════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.