F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-145: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma

Audio ke-145: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-378
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 JUM'AT, 08 Shafar 1445 H / 25 Agustus 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-145: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita akan lanjutkan kajian kita, berkaitan dengan kitab Riyadush Shalihin. Silakan dibaca.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ❲ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ : الصِّحَّةُ ، وَالْفَرَاغُ ❳ . ❊ رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ [٦٤١٢].
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ada dua nikmat yang kebanyakan dari manusia itu tertipu dengan keduanya, yaitu nikmat kesehatan dan waktu luang."(HR. Al-Bukhari)
Baarakallahu fiikum.
Subhanallah.
Di Bab Mujahadah, di Bab Bersungguh-sungguh ini, Al-Imam Bukhari menyebutkan beberapa hadits. Ini hadits yang ketiga, dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ada dua nikmat yang banyak manusia tertipu."

Tertipu dari sisi apanya? Tertipu dari sisi yang pertama: meremehkan, kalau itu dua nikmat. Yang kedua: tertipu dari sisi kurang efektif memanfaatkan dua nikmat ini. Karena kebanyakan orang kalau bicara nikmat itu fulus, selalu saja duit, harta, tahta. Itu kalau mereka bicara nikmat, kebanyakan itu.

Oleh karena itu dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, "Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia itu tertipu karena keduanya (dengan keduanya ini)." Artinya tidak memanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat.

Yang pertama: Ash-shihah ( الصِّحَّةُ ) kesehatan.

Wallahi, Jamaah.
Ketika orang sehat, dengan mudah dia bisa puasa Senin Kamis. Ketika orang sehat, dia bisa bangun malam tanpa lelah. Karena kita lihat orang-orang sehat bisa lari 10 kilo, bisa berenang 500 meter, bisa mendaki. Itu sehat orang-orang tersebut. Main basket, main bola, itu orang-orang sehat. Tapi ketika sakit, enggak bisa mereka melakukan itu.

Nih kebanyakan manusia, ketika mendapatkan nikmat sehat ini ternyata dia manfaatkan untuk hal-hal, ya kita sebut kurang berguna, sehingga tatkala dia sakit, di situ dia baru merasakan nikmat tersebut. Dia merasakan, Ya Allah, ketika aku sehat aku enggak puasa sunah; ketika aku sehat subhanallah aku enggak berangkat umrah, aku enggak shalat malam, aku enggak tawaf, aku enggak haji...

Ash-Shihah, nikmat sehat, Jamaah. Dan nikmat sehat ini lebih berharga daripada harta. Maka dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Al-Adabul Mufrad, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,

❲ وَالصِّحَّةُ خَيْرٌ مِنَ الْغِنَى لِمَنِ التَّقَى ❳
"Dan kesehatan itu lebih baik daripada kekayaan buat orang yang bertakwa."
Lebih baik daripada kekayaan buat orang yang bertakwa. Tapi kebanyakan orang lalai. Maka sekarang tugas kita nih dengan membaca hadits ini adalah memikirkan sekarang: Kesehatan yang Allah berikan kepada kita, kita buat apa? Apa? Kita gunakan untuk apa? Jangan-jangan energi yang Allah berikan kepada kita ternyata kita gunakan untuk hal-hal yang negatif. Ini banyak kita lihat manusia melakukan itu, kurang menghargai nikmat.

Yang kedua adalah Al-Faraagh ( الْفَرَاغُ ), kesempatan, waktu luang.

Waktu. Namanya al-faraagh ini mungkin dalam bahasa Arab, kosong ya. Jadi memang ada orang yang kosong, enggak ada kegiatan. Ngapain? Enggak ada. Dan kalau kita lihat, orang-orang yang menunggu itu sebenarnya nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika seorang sedang menunggu dokter, menunggu seseorang, menunggu teman, dalam proses menunggu, dia itu waktu kosong. Kenapa? Buktinya dia menunggu. Kalau dia enggak kosong, dia akan punya kegiatan. Maka manfaatkan waktu luang ini. Kekosongan itu manfaatkan.

Umar bin Khattab radhiyallahu Ta'ala 'anhu, atau Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu Ta'ala 'anhuma. Abdullah bin Mas’ud dan Umar bin Khattab, keduanya mengatakan,

إِنِّيْ لَأَ كْرَهُ الرَّجُلَ أَوِ الشَّابَ سَبَهْلَلًا
Aku nih sangat benci dengan seorang pemuda yang pengangguran,
لَا فِيْ عَمَلِ الدُّنْيَا وَلَا فِيْ عَمَلِ الْآخِرَةِ
Kosong waktunya, sia-sia kesempatannya; enggak bekerja kerjaan akhirat, enggak juga urusan dunia.
Jadi kalau ada orang menganggur, dikatakan enggak punya pekerjaan, thayyib. Mungkin yang engkau bicarakan pekerjaan yang menghasilkan uang. Tapi sekarang engkau bisa mengerjakan pekerjaan yang menghasilkan pahala. Manfaatkan waktumu!

Allah itu kasih, ketika orang sedang di-PHK, nganggur ya, daftar sana, pagi kosong sampai siang, siang kosong sampai sore, sore sampai malam, malam sampai pagi lagi. Kosong, karena dia belum punya pekerjaan. Maka manfaatkan waktu tersebut untuk hal-hal yang berguna. Sehingga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

{ فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ }
Kalau engkau sedang luang, kosong waktunya, isilah! Engkau berbenah diri.
{ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرۡغَب }
Dan kepada Rabb-Mu, hendaklah engkau berharap.(QS. Al-Insyirah: 7-8)
Jadi kalau berbicara waktu, Jamaah, sejatinya modal orang hidup adalah waktu, dan bukan harta. Maka berusahalah selama hayat masih di kandung badan, ketika kita punya waktu luang, segera manfaatkan untuk hal-hal yang positif. Soalnya kalau tidak untuk hal yang positif, biasanya untuk hal yang negatif. Sampai disebutkan,

إنََّ الشَّبَابَ وَالفَرَاغَ وَالجِدَة مَفْسَدَةٌ لِلْمَرْءِ أيُّ مَفْسَدَة
Sesungguhnya masa muda, ketika orang sehat plus kosong waktunya (pengangguran), ditambah lagi ada fulus; muda, kosong, ada fulus,
مَفْسَدَةٌ لِلْمَرْءِ أيُّ مَفْسَدَة
itu perbuatan (itu tiga hal ini) akan merusak seseorang dengan kerusakan yang sangat berbahaya sekali.
Maka para orang tua yang punya anak-anak nganggur, yang belum bekerja, usahakan kasih mereka tugas. Berikan kepada mereka pekerjaan yang bermanfaat walaupun tidak menghasilkan uang. Mandiiin mobil; kalau dia punya taman, tamannya dibersihkan; apa sajalah. Ini demi bersungguh-sungguh meraih pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.