🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SENIN | 30 Dzulqa’dah 1444 H | 19 Juni 2023 M
🎙 Oleh : Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-136
📖 Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam Memiliki Khulafaur Rasyidin Setelah Wafatnya Beliau Bagian 03
بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله رب العالمين، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صلى الله عليه وعلى آله وصحبه والتابعين لهم بإحسانٍ إلى يوم الدين وسلم تسلما كثيرا. أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla. Kembali kita dipertemukan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, dalam pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Masih kita membahas tentang beriman kepada para Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam.
Sebelumnya sudah kita sebutkan bahwasanya di antara aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah bahwa orang yang paling afdhal di antara para khulafaur rasyidun dan dia adalah yang paling berhak dengan khilafah dan paling pantas dengan khilafah adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Ini adalah keyakinan Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang menyelisihi di dalamnya sebagian aliran yang menyimpang dari jalan yang lurus.
Kemudian beliau rahimahullah mengatakan:
ثم عمر ابن الخطاب
"Kemudian Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu."
Orang yang paling afdhal dan dia paling berhak dengan kekhilafahan setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah Umar bin Khattab radhiyallahu ta'ala 'anhu.
Dan beliau menjadi khalifah setelah diistikhlaf oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ta'ala 'anhu, ditunjuk langsung oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq sebelum beliau meninggal dunia, kemudian setelah itu dibai'at oleh kaum muslimin menjadi khalifah setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Dan ini termasuk kebaikan Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallāhu ta’ala 'anhu sebelum beliau meninggal dunia, beliau beristikhlaf menunjuk seseorang dan yang beliau tunjuk adalah Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu.
Dan dengan sebab beliau Allāh Subhānahu wa Ta’āla membuka bagi kaum muslimin kebaikan yang banyak, maka ini adalah termasuk kebaikan dan juga amal yang dilakukan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq sebelum beliau meninggal dunia, memilih orang yang paling dicintai oleh Allah Azza wa Jalla setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Orang yang paling afdhal setelah para nabi dan rasul, dan Abu Bakar Ash-Shiddiq yaitu Umar bin Khattab dan dialah yang paling berhak menjadi khalifah. Maka keyakinan Ahlus Sunnah beliaulah yang paling afdhal dan paling berhak dengan kekhilafahan setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Kemudian:
ثم عثمان بن عفان
Kemudian setelah Umar bin Khattab adalah Utsman ibnu Affan yang dibai'at oleh kaum muslimin setelah meninggalnya Umar bin Khattab dan saat itu Utsman ibnu Affan radhiyallahu ta’ala 'anhu menjadi khalifah yang terpilih di antara 6 (enam) orang yang telah ditunjuk oleh Umar bin Khattab untuk bermusyawarah memilih siapa di antara mereka yang menjadi khalifah.
Umar bin Khattab radhiyallahu ta'ala 'anhu sebelum beliau meninggal dunia, beliau menunjuk di sana 6 (enam) orang di antaranya adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqas, Thalhah dan juga Zubair.
Enam orang ini bermusyawarah di antara mereka dan Umar menyuruh mereka untuk memilih salah satu di antara mereka menjadi khalifah (bermusyawarah).
Singkat cerita akhirnya terpilihlah Utsman bin Affan radhiyallahu ta’ala 'anhu dan 6 (enam) orang ini semua termasuk Al-Mubasysyaruna bil Jannah (orang-orang yang telah dikabarkan oleh Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam, akan masuk ke dalam surga).
Maka Umar memilih mereka, karena merekalah orang-orang yang telah dikabarkan oleh Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam akan masuk ke dalam surga dan cara yang dilakukan Umar bin Khattab berbeda dengan cara sebelumnya.
Kalau Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam beliau tidak istikhlaf (tidak menunjuk), tidak menunjuk langsung dengan jelas siapa yang menjadi pengganti Beliau shallallahu 'alayhi wa sallam, tetapi di sana ada isyarat, bukti-bukti atau penguat-penguat yang menunjukkan bahwasanya yang berhak menjadi khalifah setelah Beliau shallallahu 'alayhi wa sallam adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Adapun Abu Bakar Ash-Shiddiq maka beliau langsung menunjuk. Sedangkan Umar bin Khattab radhiyallahu ta’ala 'anhu, beliau tidak membiarkan begitu saja dan beliau tidak menunjuk langsung, tapi di sana ada cara yang ketiga yaitu beliau memilih 6 (enam) orang, yang di antara 6 (enam) orang inilah yang kelak akan menjadi khalifah setelah mereka bermusyawah memilih siapa yang menjadi khalifah setelah Umar bin Khattab radhiyallahu ta'ala 'anhu.
Akhirnya Utsman bin Affan radhiyallahu ta'ala 'anhu, beliaulah yang terpilih dan beliaulah yang dibai'at oleh kaum muslimin.
Kemudian setelah itu:
ثم على ابن أبي طالب
Kemudian setelah itu adalah Ali bin Abī Thalib radhiyallahu 'anhu.
Ali bin Abi Thalib dibai'at oleh kaum muslimin dan kaum muslimin memba'iat beliau meskipun di sana ada khilaf setelah itu dari sebagian sahabat Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam, berkaitan dengan orang-orang yang membunuh Utsman radhiyallahu 'anhu.
Tapi yang jelas saat itu beliau (Ali bin Abi Thalib) disepakati bahwa beliau adalah khalifah setelah Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu.
Setelah meninggalnya Ali bin Abi Thalib, maka yang menjadi khalifah adalah putra beliau yaitu Hasan bin Ali radhiyallahu 'anhu. Selama kurang lebih 6 (enam) bulan beliau menjadi seorang khalifah, kemudian setelah itu beliau mengundurkan diri dari kekhilafahan karena melihat di dalam pengunduran diri beliau, maslahat bagi kaum muslimin.
Dan ketika beliau (Hasan bin Ali) mengundurkan diri, kalau kita melihat tahun di mana Abu Bakar menjadi khalifah, kemudian Umar, Utsman, dan juga Ali, kemudian Hasan bin Ali, maka kita dapatkan kalau kita jumlah semua adalah 30 tahun.
Dan inilah yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam:
الخلافة بعد ثلاثون سنة
"Kekhilafahan setelahku ada 30 tahun.”
Sehingga sebagian ulama ada yang memasukkan Al-Hasan bin Ali termasuk di antara Al-Khulafaur Rasyidin dan beliau (Hasan bin Ali) mengundurkan diri dari kekhilafahan adalah untuk mendamaikan 2 (dua) kelompok kaum muslimin dan inilah yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam sebelumnya.
Karena Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam pernah mengatakan:
إِنَّ ابْنِي هَذَا لَسَيِّدٌ ، وَلَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يُصْلِحَ بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ مِنَ المُسْلِمِينَ
"Sesungguhnya anakku ini (Hasan bin Ali) adalah seorang sayyid (pemuka) semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla mendamaikan dengan dia (Hasan bin Ali) di antara dua kelompok kaum muslimin.”
Ini sudah dikabarkan oleh Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam dan terjadilah apa yang beliau kabarkan dan Hasan bin Ali beliau mengundurkan diri dari kekhilafahan demi kedamaian dan kemaslahatan bagi kaum muslimin.
Dan di dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mengabarkan:
الحسن والحسين سيدا شباب أهل الجنة
"Hasan dan Husain adalah pemuka para pemuda yang ada di surga.”
Ini menunjukkan tentang keutamaan beliau (Hasan bin Ali) dan beliau adalah sayyid (pemuka) baik di dunia maupun di akhirat.
In sya Allah, akan kita lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan taufiq kepada kita untuk seluruh kebaikan.
وبالله التوفيق و الهداية
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment