F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-100: Bab 06 Takwa ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu

Audio ke-100: Bab 06 Takwa ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-328
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 JUM'AT 20 Dzulqa'dah 1444 H / 09 Juni 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-100: Bab 06 Takwa ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita akan mulai dari hadits yang pertama, yang berkaitan dengan takwa.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قِيلَ : يَا رَسُولَ اللهِ! مَنْ أَكْرَمُ النَّاسِ؟ قَالَ : ❲ أَتْقَاهُمْ ❳ ، فَقَالُوا : لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ ، قَالَ : ❲ فَيُوسُفُ نَبِيُّ اللهِ ، ابْنُ نَبِيِّ اللهِ ، ابْنِ نَبِيِّ اللهِ ، ابْنِ خَلِيلِ اللهِ ❳ قَالُوا : لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ ، قَالَ : ❲ فَعَنْ مَعَادِنِ الْعَرَبِ تَسْأَلُونِي؟ خِيَارُهُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي الْإِسْلَامِ ؛ إِذَا فَقُهُوا ❳ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia bercerita, bahwa Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya oleh para sahabatnya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling mulia di antara manusia?" Beliau menjawab, "Orang yang paling bertakwa di antara mereka." Mereka menyahut, "Bukan itu maksud pertanyaan kami kepada engkau." Maka Beliau kemudian menjawab, "Yusuf, nabi Allah, putra nabi Allah, putra kekasih Allah." Mereka pun menanggapi jawaban Beliau, "Bukan itu maksud pertanyaan kami kepada engkau." Beliau pun bertanya, "Apa maksud pertanyaan kalian tentang asal-usul bangsa Arab? Jika demikian, maka yang paling baik di antara mereka pada zaman jahiliyah adalah yang paling baik pula pada saat memeluk Islam, jika mereka memahami Islam."
(Muttafaqun 'alaih)
Subhanallah.
Kita lihat bagaimana obrolan para sahabat dengan Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam. Ketika mereka duduk, mereka menanyakan hal-hal yang bermanfaat. Dan kita pun kalau ingin jadi orang baik, dekatlah dengan para ulama, sehingga kita memiliki kesempatan untuk bertanya. Dan buat para Jama’ah, kadang kala hadir di majelis ilmu dari awal sampai akhir, tapi tatkala ustadz mengatakan, Ada yang bertanya? Enggak ada yang bertanya.

Ana beberapa kali memberikan kajian di beberapa instansi. Ketika sampai bab pertanyaan, itu datangnya pertanyaan lambat sekali. Bahkan pembawa acara sedikit memaksa agar mereka bertanya. Karena tugas kita ketika enggak paham itu bertanya. Tapi ada orang yang memang tidak mau tahu tentang urusan agama, sehingga dia enggak ada pertanyaan tentang urusan agama dia. Kenapa? Dia enggak peduli sama agamanya. Ketika dia peduli, dia akan bertanya. Ada perkara-perkara yang dia ingin tahu dalam urusan agama ini.

Para salaf bertanya kepada Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam. Mereka mengatakan,

مَنْ أَكْرَمُ النَّاسِ؟
Siapakah orang yang paling mulia? Siapa?
Maka jawaban Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam, Beliau mengatakan,

❲ أَتْقَاهُمْ ❳
"Yang paling bertakwa"
Jawaban Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam sesuai dengan apa yang Allah firmankan ketika berbicara tentang manusia yang Allah ciptakan berbangsa-bangsa, bersuku-suku, berkabilah-kabilah, beretnis-etnis. Kita di Indonesia ini, ada berapa etnis? Banyak. Ada berapa suku? Banyak. Tapi Allah katakan,

{ ... إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ}
“Yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa."(QS. Al-Hujurat: 13)
Allah tidak melihat kepada warna kulit, karena warna kulit enggak bisa dirubah. Allah tidak melihat kepada rupa, karena kita juga tidak punya kesempatan untuk membikin rupa kita. Itu Allah yang bikin.

Orang yang dilahirkan dari bapak ibu keturunan Cina umpamanya, apakah kemudian dia tidak bisa menjadi orang yang mulia? Allah enggak melihat kepada keturunanmu. Allah melihat kepada takwa.

Kalau kemuliaan itu hanya bisa dicari dari sisi nasab, karena kita lihat di beberapa agama ada kasta, ya enggak mungkin orang di kasta Sudra itu jadi kasta Brahmana. Enggak mungkin.

Di dalam Islam, yang paling bertakwa adalah yang paling mulia. Sehingga kita melihat di masa Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam, bagaimana Bilal bin Rabah menaiki punggung Ka’bah; mengumandangkan azan di sana. Bagaimana ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu Ta’ala ‘anhu yang miskin, yang tidak berharta dan tidak berduit, seakan-akan salah satu keluarga Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam. Begitu seringnya keluar masuk di rumah Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam. Apa yang menyebabkan dia dekat dengan Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam? Bukan nasabnya dan bukan hartanya. Maka Allah tidak melihat manusia dari sisi keindahan, kekayaan, warna kulit, jabatan.

Kalau manusia, jelas! Antum tidak mungkin duduk di shaf pertama bersama pejabat-pejabat yang tinggi. Disebutkan, yang boleh duduk di shaf pertama itu yang bintang satu, umpamanya, yang eselon satu atau yang apalah. Antum harus duduk di belakang. Tapi dalam agama kita, yang paling mulia adalah yang paling bertakwa.

Akhirnya para sahabat mengatakan, "Bukan ini yang kami tanyakan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam."

Lalu Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan, ❲ أَكْرَمُ الْخَلَقُ؟ ❳

Manusia yang paling mulia adalah Nabi Yusuf ‘alaihissalam. Karena apa? Karena dia anaknya nabi. Dia itu cucunya nabi. Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim ‘alaihissalam. Jadi kalau dilihat dari nasabnya itu, dia yang paling mulia, kalau dilihat dari sisi nasab. Dia nabi, anaknya nabi, cucunya nabi, cicitnya nabi.

Akhirnya para sahabat, "Bukan itu Nabi, yang kita tanyakan, Alaihis-shalatu wassalam."

Lalu Nabi mengira nih,

❲ فَعَنْ مَعَادِنِ الْعَرَبِ تَسْأَلُونِي؟ ❳

Kalian bertanya tentang nasabnya orang-orang Arab? Asal-usulnya orang Arab?

Maka Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menyebutkan,

❲ خِيَارُهُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي الْإِسْلَامِ ❳
"Yang paling baik di masa jahiliyah itu ketika Islam."
Islam tidak akan menghilangkan kebaikan mereka di masa jahiliyah, nasab mereka di masa jahiliyah. Mereka orang terhormat di masa jahiliyah. Ketika mereka masuk Islam, tidak akan hilang kemuliaan mereka, dengan catatan satu: [ إِذَا فَقُهُوا ] kalau mereka memahami syariat. Artinya, kalau mereka jadi orang yang alim.

Nih, Jama’ah. Jadi ilmu ini mengangkat nasab seseorang. Sampai ada seorang yang mengatakan,

[ الْعِلْمُ يَرْفَعُ بَيْتًا لَا عِمَادَ لَهُ وَ الْجَهْلُ يَهْدِمُ بَيْتًا عِزِّ وَالشَّرَفِ ]
"Ilmu itu mengangkat rumah yang tidak ada tiangnya."
Ada orang yang mungkin tidak dikenal; orang mungkin hidup di kampung; tapi karena dia berilmu, jadi rujukan orang-orang. Dan kebodohan itu bisa meruntuhkan rumah yang tiangnya adalah kehormatan, kekayaan, kejayaan. Gara-gara kebodohan! Maka kembali kepada orang yang paling mulia, adalah yang paling bertakwa.

Kemudian, ada orang yang nasabnya mulia di masa jahiliyah. Kita tahu Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam dari bangsa Arab, dan Beliau dipilih dari nasab yang paling mulia di bangsa Arab. Allah enggak salah memilih Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam. Jadi Islam itu datang dari Arab sana, tapi Islam datang "Rahmatan lil ‘aalamiin".

Jadi kalau mau tahu Islam yang seperti apa yang moderat, Islam yang seperti apa yang damai, Islam seperti apa yang indah? Islamnya Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya tuh, yang kebanyakan mereka orang-orang Arab. Islamnya mereka! Karena Allah yang menjadikan.

Allah tidak jadikan Nabi dari bangsa Indonesia, karena Allah lebih tahu, yang bisa mengemban amanah ini adalah Nabi kita ‘Alaihis-shalatu wassalam yang notabenenya adalah orang Arab, Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam. Tapi ingat,
لَا فَضْلَ لِعَرَبٍ عَلَى أَعْجَمٍ
"Orang Arab tidak lebih mulia daripada orang A’jam" kecuali dengan takwa.
Sehingga hadits ini menceritakan tentang keindahan Islam; memberikan peluang kepada semua untuk menjadi orang bertakwa. Yang nasabnya mulia, yang mungkin kalau di Indonesia berdarah biru, engkau akan tetap mulia dengan kemuliaanmu yang dahulu, dengan catatan satu, إِذَا فَقُهُوا (kalau mereka memahami syariat).

Tapi kalau ada orang keturunan orang terhormat di masyarakat tapi enggak paham syariat, Aku tidak paham syariat Islam, maka engkau tidak akan jadi mulia. Yang menyebabkan engkau mulia adalah paham syariat Allah Jalla Jalaluh.

Ketika orang itu belajar ilmu umum sampai jadi doktor, sampai jadi profesor, tetap enggak akan jadi orang mulia kalau engkau enggak paham syariat. Kenapa? Syariat ini yang engkau butuhkan dalam kehidupanmu. Kita butuh syariat.

Sekarang kita lihat nih, kajian di... kajian di mana-mana. Tujuannya adalah untuk menjadi lebih mulia. Dan biasanya, kalau sudah ngerti syariat, akan berubah perilakunya; akan kelihatan, Oh, orang ini paham agama. Enggak sembarangan nulis, enggak sembarangan menyebarkan berita, enggak sembarangan makan, enggak sembarangan berjual beli, karena tahu ada halal, ada haram. Enggak, ana hati-hati sekarang! Tapi orang yang tidak paham syariat, enggak ada.. semuanya bablas dia.

Jadi, yang paling mulia adalah yang paling bertakwa. Tapi dari sisi nasab, mereka yang nasabnya mulia di masyarakat, mereka yang terhormat, maka mereka akan menjadi mulia ketika mereka belajar agama, paham agama, mengamalkannya, dan mengajarkannya kepada umat manusia.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.