F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-139 Alasan Di Balik Urutan Khulafaur Rasyidin Bagian Ketiga

Audio ke-139 Alasan Di Balik Urutan Khulafaur Rasyidin Bagian Ketiga
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 KAMIS | 03 Dzulhijjah 1444 H | 22 Juni 2023 M
🎙 Oleh : Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-139

📖 Alasan Di Balik Urutan Khulafaur Rasyidin (Bagian Ketiga)


بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله رب العالمين، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صلى الله عليه وعلى آله وصحبه والتابعين لهم بإحسانٍ إلى يوم الدين وسلم تسلما كثيرا. أَمَّا بَعْدُ


Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla kembali kita dipertemukan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla di dalam pembahasan Kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Masih kita membahas tentang beriman kepada para rasul.

Kemudian beliau mengatakan rahimahullah,

لكنه لا يستحق بها الفضل المطلق على من فضله

Tapi yang demikian bukan berarti bahwasanya yang المفضول tadi, yang lebih rendah kedudukannya tadi, bukan berarti dia memiliki keutamaan yang mutlak.

Apa maksudnya keutamaan yang mutlak? Bukan berarti bahwasanya beliau secara mutlak lebih afdhal daripada yang lain. Jadi bukan hanya karena adanya satu atau dua keistimewaan yang tidak dimiliki oleh yang lain kemudian akhirnya dia menjadi atau diyakini bahwasanya dia adalah lebih afdhal daripada yang lain.

لا يستحق

Tidak kemudian dia serta-merta berhak untuk dikatakan bahwasanya dia lebih afdhal secara mutlak daripada yang lain. Karena ini, terjadi kesalahpahaman di sini.

Ada sebagian kelompok ketika dia membaca keutamaan-keutamaan Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ta’ala anhu termasuk ucapan nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam kepada Ali ketika beliau pergi ke Tabuk dan ucapan-ucapan beliau yang lain yang seperti dalam perang Khaibar. Ketika mereka melihat keutamaan-keutamaan Ali, kemudian meyakini bahwasanya Ali ini lebih afdhal daripada Abu Bakar, lebih afdhal daripada Umar, lebih afdhal daripada Utsman.

Nah ini keliru yang demikian. Jadi beliau memiliki keutamaan yang khusus yang tidak dimiliki oleh yang lain bukan berarti beliau lebih afdhal daripada seluruh para Khulafa Ar-Rasyidin

Demikian pula keutamaan-keutamaan yang dimiliki oleh Utsman bukan berarti beliau lebih afdhal daripada Abu Bakar dan Umar. Keutamaan yang dimiliki oleh Umar bukan berarti beliau lebih afdhal daripada Abu Bakar Ash Shiddiq.

Contoh yang lain, misalnya Uwais al Qarni yang nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah memerintahkan kepada siapa yang bertemu dengan Uwais al Qarni supaya meminta kepadanya doa. Ini keutamaan yang Allah berikan kepada Uwais al Qarni, dan ini tidak dimiliki oleh para sahabat.

Apakah berarti Uwais al Qarni lebih afdhal daripada Abu Bakar? Tentu jawabannya tidak. Apakah berarti Uwais al Qarni lebih afdhal daripada Umar? tidak diragukan bahwasanya jawabannya adalah tidak.

Jadi menunjukkan bahwasanya sebuah kekhususan yang dimiliki oleh seseorang, keistimewaan yang dimiliki oleh seseorang bukan berarti dia lebih afdhal daripada yang lain.

Sebagaimana rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga mengabarkan, tentang keutamaan orang yang bersabar di akhir zaman dan dia berpegang teguh dengan agamanya. Maka disebutkan bahwasanya orang yang beramal di zaman-zaman kesabaran tadi, mereka mendapatkan pahala 50 orang sahabat, dan ini adalah keistimewaan (keutamaan) yang Allah berikan kepada orang-orang yang beramal di zaman yang memerlukan kesabaran. Banyak orang yang menjauh dari agama.

Tapi di tengah-tengah manusia yang menjauh dari agama tidak mempedulikan agamanya, dia berpegang teguh dengan agamanya. Nabi mengabarkan dia mendapatkan pahala 50 orang sahabat. Ini keutamaan tapi bukan berarti mereka lebih baik daripada para sahabat radhiyallahu ta'ala anhum.

Karena keutamaan dia bersabar di zaman yang penuh fitnah ini, sebuah keutamaan yaitu kesabaran dia di zaman fitnah. Tapi bukan berarti ketika dia memiliki keistimewaan ini kemudian dia lebih baik daripada para sahabat radhiyallahu ta’laa anhum.

Para sahabat radhiyallahu ta’laa anhum tentunya mereka lebih afdhal. Oleh karena itu, ini adalah kaidah yang harus kita pahami, bahwasanya tetapnya sebuah keutamaan yang khusus bagi seseorang tidak melazimkan bahwasanya dia lebih afdhal secara mutlak.

Kemudian beliau mengatakan,

لأن موجبات الفضل كثيرة متنوعة

Karena yang mengharuskan adanya keutamaan itu banyak dan bermacam-macam. Yang menunjukkan (mengharuskan) adanya keutamaan itu banyak dan bermacam macam. Jadi dilihat secara keseluruhan. Keutamaan Abu Bakar Ash Shiddiq sangat banyak, keutamaan Umar juga demikian, maka jangan dilihat hanya keutamaan dan keistimewaan yang dimiliki oleh satu di antara para Khulafa Ar-Rasyidin tersebut.

Tapi dilihat secara menyeluruh, akan didapatkan bahwasanya secara umum seperti yang sudah kita sampaikan, bahwasanya Abu Bakar Ash Shiddiq itu lebih afdhal secara mutlak daripada yang lain. Dan Umar lebih afdhal daripada Utsman dan Ali. Dan Utsman lebih afdhal daripada Ali bin Abi Thollib radhiyallahu ta’ala anhu.

In sya Allah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan taufiq kepada kita untuk seluruh kebaikan

وبالله التوفيق والهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.