🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 RABU | 02 Dzulhijjah 1444 H | 21 Juni 2023 M
🎙 Oleh : Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-138
📖 Alasan Di Balik Urutan Khulafaur Rasyidin (Bagian Kedua)
بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله رب العالمين، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صلى الله عليه وعلى آله وصحبه والتابعين لهم بإحسانٍ إلى يوم الدين وسلم تسلما كثيرا. أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla. Kembali kita dipertemukan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, dalam pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Masih kita membahas tentang beriman kepada para rasul.
Kemudian beliau rahimahullah mengatakan:
ونؤ من بأن المفضول من هؤلاء قد يتميز بخصيصة يفوق فيها من هو أفضل منه
Kita meyakini (Ahlus Sunnah wal Jama'ah) bahwasanya المفضول من هؤلاء (orang yang lebih rendah kedudukannya di antara mereka) maksudnya di antara para khulafaur rasyidin, karena di sini masih berbicara tentang khulafaur rasyidin.
Berarti di sana ada yang fādhil ada yang mafdhul (ada yang afdhal ada yang mafdhul) ada yang lebih afdhal dan ada yang lebih rendah.
Bagaimana keyakinan kita, tentang al-mafdhul yang kedudukannya lebih rendah di antara para khulafaur rasyidin?
Keyakinan kita (Ahlus Sunnah) bahwasanya orang yang lebih rendah di antara mereka kedudukannya قد يتميز بخصيصة (mungkin mereka memiliki keistimewaan dengan suatu kekhususan). Mungkin Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan kepada mafdhul tadi (orang yang lebih rendah kedudukannya) keistimewaan.
يفوق فيها من هو أفضل منه
Di mana dia bisa lebih tinggi di dalam keistimewaan tadi daripada yang lebih afdhal daripada dia.
- Terkadang Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan kepada Umar sebuah keistimewaan yang tidak dimiliki oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq.
- Terkadang Utsman diberikan keistimewaan oleh Allah yang tidak dimiliki oleh Umar dan juga Abu Bakar.
- Terkadang Ali diberikan keistimewaan oleh Allah yang tidak diberikan kepada Utsman, Umar maupun Abu Bakar Ash-Shiddiq.
UMAR IBNU AL-KHATHTHAB
Misalnya: Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan keutamaan kepada Umar bin Khattab bahwasanya beliau (disebutkan dalam hadits), "Syaithan lari daripada Umar".
Apakah keutamaan ini tepat bagi Abu Bakar Ash-Shiddiq?
Apakah Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya Syaithan lari daripada Abu Bakar Ash-Shiddiq?
Jawabannya, “Tidak!, dan Abu Bakar Ash-Shiddiq lebih afdhal daripada Umar.
Dikabarkan bahwasanya Umar mulham, muhadats, banyak pendapatnya yang sesuai dengan dalil dan Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan, "Seandainya di sana ada mulham maka dia adalah Umar bin Khattab". Atau Umar bin Khattab dikabarkan dia termasuk yang muhadats mulham.
Dan Beliau shallallahu 'alayhi wa sallam pernah berdo'a kepada Allah untuk memberikan hidayah kepada satu di antara dua orang yang paling dicintai oleh Allah Azza wa Jalla yaitu Umar bin Khattab atau Abu Jahl. Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta’āla memilih Umar bin Khattab.
Di sini ada keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki oleh Umar bin Khattab dan tidak dimiliki oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan tidak ada dalil yang menunjukkan bahwasanya ini dimiliki oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu.
UTSMAN BIN AFFAN
Utsman bin Affan yang kedudukan beliau lebih rendah daripada Abu Bakar Ash-Shiddiq dan juga Umar.
Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam pernah mengatakan:
ما ضرَّ عُثمانَ ما عَمِلَ بعدَ اليومِ
Ketika beliau mengeluarkan hartanya untuk pasukan kaum muslimin dan jumlah harta yang beliau keluarkan jumlahnya sangat banyak, kalau dihitung zaman sekarang sampai milyaran. Itu beliau keluarkan dari saku beliau sendiri, dan saat itu kaum muslimin dalam keadaan sangat membutuhkan dan dalam keadaan susah. Beliaulah yang menanggung, beliaulah yang memberikan infaq, yang berperan besar saat itu.
Maka Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan:
ما ضرَّ عُثمانَ ما فعل بعدَ اليومِ
"Tidak akan memudharati Utsman apa yang akan dia lakukan setelah hari ini (setelah dia menginfaqkan harta yang dia cintai dalam jumlah yang banyak).”
Ini diucapkan oleh Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam dan tidak beliau ucapkan kepada yang lain, jelas ini menunjukkan tentang keistimewaan beliau.
Di dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan:
من يشتري بئر رومة وله الجنة
"Barangsiapa yang membeli sumur رومة maka dia mendapatkan surga.”
Akhirnya yang membeli adalah Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu. Allah memberikan kelebihan kepada Utsman, beliau menikah dengan dua di antara putri Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam dan ini tidak dimiliki oleh para khulafa yang lain.
- Abu Bakar Ash-Shiddiq lebih afdhal daripada Utsman.
- Umar lebih afdhal daripada Utsman.
ALI BIN ABI THALIB
Kemudian Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ta’ala ‘anhu lebih rendah kedudukannya daripada Abu Bakar, Umar dan Utsman. Tapi Allah memberikan kepada beliau keutamaan, di antaranya Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam pernah mengatakan ketika perang Khaibar,
لأعطين الراية غدا رجلا يحب الله ورسوله ويحبه الله ورسوله، يفتح الله على يديه
"Sungguh besok aku akan memberikan bendera kepada seorang laki-laki yang dia mencintai Allah dan Rasul-Nya dan Allah dan Rasul-Nya cinta kepada laki-laki tersebut. Allah akan membuka dengan tangannya yaitu Khaibar.”
Dan ternyata laki-laki tersebut adalah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu. Disifati beliau adalah orang yang mencintai Allah dan juga Rasul-Nya dan dicintai oleh Allah dan juga Rasul-Nya.
Ini dikabarkan oleh Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam, dan menunjukkan tentang keutamaan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ta'ala 'anhu.
Kemudian Beliau shallallahu 'alayhi wa sallam pernah mengatakan kepada Ali bin Abi Thalib ketika Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam akan menuju ke Tabuk (ketika perang Tabuk) yang diangkat menjadi pengganti Beliau (shallallahu 'alayhi wa sallam) sementara di kota Madinah adalah Ali bin Abi Thalib.
Dan saat itu Ali bin Abi Thalib sempat berkata kepada Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam,
تخلفني من النساء والذرية
Atau kalimat yang semakna dengan ini, "Wahai Rasulullah, engkau meninggalkan aku menjadikan aku pemimpin bagi wanita dan juga anak-anak", maka Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan kepada beliau,
أما ترضى أن تكون مني بمنزلة هارون من موسى.
"Apakah engkau tidak ridha seandainya kedudukanmu kepada diriku, itu seperti kedudukan Harun kepada Musa?"
Karena saat itu ketika Musa alayhissallam dipanggil oleh Allah Azza wa Jalla yang menggantikan beliau untuk memimpin kaumnya adalah nabi Harun.
Maka Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengucapkan ucapan ini.
"Apakah engkau tidak ridha kedudukanmu kepada diriku, seperti kedudukan Harun kepada Musa?"
إِلَّا أنَّهُ لا نَبِيَّ بَعْدِي
"Kecuali sesungguhnya tidak ada nabi setelahku.“
Beliau shallallahu 'alayhi wa sallam ingin menjelaskan, meskipun Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ta’ala ‘anhu saat itu menjadi pengganti sementara (ketika Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam perang Tabuk) bukan berarti dia adalah seorang nabi. Karena Harun adalah nabi, Musa juga nabi.
Ketika Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan kedudukan kamu kepadaku bukan berarti bahwasanya Ali bin Abi Thalib adalah seorang nabi, karena لا نَبِيَّ بَعْدِي tidak ada nabi setelahku (Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam)
Inilah contoh-contoh terkadang khalifah yang memiliki kedudukan yang lebih rendah, dia dikhususkan oleh Allah dengan sebuah kelebihan.
In sya Allah, akan kita lanjutkan pada kesempatan yang akan datang. Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan taufik kepada kita untuk seluruh kebaikan.
وبالله التوفيق و الهداية
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment