F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-85: Bab 05 Muraqabah ~ Hadits Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdirrahman Mu’adz bin Jabal

Audio ke-85: Bab 05 Muraqabah ~ Pembahasan Hadits Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdirrahman Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘Anhuma
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-313
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 JUM'AT, 28 Syawal 1444 H / 19 Mei 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-85: Bab 05 Muraqabah ~ Pembahasan Hadits Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdirrahman Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘Anhuma


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kemudian hadits yang selanjutnya, hadits yang kedua.

عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ جُنْدُبِ بنِ جُنَادَةَ ، وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنْ رَسُولِ اللهِ ﷺ ، قَالَ : ❲ اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ ❳ . ❊ رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ [١٩٨٨]، وَقَالَ: ❲حَدِيْثٌ حَسَنٌ❳ .
Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdirrahman Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam Beliau bersabda, "Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada. Iringilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan budi pekerti yang baik."(HR. Tirmidzi, dan dia menyatakan hadits ini derajatnya hasan)
Subhanallah, Jamaah.
Ini hadits kedua dalam Babul Muraqabah, yang diriwayatkan oleh Abu Dzar, yang namanya adalah Jundub bin Junadah dan dari Abu 'Abdirrahman Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhuma. Dua sahabat ini meriwayatkan dari Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam sebuah hadits yang selayaknya menjadi pegangan seorang muslim.

❲ اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ ❳
"Bertakwalah engkau kepada Allah di mana pun engkau berada (di mana saja)."
Takwa dalam artian menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Sebagian di antara kita bertakwa tatkala berada di tengah-tengah manusia. Sebagian bertakwa tatkala berada di negeri tempat dia tinggal. Tatkala dia meninggalkan negerinya, seperti oknum-oknum yang tatkala berada di Mekah, berada di Madinah, mereka nampak keislamannya. Tapi terkadang tatkala terbang meninggalkan Jaziratul Arab, berangkat ke sebuah negeri, sebagian di antara mereka melepaskan jilbabnya, melepaskan pakaian yang penuh dengan rasa malu. Ini, ada orang-orang yang bertakwa di lingkungan, tapi dia durhaka di lingkungan lainnya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berpesan.

Pesan yang pertama:


❲ اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ ❳

"(Bertakwalah) di mana pun kau berada." Kenapa? Karena Allah selalu mengawasi.

Yang punya Mekah, yang punya Madinah, yang punya Jeddah, yang punya riyal, itu Allah Jalla Jalaluh. Yang punya Amerika, Eropa, Afrika, Asia, itu Allah. Sehingga sejatinya seorang hamba menghadirkan pengawasan Allah di dirinya.

Dalam sebuah cerita, tatkala ada orang yang mau berbuat dosa. Kata gurunya, Boleh engkau berbuat dosa. Catatannya apa, engkau berbuat dosa?
  1. Bukan di bumi Allah. Cari tempat yang lain.
  2. Jangan menggunakan fasilitas dari Allah.
  3. Di tempat yang Allah tidak melihatmu, di situ kau berbuat dosa.
Wallahi, Jamaah.
Adakah tempat di muka bumi ini yang Allah tidak melihat kita, tidak mengawasi kita? Enggak mungkin. Sehingga seseorang hendaklah bertakwa kepada Allah di mana pun dia berada.

Namun manusia sudah menjadi kodratnya melakukan dosa. Lupa, tidak hadir pengawasan Allah, tidak hadir tentang besarnya/dahsyatnya azab Allah. Dia terjebak ke dalam dosa. Maka berhenti! Cepat balik. Babnya Bab Taubat.

Maka di sini,

wasiat kedua Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam:



❲ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ ❳
"Iringilah keburukan dengan kebaikan."
Bukan keburukan diiringi dengan keburukan. Karena sejatinya keburukan itu melahirkan keburukan. Sebelum anak dari keburukan yang engkau lakukan lahir, maka segera iringi dengan kebaikan. Karena yang ditakutkan, hati itu bisa tertutup tatkala dosa diiringi dengan dosa.

Dan di sini Allah Jalla Jalaluh menyebutkan,

{ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ }
"Sesungguhnya amal kebajikan itu bisa menghapuskan amal yang buruk."(QS. Hud: 114)
Jadi tatkala engkau berbuat dosa, segera bertaubat. Di antaranya shalat taubat, menghadap kepada Allah Jalla Jalaluh; istighfar, lakukan amal kebajikan.

Kata Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam,

❲ الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ❳
"Shalat yang lima waktu"
❲ وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ❳
"dari satu Jum'at ke Jum'at yang selanjutnya"
❲ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ❳
"dari satu bulan Ramadhan ke Ramadhan yang selanjutnya"
❲ مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ ❳ رَوَاهُ مُسْلِمٌ
"itu akan menjadi penghapusan dosa, apabila dia menjauhi dosa-dosa besar."
Maka ini wasiat Nabi indah sekali, Jamaah. Sehingga seorang mukmin berhenti berbuat dosa, taubat. Lakukan amal kebajikan yang akan menghapuskan dosa-dosa.

Wasiat yang ketiga:


❲ وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ ❳

Setelah muamalah sama Allah, bagaimana kita bermuamalah dengan makhluk?

Kata Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, "Dan pergaulilah manusia dengan budi pekerti yang baik."

Apa yang terjadi di negeri kita? Mereka yang meledakkan dirinya, merusak, menghilangkan nyawa, membuat teror, membahayakan banyak manusia. Sekarang ini orang semua jadi repot. Bandara-bandara diperketat gara-gara kelakuan tuh sebagian manusia. Jangan mengatasnamakan Islam ketika engkau mencoreng nama Islam! Islam tidak mengajarkan tersebut.

Na'am, ada kemungkaran yang terjadi. Seorang muslim diperintahkan untuk mengingkari kemungkaran, dengan catatan tidak menimbulkan kemungkaran yang lebih besar. Yang terjadi kemungkaran yang lebih besar. Dia bunuh diri, meledakkan dirinya. Bahkan kalau dilihat, yang mati disebabkan oleh ledakan dia itu ternyata lebih banyak terorisnya yang mati daripada yang menjadi korban. Tindakan yang konyol sebenarnya.

Allah mengatakan,

{ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا }

"Kalian jangan membunuh diri kalian sendiri, Allah itu Maha Pengasih dengan kalian."(QS. An-Nisaa: 29)
Allah tidak menginginkan itu. Maka di sini nasihat Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, "Pergaulilah manusia dengan akhlak yang mulia."

Kita terkadang enggak nyampe ke sana. Malah kita buruk akhlaknya, membuat orang jadi benci sama Islam (Islamofobia). Kita tahu ada orang yang ingin (iblis tentunya) yang dari dulu terus-terusan tidak berhenti memojokkan Islam. Islam bersih dari segala tuduhan tersebut.

Maka tugas kita nih, bergaul dengan manusia dengan cara yang baik, walaupun orang itu non muslim. Selama dia tidak memerangi kita, kita menghargai mereka. Kita bertoleransi, kita hidup damai dengan mereka dalam batasan-batasan yang sudah ditentukan oleh syariat. Tidak dengan ngebom sana, ngebom sini. Maka kita umat Islam harus belajar lagi.

Maka di sini disebutkan tentang "bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada." Di depan keluarga; sendirian; karena Allah senantiasa mengawasi.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.