F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-76: Bab 04 Kejujuran ~ Pembahasan Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu

Audio ke-76: Bab 04 Kejujuran ~ Pembahasan Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-304
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SENIN, 17 Syawal 1444 H / 08 Mei 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-76: Bab 04 Kejujuran ~ Pembahasan Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Hadits yang selanjutnya, hadits kelima dari bab ini.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ـ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ ﷺ ‏❲ غَزَا نَبِيٌّ مِنَ الأَنْبِيَاءِ - صَلَوَاتُ اللّٰهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهمْ -، فَقَالَ : لِقَوْمِهِ : لاَ يَتْبَعْنِي رَجُلٌ مَلَكَ بُضْعَ امْرَأَةٍ وَهُوَ يُرِيدُ أَنْ يَبْنِيَ بِهَا وَلَمَّا يَبْنِ بِهَا، وَلاَ أَحَدٌ بَنَى بُيُوْتًالَمْ يَرْفَعْ سُقُوْفَهَا، وَلاَ أَحَدٌ اشْتَرَى غَنَمًا أَوْ خَلِفَاتٍ وَهُوَ يَنْتَظِرُ أَوْلَادَهَا، فَغَزَا، فَدَنَا مِنَ الْقَرْيَةِ صَلاَةَ الْعَصْرِ، أَوْ قَرِيبًا مِنْ ذَلِكَ، فَقَالَ لِلشَّمْسِ : إِنَّكِ مَأْمُورَةٌ وَأَنَا مَأْمُورٌ ، اللَّهُمَّ! احْبِسْهَا عَلَيْنَا‏، فَحُبِسَتْ حَتَّى فَتَحَ اللهُ عَلَيْهِ، فَجَمَعَ الْغَنَائِمَ ، فَجَاءَتْ ـ يَعْنِي : النَّارَ - لِتَأْكُلَهَا، فَلَمْ تَطْعَمْهَا، فَقَالَ : إِنَّ فِيكُمْ غُلُولاً، فَلْيُبَايِعْنِي مِنْ كُلِّ قَبِيلَةٍ رَجُلٌ‏، فَلَزِقَتْ يَدُ رَجُلٍ بِيَدِهِ، فَقَالَ : فِيكُمُ الْغُلُولُ‏، فَلْتُبَايِعْنِي قَبِيلَتُكَ، فَلَزِقَتْ يَدُ رَجُلَيْنِ أَوْ ثَلاَثَةٍ بِيَدِهِ ، فَقَالَ : فِيكُمُ الْغُلُولُ، فَجَاءُوا بِرَأْسٍ مِثْلِ رَأْسِ بَقَرَةٍ مِنَ الذَّهَبِ، فَوَضَعَهَا، فَجَاءَتِ النَّارُ ، فَأَكَلَتْهَا، فَلَمْ تَحِلَّ الْغَنَائِمُ لِأَحَدٍ قَبْلَنَا، ثُمَّ أَحَلَّ اللهُ لَنَا الْغَنَائِمَ ؛ لَمَّا رَأَى ضَعْفَنَا وَعَجْزَنَا، فَأَحَلَّهَا لَنَا ❳ ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ [الْبُخَارِيُّ(٣١٢٤)، وَمُسْلِمٌ (١٧٤٧)].
Dari Abu Hurairah radhiyallahu Ta'ala ‘anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Ada seorang nabi di antara para nabi yang berperang, lalu berkata kepada kaumnya, 'Janganlah mengikuti aku seseorang yang baru saja menikahi wanita, sedangkan dia hendak menyetubuhinya karena dia belum lagi menyetubuhinya sejak malam pertama (belum sempat melakukannya); dan jangan pula seseorang yang membangun rumah-rumah sedang dia belum memasang atap-atapnya; dan jangan pula seseorang yang membeli seekor kambing atau seekor unta yang bunting (hamil), sedang menanti-nanti hewan itu untuk beranak.'

Maka nabi tersebut berperang. Ketika sudah mendekati suatu kampung, datanglah waktu Ashar atau sekitar waktu itu. Lalu nabi itu berkata kepada matahari, 'Kau adalah hamba yang diperintah, begitu pula aku hamba yang diperintah. Ya Allah, tahanlah matahari ini untuk kami.' Maka matahari itu tertahan, berhenti beredar hingga Allah memberikan kemenangan kepada nabi tersebut.
Audio ke-76: Bab 04 Kejujuran ~ Pembahasan Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu
Kemudian nabi tersebut mengumpulkan ghanimah (harta rampasan perang). Lalu tak lama kemudian, datanglah api untuk memakan atau menghanguskannya, namun api itu tidak dapat memakannya. Maka nabi tersebut berkata, 'Sungguh di antara kalian ada yang berkhianat, mencuri ghanimah. Untuk itu hendaklah setiap suku ada yang berbaiat kepadaku.'

Maka ada tangan seorang laki-laki yang melekat berjabat tangan dengan nabi tersebut. Lalu nabi tersebut berkata, 'Di kalangan sukumu, ada orang yang mencuri ghanimah, maka hendaklah suku kamu berbaiat kepadaku.' Maka tangan dua atau tiga orang laki-laki suku itu berjabat tangan dengan tangan nabi tersebut. Lalu nabi tersebut berkata, 'Di kalangan sukumu ada orang yang mencuri ghanimah.' Maka mereka datang dengan membawa emas sebesar kepala sapi lalu meletakkannya. Kemudian datanglah api lalu menghanguskannya."

Abu Hurairah berkata, "Sungguh ghanimah tidak pernah dihalalkan bagi seorang pun sebelum kami, kaum muslimin. Lalu, Allah menghalalkan harta rampasan perang itu kepada kami, karena Dia melihat kelemahan kami. Sehingga Dia (Allah) pun menghalalkannya untuk kami." (Muttafaqun 'Alaih)
Subhanallah.
Dalam hadits ini ada cerita tanda-tanda kebesaran Allah yang begitu banyak. Kita lihat bagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam cerita tentang nabi. Nabi sering kali menceritakan. Kenapa? Karena dalam kisah-kisah itu ada ibrah. Allah perintahkan kepada Nabi,

{ ... فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ }
"Ceritakan kepada mereka cerita-cerita/kisah-kisah tersebut supaya mereka berpikir." (QS. Al-A'raf: 176)
Di antara yang Beliau ceritakan, biasanya cerita-cerita nabi Bani Israil (Nabi Ya'qub). Nih, salah satu cerita dalam hadits ini, bagaimana nabi tersebut benar-benar ingin pasukan perang yang hatinya tidak tersibukkan dengan hal-hal lain; hanya dengan Allah Jalla Jalaluh.

Maka disebutkan secara detail. Yang sudah nikah, yang tinggal masuk ke tempat istrinya, dulu tuh kadang kala menikah, 'kan sudah pernikahan, sudah akad, tapi belum diantar tuh bininya; atau lakinya belum datang ke tempat bininya. Mungkin dia ini nanti malam atau besok lusa, baru setelah walimah, baru umpamanya masuk ke tempat bininya. Kata nabi tersebut, enggak boleh ikut.

Yang bangun rumah, sudah hampir selesai nih, tinggal ninggiin atapnya, enggak usah ikut. Yang punya kambing, punya unta, yang sedang menunggu kelahirannya, kata nabi tersebut jangan ikut, enggak usah. Dia menginginkan pasukan yang benar-benar hatinya tidak tersibukkan dengan dunia, dengan sesuatu yang membuat dia tidak khusyuk.

Maka kita lihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam melarang tuh orang shalat dalam kondisi telah dihidangkan makanan di diri dia. Kenapa dilarang? Karena dia mau tidak mau, ketika dia shalat akan jadi bahan khayalan dia. Maka hendaklah makan, baru setelah itu shalat.

Kemudian, Subhanallah.
Ketika masuk waktu Ashar, dalam kondisi mereka sudah mau menyerang, dan kita tahu bahwasanya shalat Ashar enggak mungkin dijamak dengan shalat Maghrib. Maka nabi tadi berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dia berkata kepada mentari yang mau terbenam,

❲ إنَّكِ مَأْمُورَةٌ وأَنَا مَأْمُورٌ ❳

Wahai mentari, engkau nih tenggelam atas perintah Allah. Terbit atas perintah Allah, berputar atas perintah Allah Jalla Jalaluh.

Allah mengatakan di surat Yasin,

{ وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ }
Mentari itu berputar di porosnya/di tempat dia berputar sesuai dengan ketentuan Allah. (QS. Yasin: 38)
Itu sudah takdir Allah Jalla Jalaluh. Maka, kemudian ada orang-orang yang berpikir bahwasanya tidak mungkin terjadi perubahan di gerakan mentari, di gerakan bulan, bintang-bintang. Siapa yang bilang enggak mungkin? Yang bilang enggak mungkin adalah orang yang tidak percaya dengan adanya pencipta langit dan bumi.

Kita percaya, mentari nanti bakal terbit dari arah barat. Kenapa? Karena Allah yang nyuruh dia. Mentari tuh setiap mau tenggelam, dia minta izin sama Allah. Suatu saat akan datang waktu dia tidak diizinkan untuk tenggelam; dia malah terbit dari arah barat.

Maka nabi ini mengatakan, "ini iman."
Iman, Jamaah.

Subhanallah, ya.
Ana ingat dengan doa melihat hilal, yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan doa buat kita. Kalau kita melihat hilal nih, apa yang kita katakan?

[ اللهُ أَكْبَرُ ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ ، وَالسَّلامِ وَالإِسْلامِ ، رَبِّي وَرَبُّكَ اللهُ ]

Allāhu akbaru, allāhumma ahillahū ‘alainā bil amni, wal īmāni, was salāmi, wal islāmi, Rabbī wa rabbukallāhu

Kita mengatakan, "Rabbku dan Rabbmu adalah Allah." Sama nih, kita-kita ini sama-sama makhluk. Hanya tugas yang berbeda. Kita sama-sama makhluk. Maka nabi ini mengatakan, "Engkau disuruh sama Allah, dan aku disuruh sama Allah. Sama-sama kita disuruh. Aku disuruh berjihad/berjuang di jalan Allah, engkau disuruh berputar."

Lalu, dia mengatakan,

اللَّهُمَّ احْبِسْهَا عَلَيْنَا
Ya Allah, tahan dia (matahari), ya Allah. Ya Allah, tahan dia (matahari), jangan boleh dia tenggelam.
Maka, masyaaAllah.

فَحُبِسَتْ حَتَّى فَتَحَ اللهُ عَلَيْهِ،
"Maka mentari itu ditahan (tidak tenggelam) sampai Allah memberikan kemenangan kepada mereka."
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.