F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-78: Bab 04 Kejujuran ~ Pembahasan Hadits dari Abu Khalid Hakim bin Hizam Radhiyallahu 'Anhu

Audio ke-78: Bab 04 Kejujuran ~ Pembahasan Hadits dari Abu Khalid Hakim bin Hizam Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-306
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU, 19 Syawal 1444 H / 10 Mei 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-78: Bab 04 Kejujuran ~ Pembahasan Hadits dari Abu Khalid Hakim bin Hizam Radhiyallahu 'Anhu

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita lanjutkan kajian kita.

عَنْ أَبِي خَالِدٍ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ ﷺ : ❲ الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَالَمْ يَتَفَرَّقَا ، فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا ؛ بُوْرِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا ؛ مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا ❳ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ [الْبُخَارِيُّ(٢.٧٩)، وَمُسْلِمٌ (١٥٣٢)].

Dari Abu Khalid yaitu Hakim bin Hizam radhiyallahu 'anhuma berkata, Rasulullahi Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda, "Dua orang yang berjual beli mempunyai khiyar (hak pilih) selama mereka belum berpisah. Jika keduanya bersikap jujur dan berterus terang, maka keduanya akan diberi keberkahan dalam jual beli mereka. Dan apabila mereka berdusta dan menyembunyikan aib, maka akan dihapuskan berkah jual beli mereka." (Muttafaqun 'Alaih)
Subhanallah.
Ini berkaitan dengan barakah, cari rezeki. Sebagian orang berpikir, kalau bohong rezekinya tambah banyak, barangnya akan laku, dagangannya akan laris. Ini ternyata bertentangan dengan cara yang sebenarnya mendapatkan rezeki. Ternyata cara mendapatkan rezeki itu dengan kejujuran. Sebagian orang dia berbohong. Memang dapatnya banyak. Orang ditipu sama dia; tas KW (barang tiruan) dibilang asli, HP (handphone) KW dibilang asli, mobil rusak dibilang bagus; macam-macam.

Kalau kita lihat apa yang dilakukan oleh para pedagang di pasar, makanya pasar nih, kata Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam:

❲ شَرُّ الْبِقَاءِ، أَبْغَضُ الْبِقَاءِ إِلَى اللّٰهِ ❳
"Tempat yang paling buruk, yang paling dibenci oleh Allah itu pasar"
Kenapa? Di situ tuh tempat segala kemaksiatan dan kemungkaran. Salah satunya dalam urusan jual beli.

Di sini disebutkan oleh Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Hadits Abu Khalid Hakim bin Hizam radhiyallahu anhu, dia mengatakan bahwa Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam bersabda,

❲ الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ ❳
"Itu orang yang penjual dan pembeli, itu mempunyai hak khiyar (hak pilih)"
Pilih apa? Pilih untuk melanjutkan jual beli mereka atau membatalkan jual beli mereka selama mereka belum berpisah. Ini disebut dengan Khiyar Majlis (خِيَارُ الْمَجْلِسِ), khiyar di majelis tersebut. Jadi mereka punya khiyar. Itu hukum asalnya.

Jadi kalau ana jual beli sama fulan, ana beli hpnya. Sudah ana beli hpnya, ana pegang-pegang hpnya, ana lihat. Ini jadi milik ana nih, itu sudah ana bayar, ini jadi milik ana. Terus ana ngomong, Haduh ana enggak jadi ya, kok enggak sreg hati ana. Itu hak. Boleh ketika itu mereka untuk enggak jadi (membatalkan), baik pihak pembeli atau penjual. Yang jual setelah dapat duit, dia pikir-pikir lagi, Ya Allah, kayaknya ana susah dapat barang kayak gitu juga.
Udah, enggak jadi.

❲ مَالَمْ يَتَفَرَّقَا ❳
"sebelum mereka berpisah"
Kemudian ada orang yang mensyaratkan, ini sudah beli enggak boleh balik nih. Enggak ada masalah kalau itu memang sudah jadi kesepakatan. Jadi kesepakatan enggak boleh balik, kalau yang mensyaratkan penjual atau pembeli sesuai dengan kesepakatan mereka.

❲ الْمُؤْمِنُونَ عَلَى شُرُوطِهِمْ ❳
"karena ini hak keduanya."
Lalu Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menjelaskan,

❲ فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا ؛ بُوْرِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا ❳
"Kalau mereka jujur"
❲ وَبَيَّنَ ❳

"dan menerangkan/berterus terang"
Jujur ini biasanya dalam menyebutkan kelebihan. Terus terang itu dalam menyingkap aib dan kekurangan yang dijual.

Orang tuh biasanya dalam urusan kelebihan, ditambah-tambahin. Jual mobil, masyaaAllah ... Mobil bekas ditanya gimana, Waduh, bagus mobilnya ini. Ana sudah coba, ana ini tangan pertama.

Macam-macam dia berikan kelebihan-kelebihan mobil tersebut. Kalau dia jujur, enggak ada masalah. Tapi kalau ternyata dia menambahkan sesuatu yang tidak ada di situ, ditanya. Ditanya atau enggak tanya. Jadi kalau bertanya, biasanya untuk masalah kekurangan. Terus terang enggak antum masalah kekurangan? Ada sebagian orang yang enggak terus terang bahwasanya mobil ini pernah nabrak. Dia mengatakan, Coba antum cek bawa ke bengkel mana. Mobilnya bagus, ana jamin. Bawa ...
Tanya, pernah nabrak? Ente coba lihat sendirilah, mobil ini bagus!
Seperti itu. Kebanyakan pedagang seperti itu.

Kalau yang dilakukan adalah menjelaskan tentang kekurangan; jujur dalam menyebutkan kelebihan, apa yang akan terjadi? Subhanallah.

❲ بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا ❳
"Dua orang ini diberkahi di jual beli-nya".
Barakah itu apa artinya? Itu kebaikan yang terus tumbuh, bertambah dan tetap, enggak ke mana-mana.

Maka kalau ada pedagang yang kita lihat, ya Allah yah, di kampung kita lihat, nauzubillah; ada pedagang sate yang dicampur daging ayam dengan daging apa. Ada yang sate kambing ternyata dia adalah sate kambing dengan sate anjing, umpamanya. Ada yang jualan bakso 100% asli daging sapi ternyata dicampur dengan daging celeng. Dia berharap cepat kaya dengan cara seperti itu. Enggak bakalan! Tunggu waktunya, dicabut berkahnya kalau engkau tidak jujur dan terus terang.

Apalagi kalau model yang haram diberikan kepada umat Islam. Antum enggak jujur saja dosa, gimana kalau antum memberikan makanan yang haram! Babi itu haram dicampur dengan daging sapi, dijadikan bakso kemudian dijual.
Naudzubillahi min dzalik.

Maka ingat, ternyata kejujuran itu membuahkan berkah. Antum jujurlah!

Mungkin perasaan takut. Ustadz, ana kalau jujur, kalau terus terang, kayaknya enggak laku barangnya.
Mungkin enggak laku sekarang, mungkin besok enggak laku, mungkin setahun enggak laku barangnya, tapi Allah kasih berkah sama antum. Allah kasih berkah mungkin tidak di barang ini, tapi kasih berkah di yang lain. Kenapa? Karena itulah buah dari kejujuran. Tapi kalau barang itu laku, Alhamdulillah, udah laku barang ana. Ini barang, ana takut enggak laku. Alhamdulillah, blas! Mudah-mudahan orang yang dapat, enggak balik lagi.

Dan ingat! Kalau bicara dosa, antum enggak usah tanya ke orang banyak.

الْإِثْمُ مَاهَاكَ فِي صَدْرِكَ وَ كَرِهْتَ أَنْ يَنْطَلِعَ عَلَيْهِ النَّاسِ

"Dosa itu sesuatu yang menggerundel di hati, enggak ingin kalau orang lain tahu."

Itu dosa.

Kalau antum ternyata menyembunyikan sesuatu di barang tersebut, antum sembunyikan, enggak terus terang; antum takut kalau sampai dia tahu nantinya, itu dosa. Ini berkaitan dengan dalam perdagangan. Dan untuk jadi pedagang yang jujur memang berat sekali.

Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,

❲ التَّاجِرُ صَدُوقٌ مَعَ النَّبِيِّيْنَ ❳
"Pedagang yang jujur itu bersama para nabi."
Jadi, beratnya pedagang yang jujur! Terkadang jual berat, Haduh.. rugi kalau harga segitu, rugi harga segitu. Ngambilnya enggak boleh segitu.
Itu banyak terjadi.

Ana masih ingat kejadian di Madinah. Ana mau beli sesuatu, mau liburan beli oleh-oleh. Dia kasih harga 12 riyal, ana tawar 8 riyal. Kata dia, Enggak boleh! Modalnya aja enggak segitu, kata dia. Kurang ini.
Ana ngomong, Ya sudah kalau enggak bisa.
Ana pergi. Pergi dipanggil, Ya sudah.. sudah, enggak apa sudah, harga segitu sudah.
Mungkinkah dia menjual rugi, atau dari tadi ternyata dia bohong dan dusta? Maka dari itu ada pedagang yang terus miskin, sampai kapan pun.

Ana punya paman, cerita dia, bahwasanya dia diajarin sama salah satu non muslim (pedagang non muslim). Dia ngomong, Bapak! kata dia. Kalau mau jual jangan gitu, kata dia. Jangan terlalu mahal, murahin saja, tapi timbangannya dikurangi.

Ada di pinggir-pinggir jalan, seorang ustadz beli, beli buah 1 kilo. Sampai rumahnya ditimbang ternyata 900 gram, karena banyak pencuri timbangan. Dan ternyata orang-orang yang melakukan itu hidupnya, ya itu .. enggak diberkahi; hasilnya itu, jadi ya jadi petaka, jadi penyakit buat dia, jadi penyakit buat anaknya, buat keluarganya.
Naudzubillah min dzalik.

Maka usahakan kita untuk jujur. Modal orang hidup itu, akhlak sama Allah dijaga, akhlak sama manusia dijaga. Di antara akhlak sama Allah: shalatnya dijaga; sama manusia: jujur dalam bermuamalah.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.