F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-91: Bab 05 Muraqabah ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu

Audio ke-91: Bab 05 Muraqabah ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-319
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SENIN, 09 Dzulqa'dah 1444 H / 29 Mei 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-91: Bab 05 Muraqabah ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Hadits yang selanjutnya ini, hadits yang sangat panjang sekali berkaitan dengan cerita tiga orang, أَبْرَصَ، وَأَقْرَعَ، وَأَعْمَى (abrash, aqra', wa a'maa). Satu orang yang terkena penyakit kulit, satu orang yang kena sakit kepala sehingga dia jadi botak, satu buta. Ceritanya panjang dan ana rasa kita cukup membaca artinya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya ada tiga orang dari Bani Israil, yaitu penderita penyakit kulit, punya penyakit kebotakan, dan orang buta. Kemudian Allah Ta'ala ingin menguji mereka bertiga, maka diutuslah kepada mereka seorang malaikat. Maka datanglah malaikat itu kepada orang pertama yang menderita penyakit kulit dan bertanya kepadanya, 'Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?' Dia menjawab, 'Rupa yang bagus, kulit yang indah, dan penyakit yang menjijikan banyak orang ini hilang dari diriku.' Maka diusaplah orang tersebut, dan hilanglah penyakit itu, serta diberilah ia rupa yang bagus, kulit yang indah. Malaikat itu bertanya lagi kepadanya, 'Lalu, kekayaan apa yang paling kamu senangi?' Ia menjawab, 'Unta atau sapi.' Maka diberilah ia seekor unta yang sedang bunting dan ia pun didoakan, 'Semoga Allah melimpahkan berkahnya kepadamu dengan unta ini.'

Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang punya penyakit kebotakan dan bertanya kepadanya, 'Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?' Ia menjawab, 'Rambut yang indah dan apa yang menjijikan banyak orang ini hilang dari diriku.' Maka diusaplah kepalanya, dan seketika itu hilanglah penyakitnya serta diberilah ia rambut yang indah. Malaikat tadi bertanya lagi kepadanya, 'Harta apakah yang kamu senangi?' Ia menjawab, 'Sapi atau unta.' Maka diberilah ia seekor sapi yang sedang bunting dan didoakan, 'Semoga Allah memberkahimu dengan sapi ini.'

Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang buta dan bertanya kepadanya, 'Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?' Ia menjawab, 'Semoga Allah berkenan mengembalikan penglihatanku, sehingga aku dapat melihat orang.' Maka diusaplah wajahnya, dan seketika itu dikembalikan oleh Allah penglihatannya. Malaikat itu bertanya lagi kepadanya, 'Harta apakah yang paling kamu senangi?' Ia menjawab, 'Kambing.' Maka diberilah ia seekor kambing yang sedang bunting.

Lalu berkembang biaklah unta, sapi dan kambing tersebut. Sehingga yang pertama memiliki satu lembah unta, yang kedua memiliki satu lembah sapi, dan yang ketiga memiliki satu lembah kambing.

Kemudian, datanglah malaikat itu kepada orang yang sebelumnya memiliki penyakit kulit dengan menyerupai dirinya, yakni di saat ia masih dalam keadaan penyakit kulit, dan berkata kepadanya, 'Aku seorang miskin, telah terputus segala jalan bagiku untuk mencari rezeki dalam perjalananku ini. Sehingga, tidak akan dapat meneruskan perjalananku hari ini, kecuali dengan pertolongan Allah kemudian dengan pertolongan anda. Demi Allah yang telah memberi anda rupa yang tampan, kulit yang indah dan kekayaan ini, aku minta kepada anda satu ekor unta saja untuk bekal meneruskan perjalananku.' Tetapi dijawab, 'Hak-hak (tanggungan)ku masih banyak.' Malaikat tadi berkata kepadanya, 'Sepertinya aku pernah mengenal anda. Bukankah anda ini dulu orang yang menderita penyakit kulit yang orang-orang pun jijik melihat anda, lagi pula anda miskin, kemudian Allah memberikan kepada anda harta kekayaan.' Dia malah menjawab, 'Harta kekayaan ini aku warisi turun temurun dari nenek moyangku yang mulia lagi terhormat.' Maka malaikat tadi berkata kepadanya, 'Jika anda berkata dusta, niscaya Allah akan mengembalikan anda kepada keadaan anda semula.'

Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya berpenyakit kebotakan dengan menyerupai dirinya di saat masih berpenyakit itu, dan berkata kepadanya sebagaimana ia berkata kepada orang yang pernah menderita penyakit kulit, serta ditolaknya sebagaimana ia telah ditolak oleh orang yang pertama. Maka malaikat itu berkata, 'Jika anda berkata dusta, niscaya Allah akan mengembalikan anda seperti keadaan semula.'

Kemudian, malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya buta dengan menyerupai keadaan dulu di saat ia masih buta, dan berkata kepadanya, 'Aku adalah orang yang miskin, kehabisan bekal dalam perjalanan dan telah terputus segala jalan bagiku untuk mencari rezeki dalam perjalananku ini. Sehingga aku tidak dapat lagi meneruskan perjalananku hari ini kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian pertolongan anda. Demi Allah yang telah mengembalikan penglihatan anda, aku minta seekor kambing saja untuk bekal melanjutkan perjalananku.' Maka orang itu menjawab, 'Sungguh aku dulunya buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Maka ambillah apa yang anda sukai dan tinggalkanlah apa yang tidak anda sukai. Demi Allah, sekarang ini aku tidak akan mempersulit anda dengan memintamu mengembalikan sesuatu yang telah anda ambil karena Allah.' Maka malaikat tadi berkata, 'Peganglah kekayaan anda, karena sesungguhnya kalian ini hanya diuji oleh Allah.' Allah telah ridha kepada anda dan murka terhadap kedua teman anda'." (Muttafaqun 'alaih)
Subhanallah, Jamaah.
Ini cerita kisah dari Bani Israil. Allah sering kali menceritakan tentang Bani Israil, kisah Nabi Musa 'Alaihissalam. Setelah Nabi Musa 'Alaihissalam, bagaimana kondisi Bani Israil. Karena sesungguhnya dalam kisah itu ada pelajaran.

{ فَٱقْصُصِ ٱلْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ }
"Ceritakan kepada mereka cerita-cerita tersebut, agar mereka berpikir."
(QS. Al-A'raf: 176)
Ada orang yang dikasih nasihat enggak masuk, tapi dikasih cerita bisa menerima. Maka Allah banyak menceritakan dalam Al-Qur'anul Karim. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam juga menceritakan dalam hadits-hadits yang sahih.

Namun, ada cerita-cerita Israiliyah yang dikenal dengan Israiliyat yang disebutkan oleh ulama-ulama Bani Israil dalam kitab-kitab mereka. Bagaimana sikap kita menghadapi cerita-cerita Israiliyat?

Para ulama menjelaskan sikap kita menghadapi cerita tersebut sebelum kita mengkaji tentang hikmah dari masalah pengawasan Allah dalam tiga orang ini.
  1. Kisah yang dibenarkan oleh agama kita, maka kita membenarkannya.
  2. Kisah yang agama kita memang mendustakan, batil cerita tersebut, seperti cerita tentang Nabi Dawud 'Alaihissalam yang dia ingin dengan istri salah satu panglima perangnya disuruh pergi. Sesuatu yang bertentangan dengan sifat seorang nabi, maka ditolak.
  3. Ada kisah-kisah yang tidak ada penolakan dalam agama kita dan juga tidak ada yang membenarkannya, maka kita tawaqquf (diam). Kita ceritakan sebagai sebuah cerita yang ada ibrah nya, tapi tanpa mendustakan dan tanpa mempercayainya - sebagai sebuah pelajaran.
Kisah yang baru saja dibaca adalah kisah yang berkaitan dengan tiga manusia. Yang satu belang, kulitnya rusak, mungkin sebagian berkata ada yang putih, ada yang tetap warna kulit yang biasa sehingga orang-orang jijik sama dia. Yang satu botak rambutnya, yang rusak. Kadang kala kita lihat orang, orang ada yang botak tapi indah; tapi ini penyakit. Yang ketiga yang buta. Kemudian Allah mengirim malaikat untuk memberikan kepada mereka kesembuhan dan rezeki. Dikasih sama Allah.

Banyak di antara kita yang tatkala diuji dengan kemiskinan, dia sukses. Tapi diuji dengan kenikmatan, gagal. Ketika susah, masyaaAllah, shalat malam, shalat tahajud, shadaqah, puasa. Tapi tatkala Allah berikan kesuksesan, dia berada seperti dua dari kalangan Bani Israil ini, atau satu seperti yang buta.
  • Yang pertama adalah orang yang belang. Allah kasih unta, Allah kasih kesembuhan.
  • Yang kedua orang yang botak. Allah kasih kesembuhan, jadi indah rambutnya. Allah kasih rezeki, sapi, unta yang hamil; sapi yang hamil, beranak pinak.
  • Yang buta disembuhkan, dikasih seekor kambing.
Di sini, Jamaah, ada isyarat penting, bagaimana seorang yang memelihara seekor kambing itu akan tawadhu, akan lembut hatinya. Berbeda dengan yang memelihara sapi atau yang memelihara unta, apalagi unta yang tinggi besar, orang gagah berdiri di atasnya yang kadang kala membuat dia menjadi sombong dan meremehkan orang.

Dua orang ini ketika diminta, diminta, tahu dia dikasih rezeki, dikembalikan kepada dia kesehatan dia, dijadikan orang kaya, diminta. Enggak banyak yang diminta, apalah, dia ibnu sabil (musafir yang terputus perjalanan, -ed). Malaikat ini dalam wujud tuh orang mengingatkan dia, dia dulu seperti itu, tapi lupa. Minta hanya seekor kendaraan lah, bisa pulang dia.

الْحُقُوْقُ كَثِيْرًا

Haduh .. banyak hak-hak yang harus dipenuhi. Enggak ada!

Kemudian, dia berdusta lagi. Mengatakan, "Enggak, aku enggak pernah sakit. Ini harta adalah warisan dari orang tua."

Dusta! Enggak hadir pengawasan Allah.
Tapi itulah, Jamaah, orang kalau sudah lalai, lalai..! Seharusnya kita yang pernah miskin, ketika melihat orang miskin tergerak hati kita untuk membantu. Kita diajari di bulan Ramadhan untuk merasakan lapar. Lapar.. Supaya engkau tahu ada orang-orang yang lapar. Di situ muncul perasaan ingin membantu orang. Tapi, ada yang di bulan Ramadhan juga enggak tergerak hatinya.

Yang buta ingat dengan nikmat Allah. Ingat, Iya, dulu aku buta, dulu aku miskin, Allah jadikan aku seperti ini. Silakan engkau ambil!

Dan kenapa seorang takut ketika berbagi harta?

{ اِنۡ تُقۡرِضُوا اللّٰهَ قَرۡضًا حَسَنًا يُّضٰعِفۡهُ لَـكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَـكُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ شَكُوۡرٌ حَلِيۡمٌۙ }
Kalau kalian ngutangin Allah (ngutangin Allah artinya tatkala kita memberi, kita sejatinya ngutangin Allah), Allah akan lipat gandakan (balasan) buat kalian, plus diampuni dosa-dosa kalian, dan Allah شَكُورٌ حَلِيمٌ, Allah itu Maha Bersyukur. (QS. At-Taghabun: 17)
Engkau kasih satu, Allah balikin sepuluh, Allah balikin 700 kali lipat. Tapi, ketika pengawasan Allah tidak kita hadirkan, kebesaran Allah tidak kita hadirkan, dan biasanya tadi, kekayaan ini, Jamaah, terkadang membuat orang melampaui batas.

Maka sejatinya, penyakit adalah penyuci dosa yang mengembalikan orang kepada rel yang seharusnya dia lewati.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.