F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-105 Para Malaikat Memiliki Amalan-Amalan Bagian Ketujuh - Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah

Audio ke-105 Para Malaikat Memiliki Amalan-Amalan Bagian Ketujuh - Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 JUM’AT| 26 Rajab 1444 H | 17 Februari 2023 M
🎙 Oleh : Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-105

📖 Para Malaikat Memiliki Amalan-Amalan Bagian Ketujuh

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و اصحابه، ومن والاه

Kaum muslimin yang dimuliakan oleh Allah Azza wa Jalla. Baik In sya Allah kita lanjutkan pembahasan tentang Kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang dikarang oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu ta’ala.

Masih kita pada pembahasan rukun iman yang kedua, tentang beriman dengan malaikat-malaikat Allah.

Beliau mengatakan,

ومنهم الملائكة المو كلون بأهل الجنة

Di sana ada malaikat-malaikat yang ditugaskan oleh Allah dengan penduduk surga. Maksudnya adalah ditugaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk penduduk surga.

Berdasarkan firman Allah,

يَدْخُلُونَ عَلَيْهِم مِّن كُلِّ بَابٍ (٢٣) سَلَمٌ عَلَيْكُم بِمَاصَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبًى الدَّارِ (٢٤)
Para malaikat akan masuk kepada mereka penduduk surga, dari seluruh pintu. Semoga keselamatan atas kalian, mengucapkan salam kepada para penduduk surga dan mengatakan, keselamatan atas kalian wahai penduduk surga dengan sebab kesabaran kalian, maka sungguh sangat baik akhir dari tempat mereka ini. [QS Ar-Ra’d: 23-24]
Yaitu kesabaran kalian di dunia. Jadi penduduk surga itu orang-orang yang sabar di dunia. Bersabar dalam menjalankan perintah Allah, yang wajib, atau yang sunnah bagi orang yang memiliki derajat yang lebih tinggi.

Semakin sabar semakin banyak amalannya. Adapun orang yang bersabar dengan melakukan yang wajib saja. Tapi ketika dia dianjurkan untuk melakukan perkara yang sunnah, dia tidak memiliki kesabaran, atau sedikit kesabarannya.

Ada di antara manusia، hamba Allah yang mereka bersabar untuk lebih daripada itu, yang wajib dia kerjakan, yang sunnah juga dia jaga، dan semuanya masing-masing memiliki kesabaran. Tentunya nanti di akhirat berbeda antara yang pertama dengan yang kedua, tapi semuanya bersabar.

Kemudian bersabar dalam meninggalkan larangan Allah, karena apa yang dilarang oleh Allah ini sesuai dengan hawa nafsu manusia. Apabila seseorang tidak bersabar maka dengan mudah dia mengikuti hawa nafsunya.

Maka ini juga perlu kesabaran, menjaga diri dari kemaksiatan, meninggalkan larangan Allah ini juga perlu kesabaran. Kalau orang tidak sabar maka dengan mudah dia terperosok dalam berbagai maksiat dan juga dosa.

Demikian pula bersabar atas takdir Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang berupa musibah, yang menimpa diri sendiri، maupun yang menimpa hartanya, atau menimpa kehormatannya dengan sebab kesabaran mereka, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala memasukkan mereka ke dalam surga.

Adapun orang yang tidak memiliki kesabaran, tidak sabar dalam menjalankan perintah, tidak sabar dalam menjauhi larangan, maka tentunya dia dalam keadaan yang tidak baik, karena orang yang demikian keadaannya dia berarti dia meninggalkan perintah Allah dan dia melakukan apa yang dilarang oleh Allah.

فَنِعْمَ عُقْبًى الدَّارِ

Maka sungguh sangat baik akhir dari tempat mereka ini, yaitu mereka berada di dalam surga, dan tentunya ini adalah tasliah (ucapan) selamat yang diucapkan oleh para malaikat Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada ahlul jannah.

Dan termasuk sesuatu yang akan membahagiakan mereka yaitu membahagiakan para penduduk surga. Diucapkan kepada mereka ucapannya.

Kemudian setelahnya beliau mengatakan,

و قد أخبر النبي صلا الله عليه وسلم أن البيت المعمور في السماء يدخله - وفي رواية يصلي فيه - كل يوم سبعون ألف ملك ثم لا يعودون إليه آخر ما عليهم.

Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah mengabarkan bahwa البيت المعمور yang ada di langit البيت rumah المعمور yang dimakmurkan في السماء yang ada di atas sana memasuki البيت المعمور tadi. (Yang di dalam riwayat yang lain mushola), di dalamnya setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat, masuk ke dalam البيت المعمور tujuh puluh ribu malaikat.

Ini menunjukkan besarnya البيت المعمور, karena masuk di dalamnya tujuh puluh ribu malaikat, bukan satu, bukan dua, tujuh puluh ribu dan ini setiap hari. Dan mereka beribadah di dalamnya kepada Allah.

Kemudian mereka tidak akan masuk kembali apabila mereka sudah keluar, mereka tidak akan masuk kembali. Artinya di sana akan ada malaikat yang baru, yang baru akan masuk ke dalam البيت المعمور.

Menunjukkan juga tentang banyaknya malaikat-malaikat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang sudah keluar maka dia tidak akan masuk lagi. Dan sudah berapa hari berlalu semenjak penciptaan langit dan juga bumi, tidak ada yang mengetahui tentang banyaknya malaikat-malaikat Allah kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri.

Dan ini menunjukkan sekali lagi, tentang banyaknya para malaikat Allah Subhanahu wa Ta'ala dan di sana ada hadits yang lain, yang juga menunjukkan tentang banyaknya para malaikat.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah mengatakan, AsSama (yaitu langit), mengeluarkan suara yaitu berderik, seperti suara yang keluar apabila dia memikul sesuatu yang berat, dan berhak bagi dia untuk berderik.

Kenapa demikian?

Nabi menyebutkan sebabnya, tidak ada sebuah tempat untuk empat jari. Kecuali di situ ada malaikat yang berdiri untuk Allah (yaitu untuk beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla). Atau dia ruku' atau dia sujud. Setiap jarak empat jari di situ ada malaikat yang beribadah kepada Allah Azza wa Jalla.

Antum bayangkan bagaimana besarnya langit yang pertama, penuh dengan malaikat-malaikat Allah, karena setiap empat jari ada malaikat. Di dunia saja, di bumi ini seandainya setiap empat jari ada malaikatnya penuh dengan malaikat-malaikat. Kalau setiap empat jari ada malaikat berarti sangat banyak sekali jumlah mereka.

Itu seandainya di bumi, lalu bagaimana dengan السماء langit Allah Subhanahu wa Ta'ala yang pertama, yang jauh lebih besar daripada bumi. Belum dengan langit yang kedua dan seterusnya.

وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ
Kata Allah, 'Tidak mengetahui tentang pasukan-pasukan Allah, yaitu para malaikat-malaikat Allāh Subhānahu wa Ta’āla, إِلَّا هُوَ kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala. [QS Al-Muddatsir: 31]
Oleh karena itu seorang muslim, seorang hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala hendaklah dia menyadari bahwasanya di sana banyak hamba-hamba Allah yang mereka juga beribadah. Lalu untuk apa seseorang sombong di dalam dirinya, apa yang sudah dia kerjakan, mereka para malaikat Allah tidak berbuat maksiat kepada Allah dan mereka terus mereka bertasbih, dan beribadah.

Bandingkan dengan ibadah yang antum lakukan, yang kita lakukan tidak ada apa-apanya. Di sana masih banyak hamba-hamba Allah yang jauh lebih banyak ibadahnya, lebih semangat ibadahnya daripada kita. Maka jangan sampai ada di dalam hati seseorang riya’, sum'ah, ujub terhadap dirinya.

ثم لا يَعُودُون إلَيْهٍ آخِرِ مَاعَلَيهِمْ

Kemudian mereka tidak akan kembali lagi.

Ini yang disebutkan oleh pengarang rahimahullah dan tentunya apa yang beliau sebutkan ini tidak semuanya. Di sana masih ada beberapa amalan malaikat yang disebutkan di dalam dalil dan pengarang di sini hanya menyebutkan sebagiannya, seperti misalnya, tugas untuk mendorong manusia untuk berbuat baik.

Di sana ada malaikat yang ditugaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk mendorong manusia berbuat baik.

Kemudian di sana ada malaikat yang ditugaskan untuk menyampaikan salam. Salam yang diucapkan oleh umat islam untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, maka di sana ada malaikat yang tugasnya menyampaikan salam tadi kepada Rasulullah.

Di sana ada malaikat yang bertugas untuk menghadiri majelis dzikir dan juga majelis ilmu. Di sana ada malaikat yang bertugas untuk mencatat orang-orang yang hadir ketika sholat jum'at. Di sana ada malaikat yang berperang bersama orang-orang beriman, yang semuanya ada dalilnya baik terkadang dari Al-Qur'an dan terkadang dari Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Yang jelas kita beriman sebagaimana yang sudah kita sampaikan dari awal, beriman dengan keberadaan malaikat Allah Subhanahu wa Ta'ala, beriman dengan nama-nama malaikat yang sudah dikabarkan kepada kita, Mika’il, Israfil, Jibril, Malik.

Kemudian kita beriman dengan sifat-sifat mereka, yang di mana mereka tercipta dari cahaya, mereka tidak berbuat maksiat kepada Allah, mereka adalah malaikat yang مُّكْرَمُونَ (yang dimuliakan) oleh Allah Subahanahu wa Ta'ala.

Dan disebutkan dalam hadits tentang malunya mereka (memiliki sifat malu). Kemudian kita beriman dengan tugas-tugas dan juga amalan-amalan yang Allah Subhanahu wa Ta'ala telah bebankan kepada mereka.

Terkadang amalan tadi berkaitan dengan alam semesta. Misalnya menjaga gunung atau dia menjaga mekkah dan juga madinah, syam dan terkadang ada amalan-amalan yang berkaitan dengan anak manusia yaitu menjaga manusia, menulis amalan mereka dan seterusnya.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kita termasuk orang-orang yang benar-benar mewujudkan keimanan kita kepada Allah, termasuk di antaranya adalah beriman kepada malaikat-malaikat Allāh Subhānahu wa Ta’āla, dan ini adalah termasuk bagian dari beriman kepada perkara yang ghaib.

Demikian yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini. In sya Allah kita lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

وبالله التوفيق والهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.