F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-96 Muqaddimah Beriman Kepada Malaikat-Malaikat Allah - Aqidah Ahlussunnah Waljama’ah

Audio ke-96 Muqaddimah Beriman Kepada Malaikat-Malaikat Allah - Aqidah Ahlussunnah Waljama’ah
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SENIN| 15 Rajab 1444 H /| 06 Februari 2023 M
🎙 Oleh : Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-96

📖 Muqaddimah

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره, ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له, ومن يضلل فلا هادي له, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وحده لا شريك له, وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، صلا الله عليه و على عليه و أصحبه و التابعين لهم بإحسان إلا اليومدين و سلّم تسليما كثران امابعد

Alhamdulillah kita memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala dan bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang terus dan masih memberikan kepada kita kenikmatan yang banyak dan tentunya yang tidak kita ragukan bahwasanya nikmat islam dan juga nikmat iman, ini adalah nikmat yang paling besar yang Allah berikan kepada kita.

Kita memuji kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan pujian yang sebanyak-banyaknya atas kenikmatan-kenikmatan ini.

Kita lanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang dikarang oleh Fadhilatus Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah.

Dan Alhamdulillah kita sudah menyelesaikan pembahasan tentang rukun iman yang pertama, yaitu beriman kepada Allah. Maka pada kesempatan kali ini in sya Allah akan kita lanjutkan dengan pembahasan rukun iman yang kedua, yaitu beriman dengan malaikat-malaikat Allah. Dan ini berdasarkan urutan yang ada di dalam hadits Jibril.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika ditanya oleh malaikat Jibril tentang iman, ما الإيمان apa itu iman? Maka beliau mengatakan,

أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ
"Engkau beriman dengan Allah dan beriman dengan malaikat malaikat-Nya dan seterusnya.”
Ini menunjukkan bahwa setelah rukun iman yang pertama yaitu iman kepada Allāh, maka setelahnya adalah beriman dengan malaikat-malaikat Allah. Dan inilah urutan yang dipakai oleh Syaikh Utsaimin di dalam kitab ini.

Baik, kita lihat penjelasan beliau tentang rukun iman yang kedua ini. Beliau mengatakan,

فصل

Pasal, yaitu pasal yang baru

ونو من بملا ئكة الله تعالى
"Dan kami (Ahlus Sunnah wal Jamaah) beriman dengan malaikat- malaikat Allah.”
نومن yaitu meyakini, mempercayai, beriman dengan malaikat-malaikat Allah. Dan alam malaikat adalah alam yang ghaib. Asal dari kata الملا ئكة artinya adalah utusan-utusan. Jadi ملائكة الله maksudnya adalah utusan-utusan Allah.

Dan di sini ada penyandaran kata malaikat kepada Allah. ملائكة الله penyandaran kata malaikat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena mengikuti dari apa yang ada di dalam Al Qur'an.

Di dalam Al Qur'an Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan, menyandarkan malaikat-malaikat tersebut kepada Allah.

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَـٰٓئِكَتِهِۦ
“Rasul telah beriman kepada (Al Quran) yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya.” [QS Al-Baqarah: 285]
Allah menyandarkan malaikat-malaikat ini kepada diri-Nya.

Dan di dalam hadits, nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam juga (menyandarkan malaikat kepada Allah) seperti dalam hadits jibril tadi,

أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ

Menyandarkan malaikat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dan penyandaran malaikat kepada Allah adalah  الإضافة تشرف (pemuliaan), sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala menyandarkan البيت yaitu Ka’bah kepada Allah بيت الله, demikian pula ناقة الله untanya Allāh. Maka di sini ملائكة الله maksudnya لتشرف yaitu untuk menunjukkan pemulian Allah kepada para malaikat-malaikat tadi.

Sebagaimana nanti akan disebutkan bahwasanya mereka adalah

عِبَادٌۭ مُّكْرَمُونَ
“Mereka adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan.” [QS Al-Anbiya: 26]
Maka kita beriman dengan malaikat-malaikat Allah. Beriman dengan keberadaannya, beriman dengan sifat-sifatnya, beriman dengan amalan-amalannya, dan ini semua berdasarkan dalil yang shahih.

Kita menyebutkan tentang nama-namanya, dan juga sifat-sifatnya, amalan-amalannya. Darimana kita mengetahuinya? Dari dalil.

Demikianlah semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada pertemuan yang selanjutnya.
وبالله التوفيق والهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.