F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Tiga Landasan Utama – f – Menyembelih adalah Ibadah

Tiga Landasan Utama – 25 – Menyembelih adalah Ibadah - TSALATSATUL USHUL
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
Grup WhatsApp BELAJAR ISLAM
Pembina : Ustadz Beni Sarbeni, Lc.
https://bis.belajar-islam.net
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
Materi : 📚 TSALATSATUL USHUL 📖 Menyembelih adalah Ibadah
Pemateri : Ustadz Beni Sarbeni, Lc. Hafidzhahullahu Ta'ala

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد

Sahabat Belajar Islam yang semoga diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita lanjutkan kajian kitab Tsalatsatul Ushul. Dan masih membahas tentang diantara macam-macam ibadah. Kali ini tentang Menyembelih (Adz-Dzabh),

Dalil Menyembelih (Adz-Dzabh) Sebagai Ibadah

Penulis rahimahullah berkata:

ودليل الذبح قوله تعالى: قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

Dalil dari Adz-Dzabh (menyembelih) adalah firman Allah Ta'ala (yang artinya),
"Katakanlah, Sesungguhnya shalatku, ibadahku (sembelihanku), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya. Demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS. Al An’am: 162-163).
Adapun dalil dari As-Sunnah adalah sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam,

لَعَنَ اللهَ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ
“Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah.” (HR. Muslim no. 1978)
Para sahabat sekalian, menyembelih itu ibadah yang jika dilakukan untuk selain Allah maka merupakan kesyirikan, pelakunya musyrik dan dia bisa keluar dari Islam.

Dalil yang menunjukkan bahwa Adz-Dzabh (menyembelih) adalah ibadah,diantara dalilnya adalah firman Allah Ta'ala dalam Surah Al-An'am ayat 162-163, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ...

"Katakanlah, Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam..."

نُسُكِي (ibadahku) di sini maksudnya adalah Adz-Dzabh (menyembelih) sebagaimana dikatakan oleh Al-hafizh Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, beliau membawakan perkataan Mujahid tentang firman Allah,

إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي...

Dalam ayat yang lain misalnya dalam Surah Al-Kautsar, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan (berkorbanlah). (QS. Al-Kautar: 2)
انْحَرْ artinya menyembelih merupakan perintah, dan Allah jika memerintahkan sesuatu maka Allah mencintainya, dan sesuatu yang dicintai oleh Allah adalah ibadah

Kemudian penulis pun membawakan hadits Nabi Shallallahu alaihi wasallam,

لَعَنَ اللَّهُ مَنْ لَعَنَ وَالِدَهُ وَلَعَنَ اللَّهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللَّهِ
“Semoga Allah melaknat orang yang melaknat orang tuanya, semoga Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah”. (Shahih, HR. Muslim no. 1978, An-Nasai no. 4422)
Jadi ada ancaman orang yang menyembelih untuk selain Allah. Kenapa diancam? karena dia menyimpang. Menyembelih itu ibadah dan tidak boleh dilakukan untuk selain Allah

Dalam hadits yang lain, Thariq bin Syihab Radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

دَخَلَ الْجَنَّةَ رَجُلٌ فِيْ ذُبَابٍ, وَدَخَلَ النَّارَ رَجُلٌ فِيْ ذُبَابٍ، قَالُوْا: وَكَيْفَ ذَلِكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: مَرَّ رَجُلاَنِ عَلَى قَوْمٍ لَهُمْ صَنَمٌ لاَ يَجُوْزُهُ أَحَدٌ حَتَّى يُقَرِّبَ لَهُ شَيْئًا، فَقَالُوْا لأَحَدِهِمَا: قَرِّبْ، قَالَ: لَيْسَ عِنْدِيْ شَيْءٌ أُقَرِّبُ، قَالُوْا لَهُ: قَرِّبْ وَلَوْ ذُبَابًا، فَقَرَّبَ ذُبَابًا فَخَلُّوْا سَبِيْلَهُ فَدَخَلَ النَّارَ، وَقَالُوْا لِلآخَرِ: قَرِّبْ، فَقَالَ: مَا كُنْتُ لأُقَرِّبَ ِلأحَدٍ شَيْئًا دُوْنَ اللهِ U، فَضَرَبُوْا عُنُقَهُ فَدَخَلَ الْجَنَّةَ

“Ada seseorang yang masuk surga karena seekor lalat, dan ada lagi yang masuk neraka karena seekor lalat pula, para sahabat bertanya: “bagaimana itu bisa terjadi ya Rasulullah? Rasul menjawab: “ada dua orang berjalan melewati sekelompok orang yang memiliki berhala, yang mana tidak boleh seorangpun melewatinya kecuali dengan mempersembahkan sembelihan binatang untuknya terlebih dahulu, maka mereka berkata kepada salah satu di antara kedua orang tadi: “persembahkanlah sesuatu untuknya! ia menjawab: “saya tidak mempunyai apapun yang akan saya persembahkan untuknya”, mereka berkata lagi: persembahkan untuknya walaupun seekor lalat! maka iapun mempersembahkan untuknya seekor lalat, maka mereka lepaskan ia untuk meneruskan perjalanannya, dan iapun masuk ke dalam neraka karenanya, kemudian mereka berkata lagi kepada seseorang yang lain: persembahkalah untuknya sesuatu! ia menjawab: “Aku tidak akan mempersembahkan sesuatu apapun untuk siapapun selain Allah”, maka merekapun memenggal lehernya, dan iapun masuk ke dalam surga.” (HR. Ahmad).

Perhatikan apa yang diceritakan oleh Rasul Shallallahu alaihi wasallam
  • Ada seseorang yang berkurban untuk berhala yang pada akhirnya masuk neraka dan,
  • Ada seseorang yang tidak mau berkurban kecuali hanya untuk Allah Subhanahu wa ta'ala, ketika ia mati dia masuk surga
Kenapa? karena berkurban (menyembelih) adalah bagian daripada ibadah

Catatan:

Menyembelih itu ada empat keadaan:

1. Orang menyembelih dengan menyebut nama Allah dan karena Allah

Dia menyebut nama Allah (bismillah) dan ikhlas karena Allah Subhanahu wa ta'ala. Nah inilah tauhid

2. Orang menyembelih dengan menyebut nama Allah akan tetapi dengan niat untuk selain Allah (sebagai pengorbanan kepada selain Allah)

Sebagaimana dilakukan oleh sebagian manusia, dia menyembelih bismillah tapi sebagai ritual pengorbanan untuk jin dan yang lainnya, maka ini adalah syirik (menyekutukan Allah)

3. Orang yang menyembelih dengan menyebut nama selain Allah dan untuk selain Allah

Maka ini syiriknya dua kali (double):
  • Syirik dalam memohon pertolongan, karena bismillah itu isinya memohon pertolongan dan
  • Syirik dalam niat ibadah

4. Orang yang menyembelih dengan menyebut nama selain Allah walaupun untuk Allah

Maka ini adalah syirik, seperti seseorang menyembelih atas nama Syekh Fulan, maka ini termasuk syirik

Para sahabat sekalian, demikian materi yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat

Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.