F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-62: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Mu’adz bin Anas Radhiyallahu 'Anhu

Audio ke-62: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Mu’adz bin Anas Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-262
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA 01 Sya'ban 1444 H / 21 Februari 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-62: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Mu’adz bin Anas Radhiyallahu 'Anhu

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Hadits yang selanjutnya.

وَعَنْ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ : ❲ مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ ؛ دَعَاهُ اللهُ - سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى - عَلَى رُؤُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ؛ حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنَ الْحُورِ الْعِيْنِ مَا شَاءَ ❳ . رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ [٤٧٧٧]، وَالتِّرْمِذِيُّ [٢٢٢]، وَقَالَ: (حَدِيثٌ حَسَنٌ).
Dari Mu’adz bin Anas radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barang siapa yang sanggup menahan kemarahan padahal ia mampu melampiaskannya, maka pada hari kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk, hingga dia diperintahkan untuk memilih bidadari surga sekehendak hatinya."
(Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini Hasan)
MasyaaAllah.
Ini di antara keutamaan menahan emosi, orang yang menahan emosi. Menahan emosi itu di dalam diri. Dia tahan emosinya, padahal dia mampu melampiaskan emosinya. Tapi karena dia takut sama Allah, karena dia sudah mendapatkan arahan dari Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam untuk bersabar dan tidak marah, maka dia tahan emosinya.

Balasan apa yang Allah akan berikan kepada orang ini, yang menahan emosi di dirinya? Allah akan tampakkan di depan orang banyak pada hari kiamat. Ditunjukkan, "nih fulan, silahkan.." Seperti kalau kita lihat, ada orang mendapatkan medali, itu naik ke atas, dilihat oleh ribuan orang, kemudian dikalungkan itu medali untuk menunjukkan kedudukan dia di hadapan orang-orang ini. Sedangkan orang yang menahan emosinya itu akan Allah panggil di depan orang-orang banyak, dilihat, disuruh pilih bidadari surga mana yang dia mau. Ini keutamaan bersabar dan menahan emosi.

Ana pernah mendengarkan seorang syaikh mengatakan, "Kenapa kok pahalanya, yang pertama, dipanggil di depan orang banyak. Yang kedua, dikasih pilihan bidadari, silahkan mana yang dia mau." Karena orang yang menahan emosi itu berat. Dan seorang istri itu sebagai peredam emosi, sehingga Allah kasih balasan buat dia, nih, dikasih pasangan yang bisa meredam emosinya.

Maka tugas para wanita adalah berusaha bagaimana dia tidak menjadikan amarah suaminya menjadi bom yang meledakkan rumah tangganya. Bagaimana seorang istri berusaha sekuat tenaga menjadikan amarah suaminya itu salju yang mendinginkan kondisi rumahnya. Siapa kuncinya? Istri. Sebagaimana itu istri di surga dijadikan pahala buat dia karena orang ini bisa menahan emosi.

Maka tolong para wanita, contoh Ummu Sulaim. Ketika suami marah, bukan dia marah juga. Suami marah dia berusaha mendinginkan, suami bersedih dia berusaha untuk menggembirakannya dan berusaha untuk tenggelam dalam kesedihannya, kemudian ikut menyelamatkan dia dari kesedihan itu agar selamat darinya.

Begitu pula dalam masalah amarah ini, sehingga orang yang menahan emosinya akan Allah berikan kepada dia kesempatan untuk memilih bidadari surga yang dia sukai di depan orang banyak. Bukan di dalam kamar. Enggak. [ عَلَى رُؤُوسِ الْخَلَائِقِ ] (memanggilnya di depan seluruh makhluk). Semua orang melihat itu fulan, masyaaAllah. Catatannya, dia mampu melampiaskan emosinya. Ada orang yang menahan emosi karena memang, ya.. memang enggak bisa apa-apa, mau gimana. Dia lebih kuat, dia lebih kaya, dia lebih ini. Akhirnya dia menahan emosi bukan karena mampu melampiaskan emosinya, tapi karena takut. Artinya, kalau dia mampu melampiaskan emosinya, dia akan lampiaskan. Maka yang seperti ini, tidak akan mendapatkan pahala.

Maka tolong dipahami benar, kita itu dalam kondisi di atas, biasanya bisa melampiaskan kepada yang di bawah. Tapi kalau anak buah marah sama atasan biasanya sulit. Tapi ada anak buah yang menyimpan dendam sama atasannya, terkadang dia dikeluarkan. Dan suatu hari dia datang ke rumah majikannya, dia bunuh keluarganya. Itu terjadi. Maka ini pun harus menahan emosinya, kalau enggak, tadi jadi penyakit buat dia sehingga dia dimurkai oleh Allah.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.