F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-57: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu

Audio ke-57: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-257
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA 23 Rajab 1444 H / 14 Februari 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-57: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Di akhir hayat Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, Nabi ternyata tidak berhenti mendapatkan ujian.

وَعَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: لَمَّا كَانَ يَومُ حُنَينٍ ؛ آثَرَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَاسًا فِي الْقِسْمَةِ، فَأَعْطَى الْأَقْرَعَ بْنَ حَابِسٍ مِائَةً مِنَ الْإِبِلِ، وَأَعْطَى عُيَيْنَةَ بْنَ حِصْنٍ مِثْلَ ذَلِكَ، وَأَعْطَى نَاسًا مِنْ أَشَرَافِ الْعَرَبِ، وَآثَرَهُمْ - يَوْمَئِذٍ - فِي الْقِسْمَةِ، فَقَالَ رَجُلٌ : وَاللهِ ؛ إِنَّ هَذِهِ قِسْمَةٌ مَا عُدِلَ فِيهَا، وَمَا أُرِيْدَ فِيهَا وَجْهُ اللهِ ، فَقُلْتُ : وَاللهِ ؛ لَأُخْبِرَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَتَيْتُهُ، فَأَخْبَرْتُهُ بِمَا قَالَ، فَتَغَيَّرَ وَجْهُهُ، حَتَّى كَانَ كَالصِّرْفِ، ثُمَّ قَالَ : ❲ فَمَنْ يَعْدِلُ إِذَا لَمْ يَعْدِلِ اللهُ وَرَسُولُهُ؟!❳ ، ثُمَّ قَالَ : ❲ يَرْحَمُ اللهُ مُوسَى ؛ قَدْ أُوذِيَ بِأَكْثَرَ مِنْ هَذَا فَصَبَرَ ❳ ، فَقُلْتُ : لَا جَرَمَ ؛ لَا أَرْفَعُ إِلَيْهِ بَعْدَهَا حَدِيثًا. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ ( الْبُخَارِيُّ (٣١٤٣) وَمُسْلِمٌ (١٠٦٢)).

"Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu 'anhu, ia bertutur, "Setelah Perang Hunain selesai, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengutamakan orang-orang terkemuka dalam pembagian ghanimah (harta rampasan perang). Lalu Beliau memberikan kepada Al-Aqra’ bin Habits seratus ekor unta dan memberikan kepada ‘Uyainah bin Hishn seperti itu pula. Beliau juga memberikan bagian kepada beberapa pemuka Arab, bahkan Beliau mengutamakan mereka pada hari itu dalam pembagian harta rampasan perang tersebut. Kemudian ada seseorang yang berkata, 'Demi Allah, pembagian ini tidak adil, dan tidak dimaksudkan untuk mencari wajah Allah.' Maka aku berkata kepadanya, 'Demi Allah, aku akan memberitahukanmu kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.' Lantas aku mendatangi Beliau dan memberitahukan perkataan orang tadi. Mendengar perkataan itu, maka wajah Beliau langsung berubah seperti kesumba (menjadi merah padam). Lalu Beliau bersabda, 'Siapakah yang dapat bersikap adil, jika Allah dan Rasul-Nya saja tidak dianggap adil?' Selanjutnya Beliau bersabda, 'Mudah-mudahan Allah senantiasa melimpahkan rahmat kepada Musa yang telah disakiti oleh umatnya dengan sesuatu yang lebih parah daripada itu, tetapi ia tetap bersabar.' Kemudian aku berkata, 'Sungguh, aku tidak akan menyampaikan berita semacam itu lagi kepada Beliau sesudah peristiwa ini'." (Muttafaqun ‘Alaih)
Audio ke-57: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu
Subhanallah.
Kita lihat nih, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam sering kali Allah perintahkan dalam Al-Qur'anul Karim untuk bersabar menghadapi kaumnya, menghadapi umatnya. Dicela, dicaci, dituduh macam-macam 'Alaihis-shalatu wassalam.

Di hadits ini, ini peristiwa pada tahun ke-8 Hijriyah. Peristiwa tadi Khabbab bin Aratt sebelum hijrahnya Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Tapi peristiwa yang dialami Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam setelah Beliau hijrah pun, Beliau masih disakiti.

Tahun ke-8 Hijriyah setelah penaklukan kota Mekah, Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam bersama pasukannya menuju ke Hunain. Di situ terjadi peperangan yang sangat dahsyat sekali, sehingga umat Islam Allah kasih kemenangan kepada mereka dan mendapatkan harta rampasan perang yang banyak sekali, baik berupa hewan ternak, berupa emas, perak, dan perhiasan serta manusia yang ditawan pada waktu itu. Akhirnya Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam berbagi.
Dari hadits tadi itu para ulama berpendapat bahwa di antara cara berdakwah adalah dengan harta. Di sini Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam memberikan harta kepada pemuka-pemuka Quraisy. Dikasih harta. Karena apa? Karena mereka cinta harta. Sebagian di antara mereka masuk Islam karena harta, ada. Awal masuk Islamnya karena dunia, tapi setelah kenal Islam, setelah belajar, dia jadi masuk Islam beneran. Kenapa? Karena banyak orang itu tidak mau dengar tentang Islam. Sekarang dikasih harta, paling tidak supaya dia mau dengar.

Setelah mendengar tentang Islam, Subhanallah, mereka masuk Islam. Di antaranya pada waktu peristiwa itu adalah Shafwan ibn Umayyah, anaknya Umayyah bin Khalaf. Dia kafir. Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam pergi dari Mekah menuju ke Hunain. Beliau mengambil peralatan perangnya Shafwan. Ditanya sama Shafwan, "Ini perampasan atau عَارِيَةُ (peminjaman, sewa)?" Kata Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam, عَارِيَةُ مَظْمُوْنَةُ (pinjam kita, yang dijamin akan dibalikin seperti itu).

Dia masih kafir, bapaknya terbunuh ketika perang Badar. Ketika Nabi bagi-bagi harta rampasan perang, Shafwan bin Umayyah ini melihat satu lembah yang penuh dengan kambing, penuh dengan ternak, macam-macam. Dan dia takjub.

Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam melirik  Shafwan curi-curi pandang kepada lembah tersebut. Lalu Nabi mengatakan,

أَيُؤْجِبُكَ هَذَا؟
"Apakah engkau kagum dengan harta yang banyak ini?"
Kata Shafwan, "Na'am, aku kagum, banyak banget."

Apa kata Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam?
هُوَ لَكَ
"Itu semuanya buat engkau."
Bayangkan, dia keluar dari rumahnya dalam kondisi benci dengan Islam. Ketika Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam berikan harta kepada dia, apa kata Shafwan?

[ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدَ الرَّسُوْلُ اللهِ ﷺ ]

ash-hadu alla ilaaha illallah, wa anna Muhammadan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
"Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah."
Kata dia,

مَا طَابَتْ نَفْسُ أَحَدٍ بِهَذَا إِلَّا نَفْسٌ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ .
"Tidaklah orang akan suka, akan rela memberikan harta begitu banyaknya kecuali jiwa itu jiwanya Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam."
Manusia biasa enggak mungkin, karena masih cinta dengan harta. Maka Shafwan masuk Islam. Ketika Nabi berbagi-bagi, disebutkan di sini salah satunya Al-Aqra' bin Habits dikasih 100 ekor unta. Kalau harga unta sekarang itu 25 juta umpamanya (unta yang besarlah yang standar), kalau 100 ekor unta berarti dia dikasih 2 milyar setengah (2.500 juta). Satu orang dikasih. Dikasih 'Uyainah bin Hishn 100 ekor unta.

Fulus, Jamaah. Ana enggak kebayang lihat fulus kayak gitu. Kita punya kambing berapa ekor saja sudah bahagia banget, gimana kalau unta 100 ekor, dibagi-bagi itu!

Akhirnya ada seorang, seorang ini ada yang menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan seorang itu adalah seorang yang bakal menjadi benih kaum khawarij, yaitu Dzul Khuwaishirah. Dilihat ada pembagian itu, nyeletuk nih orang, "Nih pembagian enggak benar nih, enggak adil pembagian ini. Ini pembagian bukan Lillahi Ta'ala, ini ada pilih kasih atau ada apa."

Akhirnya Abdullah ibn Mas'ud mendengar berita itu. Omongan itu disampaikan ke Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Abdullah bin Mas'ud menyampaikan berita itu, Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam berubah. Beliau manusia biasa. Firman Allah menyebutkan,

{ يَضِيقُ صَدْرُكَ بمَا يَقُولُون }
"Hatimu kadang kala jadi sempit, dadamu jadi sempit dengan ucapan-ucapan mereka."
Abdullah bin Mas'ud menyebutkan, ketika dia menyampaikan berita ini, berubah wajah Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam jadi merah (merah padam). Disebutkan bahwasanya,

الصِّرْفُ : سِبْغٌ أَحْمَرٌ

Ash-shirfu itu artinya merah padam. Shirf itu adalah semacam buah atau sesuatu yang untuk mencelup, warnanya merah. Seperti itu warna wajah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Merah. Ya.. orang dalam kondisi marah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam.

ثُمَّ قَالَ :

Lalu Nabi mengatakan,

فَمَنْ يَعْدِلُ إِذَا لَمْ يَعْدِلِ اللهُ وَرَسُولُهُ ؟
"Siapa yang bisa berbuat adil, kalau dianggap Allah dan Rasul-Nya tidak adil?"
Siapa lalu yang dianggap adil? Sejatinya ungkapan ini ungkapan yang tidak pantas sama sekali. Tapi tadi, ada orang yang memang lemah keimanannya.

ثُمَّ قَالَ :

Lalu Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam berkata (Beliau ucapkan hal ini, menghibur dirinya dan menghibur para sahabatnya, agar mereka bersabar),
يَرْحَمُ اللهُ مُوسَى .
"Semoga Allah merahmati Musa 'Alaihissalam."
قَدِ أُوْذِيَ بِأَكْثَرَ مِنْ هَذَا فَصَبَرَ .
Nabi Musa 'Alaihisshalatu wassalam itu disakiti, diganggu lebih parah dari itu dan beliau bersabar. Sabar, Nabi Musa 'Alahissalam.

Dan Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam diperintahkan untuk bersabar.

{ فَٱصۡبِرۡ كَمَا صَبَرَ أُو۟لُوا۟ ٱلۡعَزۡمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ }

"Bersabarlah engkau seperti bersabarnya orang-orang sebelum engkau dari nabi-nabi yang diutus oleh Allah Jalla Jalaluh."

Jadi manfaat lagi, bahwasanya tatkala kita membaca tentang kisah-kisah para nabi, tentang kesabaran mereka, itu akan mengechas hati kita yang mungkin sudah lemah sabarnya, karena para nabi didustakan oleh kaumnya.

Allah sebutkan di surat Al-An’am ayat 34:

{ فَصَبَرُوا۟ عَلَىٰ مَا كُذِّبُوا۟ وَأُوذُوا۟ حَتَّىٰۤ أَتَاهُمْ نَصۡرُنَا }
"Mereka itu bersabar didustakan oleh kaumnya, disakiti oleh kaumnya, sampai datang pertolongan dari Kami."
Bakal datang pertolongan dari Allah Jalla Jalaluh. Nabi Musa 'Alahissalam menyuruh kaumnya untuk masuk ke Palestina, masuk ke Ursyaliim (أُورُشَلِيمَ - Yerusalem), masuk ke Baitul Maqdis. Tapi mereka, apa kata mereka?

ٱذۡهَبۡ أَنتَ وَرَبُّكَ فَقَـٰتِلَاۤ إِنَّا هَـٰهُنَا قَـٰعِدُونَ
"Sudah, engkau bersama Tuhanmu berangkat sana, masuk sana. Perang. nanti menang, kita masuk."
Sampai seperti itu disakiti Nabi Musa 'Alaihissalam, dan Nabi Musa bersabar menghadapi kaumnya.

Lalu Abdullah bin Mas’ud menyesal, karena dia telah menukil sebuah pembicaraan yang membuat Nabi jadi bersedih.

Tapi di situ ada pelajaran penting, pelajaran yang seharusnya kita ambil kalau kita disakiti, kita dicaci maki. Yang perempuan pakai jilbab dikatakan seperti karung berjalan, pakai cadar mungkin seperti ninja, atau dikatakan ya.. mungkin, perempuan ini pakai cadar dikarenakan ada penyakit di wajahnya, atau macam-macam. Yang jenggotan dikatakan kambing, dikatakan orang-orang yang nyeleneh. Maka semua itu seharusnya membuat kita terus bersabar menghadapinya.

Dan, maka ya, kalau bisa kita nih punya waktu membaca kisah para nabi. Ibnu Katsir punya buku tentang kisah para nabi dan rasul yang itu paling tidak membuat kita jadi sabar, gitu. Terkadang kita baru berdakwah, baru ngerti sunnah, dikasih ujian sudah mundur, sudah sakit hati sama orang, sudah nuduh orang macam-macam. Sudah, biarin mereka. Mereka enggak ngerti.

فَإِنَّهُمْ لَايَأْلَمُونَ

kata Musa. Mereka enggak paham. Maka kita pun harus paham.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.