F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-37: Bab 03 Sabar ~ Hadits dari Abu Said Saad bin Malik bin Sinan Al-Khudri Bag 01

Audio ke-37: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Abu Sa'id Sa'ad bin Malik bin Sinan Al-Khudri Radhiyallahu 'Anhuma Bag 01
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-237
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA 24 Jumadil Akhir 1444 H / 17 Januari 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1vUi7kqhu0UqxcSb9Q3PA8WSFuVGNYqf9/view?usp=sharing

💽 Audio ke-37: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Abu Sa'id Sa'ad bin Malik bin Sinan Al-Khudri Radhiyallahu 'Anhuma Bag 01


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Jamaah rahimakumullah.
Allah mengumpulkan kita dalam satu majelis untuk mengkaji kembali tentang tamannya orang-orang yang saleh, di mana semua orang ingin berlibur, orang ingin rekreasi, orang ingin jalan-jalan bersama keluarga. Dan ternyata orang-orang saleh pun memiliki taman. Di tempat itu mereka seharusnya juga berkumpul.

Dan kita telah sampai kepada hadits nomor 26 di Bab Sabar.

Kita berbincang bahwasanya di antara ibadah hamba yang akan diuji oleh Allah Jalla Jalaluh kebenaran keimanannya adalah sabar.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ سَعْدِ بْنِ مَالِكِ بْنِ سِنَانٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ نَاسًا مِنَ الْأَنْصَارِ سَأَلُوا رَسُولَ اللهِ ﷺ ، فَأَعْطَاهُمْ، ثُمَّ سَأَلُوهُ، فَأَعْطَاهُمْ، حَتَّى نَفِدَ مَا عِندَهُ، فَقَالَ [ لَهُمْ - حِينَ أَنْفْقَ كُلَّ شَيءٍ بِيَدِهِ- ](١) : ❲ مَا يَكُنْ عِنْدي مِنْ خَيْرٍ؛ فَلَنْ أَدَّخِرَهُ عَنْكُمْ ، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ؛ يُعِفهُ اللهُ ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ؛ يُغْنِهِ اللهُ ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ؛ يُصَبِّرْهُ اللهُ ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ ❳ . متفق عليه.
Dari Abu Sa'id Sa'ad bin Malik bin Sinan Al-Khudri radhiyallahu anhuma, bahwa suatu ketika beberapa orang dari kaum Anshar meminta sesuatu (sedekah) kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu Beliau Shallallahu 'alaihi wasallam pun memberikannya kepada mereka. Kemudian mereka meminta lagi sesuatu yang lain, lantas Beliau kembali memberikannya kepada mereka. Hal itu terus berlangsung hingga habislah apa yang ada pada diri Beliau. Maka Beliau berkata kepada mereka ketika Beliau telah menginfakkan segala sesuatu yang ada di tangan Beliau, "Harta apa saja yang ada padaku, aku tidak akan menyimpannya dari kalian. Barang siapa yang menahan diri dari meminta-minta, maka Allah akan anugerahi kehormatan kepadanya. Barang siapa yang merasa cukup, maka Allah akan mencukupinya. Dan barang siapa yang berusaha untuk sabar, maka Allah akan menjadikannya seorang penyabar. Dan seseorang tidaklah diberi sesuatu karunia yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran."
(Muttafaqun 'Alaih)
Subhanallah.
Dalam hadits yang mulia ini, Al-Imam an-Nawawi menyebutkan hadits ini untuk memberikan pelajaran pada kita bagaimana seharusnya seorang muslim bertindak menyikapi kehidupan ini.

Dunia berputar. Terkadang kita di atas, terkadang kita di bawah, terkadang kita berada dalam kondisi yang sangat nyaman. Kita berada dalam kondisi yang begitu enak, tapi di saat lain mungkin kita berada di bawah. Kondisi tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Angin bertiup tidak sesuai dengan keinginan nelayan.

Sahabat Nabi yang bernama Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu Ta'ala anhu menceritakan kedatangan orang-orang Anshar untuk meminta kepada Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Lalu Nabi memberi kepada mereka. Kemudian mereka datang lagi meminta, lalu Nabi memberi sampai habis yang Nabi miliki, Shallallahu 'alaihi wasallam.

Ketika habis, Nabi mengatakan kepada mereka bahwasanya, "Apa saja kebaikan yang aku miliki, harta yang aku miliki, ..."

Beliau mengatakan,

❲ مَا يَكُنْ عِنْدي مِنْ خَيْر ❳

Khair itu kebaikan. Harta pun disebut kebaikan.

{ وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ }
"Sesungguhnya manusia itu kecintaannya kepada "الْخَيْرِ" yaitu kepada al-mal (kepada harta) benar-benar kecintaan yang berat sekali." (QS. Al-Adiyat: 8)
Beliau mengatakan, "Aku tidak akan menyimpannya, aku tidak akan menyembunyikannya tidak memberikannya kepada kalian."

Setelah Beliau memberikan arahan ini, baru Beliau memberikan arahan yang lainnya. Ini suatu metode dalam memberikan wasiat, memberikan nasihat yang seharusnya seorang muslim melakukannya.

Tunjukkan kepada orang yang sedang hendak kita kasih nasihat kalau kita sayang sama mereka, kalau kita cinta sama mereka, kalau kita menginginkan kebaikan buat mereka. Setelah dia memahami apa yang ada pada diri kita, baru setelah itu kita mengarahkan.

Nabi memberikan kepada para sahabat tiga arahan:
  1. Masalah 'iffah (menahan diri)
  2. Masalah ghina (masalah kecukupan)
  3. Masalah sabar.
Beliau memulai dengan yang pertama,

١ - ❲ وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ؛ يُعِفهُ اللهُ ❳

Di terjemahannya disebutkan bahwasanya, "Barang siapa yang menahan diri dari meminta-minta ..." Na'am, al-'Afaf itu sebenarnya memiliki makna yang lebih luas, yaitu menjaga kehormatan dirinya.

Seorang dengan tidak minta-minta itu menjaga kehormatan dirinya. Barang siapa menjaga kehormatan dirinya, InsyaaAllah Allah akan menjaga dia.

Ada seorang laki yang namanya Afif, wanita disebut Afifah. Itu seorang yang menjaga kehormatan dirinya dalam berbagai perkara khususnya dalam perkara zina. Jadi seorang yang menahan diri, menundukkan pandangannya, menjaga tangannya, menghindari tempat-tempat kemaksiatan, tempat-tempat perzinaan, maka niscaya Allah akan menjaga diri dia, sehingga dia jadi tidak suka dengan kemaksiatan tersebut.

Namun ada orang-orang yang membiarkan pandangan matanya tidak terjaga, dia lepas pandangan matanya. Setiap ada pemandangan yang menggairahkan syahwatnya, dia tonton. Setiap kali ada perempuan yang lewat, tidak berhenti dia membolak-balikan matanya, mengagumi keindahan perempuan tersebut. Maka yang seperti ini Allah tidak akan jaga.

Sebagian orang mengatakan, "Ustadz, fitnah perempuan besar banget." Iya, betul.

Bahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,

❲ مَا تَرَكْتُ فِتْنَةً أَشَدَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ ❳
"Aku tidak meninggalkan sebuah fitnah, sebuah ujian, sebuah cobaan, sebuah tantangan buat seorang lelaki yang lebih berat daripada seorang wanita."
Bagaimana menjaga kehormatan diri? Tentunya dengan menghindari tempat-tempat yang bisa membuat kita terjerumus dalam perzinaan tersebut. Faktor yang utama adalah mata.

Seorang suami yang memiliki istri satu, dua, tiga, atau empat, apabila dia tidak menjaga matanya di luar rumah, dia tidak menjaga tangannya, dia tidak menjaga lisannya, maka tidak akan cukup empat wanita. Sebagaimana seorang lelaki yang memiliki satu istri, tapi dia menjaga pandangan matanya, menjaga kehormatan dirinya, InsyaAllah akan jaga kehormatan dia.

Begitu pula dalam masalah meminta-minta ketika seorang tidak membiasakan diri untuk meminta. Allah menyebut di surah Al-Baqarah tentang bagaimana sahabat-sahabat Nabi menjaga diri mereka dari meminta-minta, 'Iffah mereka dari meminta-minta, sehingga orang-orang mengira mereka adalah orang kaya.

{ لِلۡفُقَرَآءِ الَّذِيۡنَ اُحۡصِرُوۡا فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ لَا يَسۡتَطِيۡعُوۡنَ ضَرۡبًا فِى الۡاَرۡضِ يَحۡسَبُهُمُ الۡجَاهِلُ اَغۡنِيَآءَ مِنَ التَّعَفُّفِ‌ۚ تَعۡرِفُهُمۡ بِسِيۡمٰهُمۡ‌ۚ لَا يَسۡـــَٔلُوۡنَ النَّاسَ اِلۡحَــافًا ‌ؕ وَمَا تُنۡفِقُوۡا مِنۡ خَيۡرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيۡمٌ }
"(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka adalah orang-orang kaya karena mereka memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha mengetahui."
(QS. Al-Baqarah: 273)
MasyaAllah.
Kita lihat bagaimana ternyata ada sahabat-sahabat Nabi yang dikira orang kaya karena tidak minta-minta. Tatkala orang berbondong-bondong untuk meminta-minta, dia tidak meminta-minta. Kalaupun harus meminta dalam satu kondisi terpaksa, mereka tidak memaksa memintanya.

Maka di sini, orang yang menjaga kehormatan dirinya dari perzinaan, menjaga kehormatan dirinya dari meminta-minta, Allah akan cukupi dia. Allah akan jadikan dia terjaga kehormatannya. Ini nasihat Nabi yang pertama kepada para sahabat.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.