F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-33: Bab 02 Taubat ~ Pembahasan Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu

Audio ke-33: Bab 02 Taubat ~ Pembahasan Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-233
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU 18 Jumadil Akhir 1444 H / 11 Januari 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-33: Bab 02 Taubat ~ Pembahasan Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita lanjutkan kajian kita.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ،
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ❲ يَضْحَكُ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى إِلَى رَجُلَيْنِ يَقْتُلُ أَحَدُهُمَا الْآخَرَ يَدْخُلَانِ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُ هَذَا فِي سَبِيلِ اللهِ فَيُقْتَلُ ثُمَّ يَتُوبُ اللهُ عَلَى الْقَاتِلِ فَيُسْلِمُ فَيُسْتَشْهَدُ ❳ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullahi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Allah Subhanahu wa Ta'ala tertawa ketika melihat dua orang yang salah satunya membunuh yang lain, tapi keduanya masuk surga. Salah seorang dari keduanya berperang di jalan Allah, lalu dia terbunuh (mati syahid). Kemudian Allah menerima taubat orang yang membunuhnya, kemudian dia masuk Islam dan selanjutnya dia berperang di jalan Allah dan mati syahid."
(Muttafaqun ‘alaih)
Dua orang yang saling bermusuhan yang mereka berperang di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala, dari Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, bahwasanya,

❲ الْقَاتِلُ وَالْمَقْتُوْلُ فِي النَّارِ ❳
"Yang membunuh dan yang dibunuh, dua-duanya masuk neraka."
Di hadits ini kita melihat, yang dibunuh dan yang membunuh dua-duanya masuk surga, bahkan disebutkan Allah tertawa. Di sini Nabi menyebutkan tentang salah satu sifat Allah, kalau Allah tertawa. Kita tetapkan sifat ini untuk Allah Jalla Jalaluh sesuai dengan kemuliaan dan keagungan Allah, yang Allah itu tidak menyerupai makhluk-Nya atau sesuatu apa pun dari makhluk-Nya.

Bagaimana kejadian, nih orang pembunuh dan yang dibunuh dua-duanya masuk surga?

Nabi menjelaskan, Shallallahu 'alaihi wasallam,

❲ يُقَاتِلُ هَذَا فِي سَبِيلِ اللهِ فَيُقْتَلُ ❳
Ini satu orang berjuang di jalan Allah menghadapi musuhnya. Yang satu kafir, yang satu muslim. Yang muslim terbunuh.
Kondisi yang pertama (yang dua-duanya sama-sama masuk surga): Muslim berperang melawan orang kafir. Yang muslim terbunuh, yang terbunuh dijanjikan masuk surga. Pembunuhnya ini,

❲ ثُمَّ يَتُوبُ اللهُ عَلَى الْقَاتِلِ ❳
Artinya: Allah memberikan taufik kepada pembunuhnya. Dia bertaubat.
❲ فَيُسْلِمُ ❳

Dia masuk Islam.
Kemudian dia berperang di jalan Allah dan dia mati syahid. Maka keduanya bakal masuk surga.

Bagaimana dengan pembunuh dan yang dibunuh masuk neraka?

Kondisinya: Yang dibunuh ini sebenarnya juga ingin membunuh orang tersebut, cuma dia kalah dalam pertarungan tersebut dan bukan di jalan Allah terbunuhnya; di jalan hanya membela dirinya sendiri, atau karena dendam, atau karena apa. Kemudian karena dia mati duluan, padahal dia ingin musuhnya yang mati, dia masuk neraka. Dan yang membunuh, kita tahu bahwa dosa membunuh adalah dosa besar.

Jadi jamaah, semua dosa apabila seseorang bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, niscaya semuanya akan diampuni. Tugas kita sebelum ajal datang menimpa/menjemput kita, sebelum pintu taubat ditutup dengan sampainya ajal ke kerongkongan, maka kita segera bertaubat. Jangan ditunda-tunda! Karena sebagian orang merasa masih muda, apalagi ada orang-orang yang memang melakukan dosa itu, khususnya dalam mengumpulkan harta yang haram, dengan berharap hidupnya semakin lama di dunia ini.

Enggak ada yang lama! Sampai ada yang cerita di Jember ini, ada terjadi korupsi bersama. Akan banyak orang dan banyak orang yang masuk penjara. Kepala desanya atau lurahnya itu mendengar teman-temannya masuk penjara, dia akhirnya kena jantung, mati. Apakah dia mati dalam kondisi bertaubat atau belum? Wallahu a'lam bishawab. Tapi yang jelas, apabila seseorang sudah datang ajal kepada dia, tidak ada kesempatan lagi untuk bertaubat. Yang ada menghadapi dosa itu di hadapan Allah Jalla Jalaluh.

Barakallahu fiik.
Dengan ini, alhamdulillah kita telah menyelesaikan (Bab) Pintu Taubat.

Dan sebelum kita berpindah ke bab yang selanjutnya, yaitu bab tentang kesabaran, kita akan membaca yang berkaitan dengan taubat ini, firman Allah di surah An-Nisa ayat 17 dan ayat 18:

{ اِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللّٰهِ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السُّوْۤءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوْبُوْنَ مِنْ قَرِيْبٍ فَأُو۟لَٰٓئِكَ يَتُوْبُ اللّٰهُ عَلَيْهِمْۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا ( ١٧) وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السَّيِّاٰتِۚ حَتّٰٓى اِذَا حَضَرَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ اِنِّيْ تُبْتُ الْـٰٔنَ وَلَا الَّذِيْنَ يَمُوْتُوْنَ وَهُمْ كُفَّارٌۗ أُو۟لَٰٓئِكَ اَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا (١٨) }
"Sesungguhnya taubat kepada Allah itu hanyalah bagi mereka yang melakukan kejahatan karena kebodohan. Kemudian mereka segera bertaubat, maka taubat mereka itulah yang diterima oleh Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan, hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, kemudian ia mengatakan, 'Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.' Dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati, sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksaan yang pedih."(QS. An-Nisa: 17-18)
Di sini kita bisa melihat, bahwasanya taubat itu akan Allah terima dari orang yang melakukan dosa disebabkan tidak mengerti; bijahaalatin ( بِجَهَالَةٍ ) disebabkan karena kejahilannya.

Apa maksud karena kejahilannya?
Syaikh As Sa’di mengatakan bahwasanya yang dimaksud dengan kejahilan adalah dia jahil dengan sanksi yang Allah akan berikan. Dia tidak mengerti dengan besarnya azab yang akan dia terima; dia terlupakan dengan pandangan Allah dan pengawasan-Nya. Maka itulah yang disebut dengan kebodohan.

Walaupun orang itu tahu sama hukum, orang tahu hukumnya berzina, dia tahu, tapi karena dia terdorong nafsu dan syahwatnya, sehingga dia lupa, sehingga tidak terbayang sama dia pengawasan dari Allah Jalla Jalaluh.

Kita kalau tahu sedang diawasi, kita tidak akan melakukan kesalahan, baik itu di jalan raya. Kalau kita tahu ada polisi di sana, kita akan berusaha untuk taat dan patuh dengan aturan yang ada.

Para ulama menjelaskan bahwasanya,

فَكُلُّ عَاصٍ بِاللهِ فَهُوَ جَاهِلٌ
"Semua orang yang melakukan kemaksiatan adalah orang bodoh" walaupun dia tahu dengan hukumnya.
Dengan catatan, dia segera bertaubat kepada Allah Jalla Jalaluh, tidak menanti ajal datang menjemput dia, maka InsyaAllah, Allah akan menerima taubatnya.

Barakallahu fiikum.

Thayyib. Dengan ini kita telah menyelesaikan Bab Taubat.

Kita sudah tahu syarat-syarat diterimanya taubat. Kemudian kita tahu pintu taubat itu tidak tertutup kecuali dengan dua kondisi:
  1. Sampainya ajal ke kerongkongan.
  2. Terbitnya matahari dari arah barat.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.