F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-43: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Shuhaib Radhiyallahu Anhu Bag 02

Audio ke-43: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Shuhaib Radhiyallahu 'Anhu Bag 02
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-243
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU 03 Rajab 1444 H / 25 Januari 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1zrVHV4RKIGE4bvEpjGBsH1MCqdQ76cjZ/view?usp=sharing

💽 Audio ke-43: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Shuhaib Radhiyallahu 'Anhu Bag 02

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita lanjutkan kajian kita.
"Dalam keadaan demikian, suatu ketika pemuda itu mendapati seekor binatang besar yang menghalangi perjalanan orang-orang. Dia berkata, 'Hari ini aku akan mengetahui apakah ajaran tukang sihir yang lebih baik ataukah pendeta.' Lantas dia mengambil sebuah batu seraya berseru, 'Ya Allah, apabila ajaran pendeta itu lebih Engkau sukai daripada ajaran ahli sihir, maka bunuhlah binatang ini, sehingga orang-orang dapat melanjutkan perjalanan mereka.' Kemudian dia melemparkan batu tadi sehingga dia dapat membunuh binatang itu dan orang-orang pun dapat melanjutkan perjalanan mereka."
Kita lihat di sini, setelah belajar tentunya ada beban ketika seseorang belajar kebatilan dan belajar kebenaran. Tapi kondisi anak muda ini memang dia tidak punya basic. Makanya kadang kala orang-orang mengatakan, kalau mau belajar itu, ya belajar ke siapa saja, ambil baiknya tinggalkan buruknya. Kita tahu dari mana baiknya dia? Kita tahu dari mana buruknya dia? Sedangkan, kita enggak punya ilmu. Orang yang bisa memilah antara yang baik dan yang buruk, itu orang yang berilmu. Sehingga orang yang berilmu, ya udah dia paham, ini baik ini buruk.

Seorang penuntut ilmu masih baru belajar, maka bagaimana dia tahu, ini baik dan buruk? Pemuda ini sehari tiap hari dia jalan dapat ilmu pendeta, dapat ilmu tukang sihir. Akhirnya ada satu waktu di mana Allah ingin memberikan petunjuk kepada pemuda itu, memberikan taufik dan hidayah kepada dia, yang akhirnya dia berdoa memohon kepada Allah. Dia mengatakan,

اللَّهُمَّ إنْ كَانَ أَمْرُ الرَّاهِبِ أَحَبَّ إلَيْكَ مِنْ أَمْرِ السَّاحِرِ فَاقْتُلْ هَذِهِ الدَّابَّة.

Dia mengatakan, "Ya Allah, kalau urusannya pendeta itu lebih Engkau cintai daripada urusannya penyihir ini, maka bunuhlah binatang ini dengan batu yang dilemparkan tersebut sehingga orang bisa lewat."

Dan ternyata binatang itu mati. Ini taufik minallah. Kalau Allah mau kasih hidayah, jalannya dikasih sama Allah. Tidak seperti Fir'aun. Ketika Fir'aun dikasih cobaan yang bertubi-tubi, akhirnya dia minta kepada Nabi Musa 'Alaihissalam, "Kalau musibah ini dihilangkan, kami akan beriman." Petakanya diangkat, dia tambah kufur!

Tapi ini, Allah akan kasih hidayah kepada dia. Dilempar, mati itu binatang; orang-orang bisa lewat. Di sini akhirnya dia menjadi lebih yakin, bahwasanya yang benar adalah agama yang diajarkan oleh pendeta tersebut.
"Selanjutnya pemuda itu mendatangi si pendeta dan memberitahukan hal tersebut. Maka si pendeta berkata kepadanya, 'Hai anakku, sekarang kamu sudah lebih baik daripada aku, karena keadaanmu sudah sampai pada apa yang kusaksikan. Dan sesungguhnya kelak kamu akan diuji. Apabila kamu diuji, janganlah kamu menyebut-nyebut namaku. Jangan tunjukkan aku kepada orang-orang yang mengujimu'."
Allahu Akbar. Semakin tinggi pohon itu, semakin besar angin yang akan menerpa. Dan pendeta ini mengatakan, "Engkau nih" dipanggil "anakku" ya sama dia, karena keluarganya tadi. Dia beriman, sama-sama beriman, jadi keluarga. Engkau akan diuji dan kalau nanti diuji, tolong jangan sebut-sebutkan nama dia. Karena kita enggak tau, bisa sabar enggak dengan ujian, Jamaah. Kita ini enggak boleh meminta bala' sama Allah. Tapi kalo datang bala', ya kita harus sabar.
"Setelah itu, ternyata pemuda itu dapat menyembuhkan kebutaan dan penyakit kusta. Bahkan dia mampu mengobati manusia dari segala macam penyakit. Tatkala orang kepercayaan raja yang bermata buta mendengar berita tersebut, dia segera mendatangi pemuda itu dengan membawa hadiah yang sangat banyak. Orang itu lantas berseru, 'Semua ini akan menjadi milikmu jika kamu dapat menyembuhkan kebutaanku.' Pemuda itu menegaskan, 'Sungguh aku tidak dapat menyembuhkan seseorang. Sebenarnya yang menyembuhkan adalah Allah Ta'ala. Jika engkau beriman kepada Allah Ta'ala, maka aku akan berdoa kepada Allah dan Dia akan menyembuhkanmu.' Kemudian dia beriman kepada Allah Ta'ala dan Allah pun menyembuhkan matanya."
Subhanallah. Dakwah tauhid ini yang pertama dimulai lewat jalan pengobatan. Jadi kalau kita lihat sekarang ini, Jamaah, maraknya ruqyah; seorang meruqyah, mengobati orang. Enggak ada masalah mengobati orang dengan ruqyah. Orang datang minta diobatin. Tapi tolong pesan tauhid ini disampaikan kepada mereka, bahwasanya seorang itu hendaklah mentauhidkan Allah Jalla Jalaluh, beriman kepada-Nya. Yang menyembuhkan itu Allah. Ini orang mau ngasih harta macam-macam. Dia katakan, "Yang menyembuhkan itu Allah, bukan aku. Kalau engkau beriman, aku akan berdoa minta sama Allah supaya Allah menyembuhkanmu." Dan Allah pun menyembuhkan dia, Jamaah.

Ini teman duduknya raja, mau tidak mau perkaranya, perkara anak muda ini, ujiannya pelan-pelan.
"Selanjutnya orang kepercayaan raja itu mendatangi sang raja dan duduk bersamanya seperti biasa. Lalu sang raja bertanya kepadanya, 'Siapa yang telah mengembalikan penglihatanmu ini?' Orang itu menjawab, 'Rabb-ku.'
'Apakah kamu mempunyai Rabb selain aku?' tanya sang raja. 'Rabbku dan Rabbmu adalah Allah,' sahutnya.
Mendengar perkataan demikian, sang raja langsung menghukumnya dan terus menyiksanya, sehingga dia menunjukkan kepada pemuda itu."
Subhanallah. Ujian tambah nih buat anak muda ini. Artinya, orang-orang yang beriman, yang memiliki keyakinan yang berbeda dengan keyakinan masyarakat umum, itu akan mendapatkan tantangan dan penentangan dari masyarakat.

Ini temannya raja, ketika mengatakan [ رَبِّيْ وَرَبُّكَ اللهُ ] ketika ditanya "Apakah engkau mempunyai Rabb selain aku?", artinya, masyarakat di sana menuhankan rajanya, mengultuskan rajanya.

Maka ketika ditanya, "Engkau punya Rabb selain aku?", katanya, [ رَبِّيْ وَرَبُّكَ اللهُ ] (Rabbku dan Rabbmu adalah Allah, -ed).

Kita tahu kisah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam bersama Namrud. Ketika terjadi dialog antara Nabi Ibrahim dengan Namrud, Namrud merasa dia Rabb, dia merasa bisa menghidupkan dan mematikan. Lalu Nabi Ibrahim 'Alaihissalam mengatakan,

{ فَإِنَّ اللهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِيْ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ }

"Allah mendatangkan matahari dari arah timur, kalau engkau mengaku tuhan, Rabb, maka datangkanlah dari arah barat." (QS. Al Baqarah: 258)
فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرْ

Akhirnya orang yang buta ini disiksa, sampai akhirnya dia membuka, sebenarnya siapa orang yang menyembuhkan dia. Artinya, lewat perantara siapa dia bisa sembuh. Akhirnya dikasih tahu identitas pemuda ini.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.