F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-24: Bab 02 Taubat ~ Pembahasan Hadits dari Kaab bin Malik Bag 01

Audio ke-24: Bab 02 Taubat ~ Pembahasan Hadits dari Ka'ab bin Malik Radhiyallahu 'Anhu Bag 01
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-224
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 KAMIS 05 Jumadil Akhir 1444 H 29 Desember 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-24: Bab 02 Taubat ~ Pembahasan Hadits dari Ka'ab bin Malik Radhiyallahu 'Anhu Bag 01


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita masih berada di Bab Taubat.

Hadits yang nomor 21 ini hadits yang panjang sekali. Ana akan bacakan dan ana akan ceritakan bagaimana peristiwa tobatnya tiga sahabat, yang proses pertobatan mereka atau turunnya tobat kepada mereka itu tidak mudah. Mereka diuji, mereka dikucilkan di masyarakat. Tapi karena mereka benar-benar ingin Allah mengampuni dosa-dosa mereka, dan kalau dilihat dosa mereka -sebentar lagi kita akan membacanya- ya, tidak begitu parah.

عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ،

Ini hadits riwayat anak tentang bapaknya. Jadi sang ayah memang kalau lagi duduk sama anaknya kasih motivasi anaknya, ceritakan kepada anaknya cerita-cerita yang membangunkan kemalasan dari dirinya, mengusir kemalasan dari jiwanya, karena terkadang banyak anak yang hidup senang.

Artinya, ini anak lahir dari keluarga orang kaya. Bapaknya lahir dari keluarga miskin, sehingga perjuangan ayahnya pindah dari satu kota bekerja ke kota lainnya, di satu negeri ke negeri lainnya. Sang anak merasakan enaknya. Dia tidak tahu kesusahan orang tuanya. Maka hendaklah orang tua berbagi pengalaman kepada anaknya, bukan hanya sibuk cari harta, kumpulin harta, dia berikan kepada anaknya, kemudian dia berpikir, "Aku telah berbuat baik kepada anakku."

Seharusnya ada pesan-pesan indah di balik uang yang kau berikan kepada anak. "Nak, Abah cari duit ini nak, ya Allah.. berat. Jangan disia-siakan." Sebagian orang kerja cuma transfer fulus (uang), jarang kumpul sama anaknya.

Thayyib.

Abdullah bin Ka'ab bin Malik bercerita,

وَكَانَ قَائِدَ كَعْبٍ - رَضِيَ اللهُ عَنْهُ مِنْ بَنِيهِ حِينَ عَمِيَ -،

Dan anaknya ini yang menjadi pemandu ayahnya ketika ayahnya buta.

Subhanallah, Jamaah ya. Sekarang banyak operasi katarak. Allah memberikan nikmat yang besar kepada orang-orang sekarang, kepada kita nih. Dulu mereka katarak sampai buta sudah, sampai tidak bisa melihat. Dan tidak sedikit sahabat-sahabat Nabi yang berumur panjang, ulama-ulama juga, yang akhirnya buta karena tidak ada operasi. Ini Ka'ab buta.

Sang anak bercerita.

سَمِعْتُ كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يُحَدِّثُ بِحَدِيْثِهِ
"Aku mendengar Ka'ab bin Malik (yakni ayahnya) bercerita tentang kisah dia (ketika dia mangkir, absen dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu Perang Tabuk)"
Subhanallah.

Perang Tabuk ini terjadi pada tahun ke-9 Hijriyah. Ini perang terjauh yang dilakukan oleh Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Ini perang dengan jumlah pasukan terbanyak sepanjang sejarah Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Ini perang terberat yang dihadapi para sahabat dikarenakan jarak; kemudian cuaca pada waktu itu; yang ketiga jumlah musuh yang begitu besar dari pasukan Romawi; yang keempat persiapan umat Islam yang sangat, sangat kurang pada waktu itu. Sehingga sahabat itu satu unta tiga orang yang naik, mereka gantian. Bekal yang dibawa juga tidak mencukupi.

Ceritalah Ka'ab ini. Dia mengatakan,

لَمْ أتَخَلَّفْ عَنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، فِي غَزْوَةٍ غَزَاهَا قَطُّ إِلَّا فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ، غَيْرَ أَنِّي قَدْ تَخَلَّفْتُ فِي غَزْوَةِ بَدْرٍ، وَلَمْ يُعَاتَبْ أَحَدٌ تَخَلَّفَ عَنْهُ؛
"Aku tidak pernah mangkir, tidak pernah absen dalam peperangan bersama Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam kecuali Perang Tabuk."
Tapi ternyata Ka'ab juga tidak ikut ketika Perang Badar. Namun, orang-orang yang absen di perang Badar itu tidak dicela karena ketidakhadiran mereka.

Thayyib.
Pertanyaannya: Kenapa yang tidak hadir Perang Tabuk dicela, dihukum, dikasih sanksi sedangkan yang tidak hadir di Perang Badar kok tidak dicela? Bukankah Perang Badar adalah Yaumul Furqon, hari pemisah, hari yang menunjukkan kemenangan.

Perang Badar ketika itu tujuan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bukan berperang. Jadi, tujuan Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam adalah menghadang kafilah dagang orang-orang musyrikin, sehingga Nabi tidak menyuruh semua sahabat untuk berangkat. Maka sebagian sahabat santai di Madinah karena tujuannya bukan berperang.

Berbeda dengan Perang Tabuk. Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menyuruh semua yang mampu untuk berangkat. Semuanya diperintahkan untuk berangkat. Sehingga kewajiban inilah yang menjadikan orang yang tidak ikut, orang yang absen tercela, karena diwajibkan ikut kemudian dia tidak ikut. Disebutkan di sini cerita itu.

Akhirnya terjadi Perang Badar tanpa sengaja. Tanpa sengaja artinya, mereka memang tidak hendak berperang dengan orang-orang musyrikin; hanya ingin menghadang kafilah dagang yang jumlahnya 1.000 ekor unta yang dijaga oleh 50 orang pada waktu itu. Namun ternyata kafilah dagang itu berhasil melarikan diri dan Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam akhirnya berhadapan dengan 1000 tentara bersenjata lengkap dari kaum musyrikin.

Kemudian kata Ka'ab bin Malik,

وَلَقَدْ شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ لَيلَةَ الْعَقَبَةِ حِينَ تَوَاثَقْنَا عَلَى الْإِسْلَامِ، وَمَا أُحِبُّ أَنَّ لِي بِهَا مَشْهَدَ بَدْرٍ، وَإِنْ كَانَتْ بَدْرٌ أَذْكَرَ فِي النَّاسِ مِنْهَا.
Aku (kata Ka'ab, cerita sama anaknya) "Aku termasuk yang ikut pada malam 'Aqabah."
Malam 'Aqabah itu malam perjanjian dengan Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam ketika Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam masih di Mekah di mana orang-orang Anshar pada malam 'Aqabah pertama, malam 'Aqabah kedua, mereka berbai'at kepada Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, bahwa mereka siap untuk menjadi penolong, pelindung Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam di kota Madinah. Ini belum hijrah Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam.

Kata Ka'ab, "Aku tidak ingin menggantikan malam 'Aqabah itu dengan Perang Badar." Walaupun aku tidak ikut Perang Badar, tapi Ka'ab bin Malik tetap dia berbahagia karena dia hadir pada malam Bai'atul 'Aqabah, walaupun kata Ka'ab bin Malik perang Badar itu lebih lebih terkenal, lebih diingat oleh manusia daripada 'Aqabah. Kenapa?
Karena pada waktu itu bukan peperangan memang, yang ada perjanjian suci di antara para sahabat Nabi untuk membela Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

════ ∴ |GiS| ∴ ════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.