F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-89 Pembahasan Nama dan Sifat Allah Yang Ditetapkan Oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah

Audio ke-89 Pembahasan Nama dan Sifat Allah Yang Ditetapkan Oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 KAMIS | 21 Jumadal Ula 1444 H | 15 Desember 2022 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-89

📖 Pembahasan Nama dan Sifat Allāh Yang Ditetapkan Oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و اصحابه، ومن والاه

Anggota grup whatsup Dirasah Islamiyyah yang semoga dimuliakan oleh Allāh.

Kita lanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh Fadhilatu Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah.

Masih kita pada pasal beriman kepada Allāh. Beliau mengatakan:

ونؤمن بثبوت كل ما أثبته الله لنفسه أو أثبته له رسوله صلى الله عليه وسلم من الأسماء والصفات
"Dan kita beriman (Ahlus Sunnah wal Jama'ah) meyakini tentang tetapnya seluruh apa yang ditetapkan oleh Allāh untuk diri-Nya, dan apa yang ditetapkan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam untuk diri Allāh.
Kita beriman dengan menetapkan seluruhnya bukan sebagian, كل (seluruh) apa yang ditetapkan oleh Allāh untuk dirinya dan seluruh apa yang ditetapkan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam untuk diri Allāh من الأسماء و الصفات (berupa nama dan sifat Allāh).

⇒ Itu keyakinan Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Apa yang Allāh tetapkan, kita tetapkan. Apa yang Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam tetapkan, kita tetapkan. Baik berupa nama maupun sifat Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Demikian Ahlus Sunnah, sehingga mereka dinamakan dengan Ahlus Sunnah karena memang ahlinya dalam Sunnah. Bukan orang yang menolak nama dan juga sifat Allāh karena bertentangan dengan akalnya, atau menolak sebagian nama dan juga sifat Allāh karena bertentangan dengan akalnya. Ini bukan الطرقة Ahlus Sunnah, ini bukan jalannya Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

لكننا نتبرأ من محذورين عظيمين هما : التمثيل , أن يقول بقلبه أو لسانه : صفات الله تعالى كصفات المخلوقين

Akan tetapi kami (Ahlus Sunnah wal Jama'ah) berlepas diri dari dua larangan yang besar. Kita tetapkan dan kita berlepas diri dari dua larangan yang besar, larangan banyak tetapi di sana ada dua larangan dalam masalah nama dan sifat Allāh, disifati oleh syaikh disini dengan عظيمين (perkara larangan yang besar).

Pertama :التمثيل
"Larangan yang pertama adalah untuk menyerupakan Allāh dengan makhluk"
Apa pengertiannya?

Dia mengatakan baik dengan hatinya maupun dengan lisannya, berkata dengan hati maksudnya adalah berbicara sendiri di dalam hatinya, “sifat Allāh sama dengan sifat makhluk”. Ini berarti mentamtsil dengan hatinya.

Atau dia mengucapkan dengan lisannya dan mengatakan sifat Allāh seperti sifat makhluk dua-duanya dilarang (mentamtsīl dengan hati maupun dengan lisan dua-duanya dilarang) masuk ke dalam larangan. Dia mengatakan:

صفات الله تعالى كصفات المخلوقين
"Dia mengatakan sifat Allāh seperti sifat makhluk.”
Maka kita berlepas diri dari cara seperti ini. Makanya kalau ada yang mengatakan bahwasanya Ahlus Sunnah wal Jama'ah matsilah, mujassimah, hasyawiyah. Ini salah besar.

Ahlus Sunnah wal Jama'ah berlepas diri dari penyakit ini, yaitu penyakit menyerupakan Allāh dengan makhluk.

و التكييف , أن يقول بقلبه أولسانه : كيفية صفات الله تعالى كذا وكذا

Yang di maksud dengan takyīf (تكييف) adalah seseorang mengatakan dengan hati atau lisannya bahwasanya cara atau kaifiyyah sifat Allāh 'Azza wa Jalla adalah demikian dan demikian.

Apa bedanya antara takyīf (تكييف) dengan tamtsīl (تمثيل)?

Jelas yang namanya tamtsīl (تمثيل) menyerupakan ini ada sesuatu yang diserupakan, seseorang mengatakan seperti tadi, "sifat Allāh sama dengan sifat makhluk".

Berarti di sini menyebutkan apa? Makhluk. Menyebutkan sesuatu yang diserupakan tadi.

Kalau takyīf (تكييف) menyebutkan bagaimananya, dan tidak harus ketika seseorang menyebutkan bagaimananya, menyebutkan sesuatu yang diserupakan.

Contohnya:

كيفية صفات الله تعالى كذا وكذا
"Bentuk dan tata-cara sifat Allāh adalah demikian dan demikian.”
Tanpa dia mengatakan "Seperti" atau "Sebagaimana ini" , tetapi dia mengatakan langsung, "Sifat Allāh demikian caranya", maka ini adalah takyīf dan ini juga dilarang dan dalil-dalil sudah sering kita sebutkan dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan:

لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
"Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.” [QS Asy-Syura: 11]

فَلَا تَضْرِبُوا۟ لِلَّهِ ٱلْأَمْثَالَ
"Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allāh" [QS An-Nahl: 74]

وَلَمۡ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ
"Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” [QS Al-Ikhlas: 4]

هَلْ تَعْلَمُ لَهُۥ سَمِيًّا
"Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?" [QS Maryam:65]
Ini adalah dalil-dalil bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak serupa dengan makhluk.

Demikian pula takyīf seseorang menyebutkan tentang bagaimana sifat Allāh, ini juga dilarang. Karena ini termasuk:
القَوْلُ عَلى اللهِ بِغَيرِ عِلمٍ
"Berucap atas nama Allāh tanpa ilmu.”
Padahal Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَـٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا
"Dan janganlah kalian .mengikuti sesuatu yang kalian tidak mempunyai ilmu di dalamnya, karena, Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya". [QS Al-Isra: 36]
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan:

قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّىَ ٱلْفَوَٰحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَٱلْإِثْمَ وَٱلْبَغْىَ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ وَأَن تُشْرِكُوا۟ بِٱللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِۦ سُلْطَـٰنًا وَأَن تَقُولُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Katakanlah: "Sesungguhnya Allāh telah mengharamkan atas kami ٱلْفَوَٰحِشَ disebutkan di sini beberapa yang diharamkan oleh Allāh”.

Termasuk di antaranya:

وَأَن تَقُولُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Kalian mengatakan atas diri Allāh sesuatu yang kalian tidak tahu.”
Termasuk di antaranya orang yang tidak pernah melihat Allāh, tidak pernah melihat tangan Allāh, tidak pernah melihat wajah Allāh, kemudian dia mengatakan tangan Allāh seperti ini, istiwa' Allāh seperti ini.

Darimana dia mengatakan yang demikian?

Ini termasuk berdusta atas nama Allāh.

Demikianlah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini, dan in sya Allāh kita bertemu kembali pada pertemuan yang selanjutnya pada waktu dan keadaan yang lebih baik.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
0

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.