F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Fiqih Muyassar – 19 – Siwak dan Sunanul Fitrah - Kapan Dianjurkan Bersiwak dan Alat Bersiwak

Fiqih Muyassar – 19 – Siwak dan Sunanul Fitrah Pembahasan Kedua dan Ketiga - Kapan Dianjurkan Bersiwak dan Alat Bersiwak
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
📘 Fiqih Muyassar : ❝ SIWAK DAN SUNANUL FITRAH #2 dan #3 - KAPAN DIANJURKAN BERSIWAK DAN ALAT BERSIWAK ❞
Dosen : Ustadz Beni Sarbeni, Lc, M.Pd Hafidzhahullah Ta'ala
🎧 Simak Audio 🎧

Siwak dan Sunanul Fitrah #2 dan #3 - Kapan Dianjurkan Bersiwak dan Alat Bersiwak

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد

Sahabat Belajar Islam yang semoga dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Kita lanjutkan kajian kitab Al Fiqhul Muyassar, masih membahas tentang sunanul Fitrah dan masalah Siwak

Pembahasan kedua : Kapan Dianjurkannya Bersiwak?

Bersiwak sangat dianjurkan saat hendak berwudhu', ketika bangun tidur, ketika bau mulut berubah (misalnya setelah makan sesuatu yang menyebabkan bau di mulut), saat hendak membaca Al-Quran, ketika hendak shalat, juga ketika memasuki masjid dan rumah. Semua itu berdasarkan hadits dari Al-Miqdam bin Syuraih, dari ayahnya, ia mengabarkan, "Aku pernah bertanya kepada Aisyah dengan apakah Nabi Shallallahu alaihi wasallam memulai saat masuk rumahnya?" Aisyah menjawab,"Dengan bersiwak." (HR. muslim no.253)

Hadits ini memberikan faedah bagaimana perhatian seorang suami kepada istri. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam ingin bertemu dengan istrinya dalam keadaan yang paling baik.

Juga sangat dianjurkan bersiwak saat telah lama diam, juga ketika gigi sudah menguning (kotor). Hal itu berdasarkan hadits-hadits sebelumnya (seperti hadits "Siwak itu adalah kebersihan bagi mulut"), juga berdasarkan sebuah hadits bahwa saat Nabi Shallallahu alaihi wasallam bangun di tengah malam, beliau membersihkan mulutnya dengan siwak (HR. Bukhari dan Muslim). Alasan lainnya, bahwa ketika seorang muslim beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah maka sangat dianjurkan dalam keadaan paling baik, yakni paling bersih dan suci.

Pembahasan Ketiga : Alat Untuk Bersiwak

Disunnahkan untuk bersiwak dengan kayu siwak basah yang tidak hancur dan tidak melukai mulut. Hal itu karena Nabi Shallallahu alaihi wasallam biasa bersiwak dengan ranting arok (sejenis pohon yang biasa digunakan untuk bersiwak, nama lainnya adalah al-kabats)

Boleh bersiwak dengan tangan kanan maupun tangan kiri. Jadi boleh kayu/batang siwak itu dipegang dengan tangan kanan atau tangan kiri, walaupun sebagian ulama mengatakan tangan kiri lebih afdhol. Kenapa? karena ini termasuk menghilangkan kotoran.

Catatan:
Para ulama berbeda pendapat tentang bersiwak dengan pasta gigi: apakah masuk ke dalam sunnah atau tidak? Walaupun mereka sepakat bahwa bersiwak dengan uud (yang biasa kita sebut dengan batang siwak) adalah lebih utama.

Jika seseorang tidak memiliki kayu siwak ketika wudhu' maka ia bisa bersiwak dengan jari-jarinya. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ta'ala Anhu tentang sifat ( tata cara) wudhu' Nabi Shallallahu alaihi wasallam (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya dan dishahihkan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar dalam At-Talkhiishul Habiir).

Para pendengar sekalian yang dimuliakan oleh Allah Rabbul 'alamin, demikianlah materi yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat.

Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.