F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-81 Pembahasan Dalil Dari Al-Quran dan Sunnah Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Memiliki Dua Mata

Audio ke-81 Pembahasan Dalil Dari Al-Quran dan Sunnah Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Memiliki Dua Mata
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SENIN| 11 Jumadal Ula 1444 H | 05 Desember 2022 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-81

📖 Pembahasan Dalil Dari Al-Qurān dan Sunnah Bahwa Allāh Subhānahu wa Ta’āla Memiliki Dua Mata

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و اصحابه، ومن والاه

Alhamdulillah segala puji bagi Allāh, pada kesempatan kali ini kembali kita dimudahkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla untuk kembali melanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh Fadhilatu Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah.

Dan kitab ini sebagaimana judulnya berisi tentang Aqidah, keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang berdasarkan Al-Qurān dan Sunnah dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu ta'ala 'anhu.

Kita akan lanjutkan masih berkaitan dengan beriman kepada Allāh dan sudah berlalu pembahasan tentang sebagian sifat Allāh, seperti:

Bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla memiliki sifat ridha,
Bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla, Dialah yang memiliki wajah sesuai dengan keagungan-Nya.
Dan bahwasanya di antara sifat Allāh adalah Allāh Subhānahu wa Ta’āla memiliki dua tangan. Yang disifati dengan الكرم والعظمة “dua tangan yang mulia dan dua tangan yang sangat besar”.

Kita lanjutkan setelahnya beliau rahimahullah mengatakan,

ونؤمن بأن لله تعالى عينين اثنتين حقيقين

Dan kita (Ahlus Sunnah wal Jama'ah) beriman, meyakini, mempercayai dan inilah bagian dari aqidah kita. Bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla memiliki dua mata (اثنتين) yang jumlahnya dua. Dan ini adalah penguatan dari kalimat عينان

حقيقين

Dan kedua mata Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah hakiki, bukan majas, dia adalah dua mata, mata yang jumlahnya dua dan dia adalah hakiki bukan majas seperti yang diyakini oleh sebagian

Kemudian beliau mendatangkan firman Allāh Azza wa Jalla,

لقول له تعالى:

Keyakinan tersebut adalah berdasarkan firman Allāh,

وَٱصْنَعِ ٱلْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا
"Hendaklah engkau membuat perahu dengan mata-mata Kami dan dengan wahyu dari Kami.” [QS Hud: 37]
Di dalam ayat ini Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan kepada Nabi-Nya yaitu Nabi Nuh 'alaihi salam, supaya membuat perahu. Karena Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan menurunkan adzab yang besar, banjir yang besar kepada kaum Nabi Nuh yang setelah didakwahi dan diajak untuk kembali kepada tauhid selama ratusan tahun tapi mereka kufur dan tidak beriman kepada Nabi Nuh 'alaihi sallam.

Maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla menyuruh beliau untuk membuat perahu بِأَعْيُنِيْنَ, “dengan mata kami”, yaitu dengan pengawasan dari kami.

Ayat ini termasuk dalil yang digunakan oleh Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang menjelaskan kepada kita bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla memiliki mata berdasarkan ayat ini.

Dan أَعْيُن adalah jamak, lebih dari dua. Di sana ada mufrod = satu, di sana ada mutsana = dua, di sana kalau lebih dari dua, tiga atau lebih maka ini adalah termasuk jamak.

Tadi dikatakan bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla memiliki dua mata. Mengapa di sini Allāh Subhānahu wa Ta’āla menyebutkan mata dengan jamak.

Para ulama menjelaskan bahwasanya disebutkan mata di sini dengan jamak yaitu dengan lafadz yang asalnya lebih dari dua, tiga dan seterusnya. Di dalam bahasa arab di antara maknanya adalah untuk ta'dzim yaitu untuk menunjukkan pengagungan jadi bukan maksudnya mata Allāh banyak, lebih dari dua, tapi maksudnya di sini adalah untuk ta'dzim.

Nanti akan kita sebutkan, kenapa disebutkan satu? Karena dalam sebagian ayat disebutkan satu dan nanti akan disebutkan oleh Syaikh

وقال النبي صلى الله عليه وسلم:

Dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

حجابه النور لو كشفه لأحرقت سبحات وجهه ما انتهى إليه بصره من خلقه

Beliau mendatangkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang diriwayatkan oleh Al Imam Muslim rahimahullah di dalam shahihnya.

Yang artinya, “Hijabnya Allāh itu adalah cahaya. Apabila Allāh menyingkap hijab tadi, maka akan membakar seluruh apa yang sampai kepadanya penglihatan Allāh dari kalangan makhluk-Nya".

Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla Maha Melihat segala sesuatu. Sehingga apabila tersingkap hijab Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang berupa cahaya ini maka yang demikian akan membakar seluruh makhluk.

Kenapa di sini beliau mendatangkan hadits ini. Diambil dari kata ucapan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam

ما انتهى إليه بصره

sampai kepada akhir dari بصره, penglihatan Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Di sini bukan pembatasan penglihatan Allāh, tapi di sini ada penjelasan Allāh Subhānahu wa Ta’āla selanjutnya yaitu, من خلقه (dari makhluk-Nya).

“Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla Maha Melihat segala sesuatu”, sehingga ucapan beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam بصره. Ini didatangkan oleh Syaikh rahimahullah untuk menunjukkan kepada kita bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla memiliki sifat بصر . Bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla memiliki mata.

Insya Allāh itu yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan taufik dan istiqomah kepada kita semuanya. Dan sampai bertemu kembali pada kesempatan yang akan datang

وبالله التوفيق والهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.