F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-22: Bab 02 Taubat ~ Pembahasan Hadits Ketujuh dari Zirr bin Hubaisy

Audio ke-22: Bab 02 Taubat ~ Pembahasan Hadits Ketujuh dari Zirr bin Hubaisy Radhiyallahu 'Anhu
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-222
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA 03 Jumadil Akhir 1444 H 27 Desember 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-22: Bab 02 Taubat ~ Pembahasan Hadits Ketujuh dari Zirr bin Hubaisy Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin di mana pun berada, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita akan lanjutkan kajian kita.

Hadits yang ke-7:

عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ، قَالَ: أَتَيْتُ صَفْوَانَ بْنَ عَسَّالٍ - رَضِيَ اللهُ عَنْهُ - أَسْأَلُهُ عَنِ الْمَسْحِ عَلَى الخُفَّيْنِ، فَقالَ: مَا جَاءَ بِكَ يَا زِرُّ؟
Zirr bin Hubaisy, dia berkata, "Aku mendatangi sahabat Nabi yang bernama Shafwan bin 'Assal (semoga Allah meridhai dia). Aku bertanya tentang hukum mengusap di atas khuffain."
Khuffain itu seperti kaos kaki dari kulit atau sepatu dari kulit yang menutupi mata kaki.

"Aku bertanya tentang hukum mengusap di atas khuffain."

فَقالَ: مَا جَاءَ بِكَ يَا زِرُّ ؟

Shafwan bin 'Assal bertanya, "Apa yang mengantarkanmu ke sini? Kau datang kenapa?"

فَقُلْتُ: ابْتِغَاءَ الْعِلْمِ ،

"MasyaaAllah ... Aku datang untuk menimba ilmu. Untuk belajar."
فَقَالَ

Lalu apa kata Shafwan?

إِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ العِلْمِ رِضًى بِمَا يَطْلُبُ،
"Sesungguhnya malaikat-malaikat itu meletakkan sayap-sayapnya untuk para penuntut ilmu."
Malaikat yang biasanya terbang dengan sayap-sayapnya, ketika menghadapi seorang penuntut ilmu, dia letakkan sayapnya sebagai bentuk keridhaan dia dengan apa yang dicari oleh orang ini.

فَقُلْتُ : إِنَّهُ قَدْ حَكَّ فِي صَدْرِي الْمَسْحُ عَلَى الْخُفَّينِ بَعْدَ الغَائِطِ والْبَولِ!
"Ada sesuatu yang mengganjal di hatiku, tentang masalah mengusap di atas khuffain, setelah BAB atau setelah kencing"

وَكُنْتَ امْرَأً مِنْ أَصْحَابِ النَّبيِّ ﷺ،
"dan engkau adalah salah satu sahabat Nabi."
Orang menuntut ilmu jangan salah guru. Sebagaimana kita kalau mau ke dokter aja, kita cari tahu, dokter spesialis ini di mana? Kita tanya dengan detail.

Ini Zirr mendatangi Shafwan bin 'Assal karena dia tahu, "Engkau adalah salah satu dari sahabat Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam."

فَجِئْتُ أَسْأَلُكَ :

"Maka aku datang hendak bertanya kepadamu"

Allah perintahkan:

{ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ }
"Bertanyalah kepada orang yang berilmu yang mengerti."(QS. An-Nahl ayat 43)
Kalau kalian tidak mengerti, Jangan sembarangan tanya.

Apa kata Shafwan?
Dan ini pertanyaan Shafwan perlu kita adopsi. Kita pun kalau hendak bertanya kepada ustadz kita, kepada guru kita, kepada alim ulama kita, coba tanya seperti Zirr bin Hubaisy kepada Shafwan. Dia tidak minta pendapat Shafwan. Tapi yang dia tanyakan adalah:

هَلْ سَمِعْتَهُ يَذكُرُ فِي ذَلِكَ شَيئًا؟
"Apakah engkau mendengar Beliau Shalallahu 'alaihi wasallam menyebutkan sesuatu tentang masalah mengusap di atas khuf?"
Ini Jama'ah, pelajaran buat kita. Kita harus lebih kritis. Ketika hendak bertanya sebuah amalan, maka tanyalah, Nabi mengamalkan tidak? Bukannya sahabat ini, Zirr bin Hubaisy, meremehkan keilmuan Shafwan bin 'Assad. Tidak. Tapi yang sedang dia inginkan adalah sunnah Rasul Shalallahu 'alaihi wasallam. Dia ingin tahu gimana sih, Shalallahu 'alaihi wasallam?

Kemudian, apa kata Shafwan?

قَالَ: نَعَمْ،

"Ya, aku mendengar Nabi menyebutkan tentang masalah mengusap di atas khuffain."

كَانَ يَأْمُرُنَا إِذَا كُنَّا سَفْرًا - أَوْ مُسَافِرِيْنَ - أَنْ لَا نَنْزِعَ خِفَافَنَا ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيْهِنَّ إِلَّا مِنْ جَنَابَةٍ؛

Nabi itu, 'Alaihis-shalatu wasallam, menyuruh kita, apabila kita sedang dalam perjalanan, kita musafir, agar kita tidak mencopot khuf kita itu.

Tadi sepatu, ana katakan khuffain. Ingat, khuf itu semacam sepatu dari kulit yang menutupi mata kaki, menutupi kaki semuanya sampai mata kaki dan mengusap di atas kaos kaki pun sama, selama syarat-syaratnya terpenuhi.

Di sini syarat mengusap di atas kaki kaos kaki itu atau khuf, syaratnya adalah:
  1. Memakainya dalam kondisi suci. Jadi kita sudah wudhu, kita pakai kaos kaki atau pakai khuf, kemudian kita batal, kita tidak perlu copot kaos kaki kita, tapi cukup mengusap di atasnya.
  2. Yang kedua, kaos kakinya menutupi kakinya. Bukan bolong-bolong atau transparan.
Thayyib.
Nabi itu menyuruh kita untuk tidak melepas kaos kaki kita selama tiga hari tiga malam, kecuali kalau junub, baru kita lepas.

لَكِنْ مِنْ غَائطٍ وَبَوْلٍ ونَوْمٍ.

Tapi kalau masalahnya hanya karena غَائطٍ, karena buang air besar, buang air kecil, atau tidur, maka tidak perlu melepas kaos kakinya. Tapi cukup mengusap di atasnya. Kalau junub maka harus mandi, maka harus dilepas.

فَقُلْتُ :

Subhaanallah, selesai dia menuntut ilmu. Tapi seorang penuntut ilmu tidak pernah kenyang menuntut ilmu, maka dia bertanya lagi.

هَلْ سَمِعْتَهُ يَذْكُرُ فِي الْهَوَى شَيْئًا؟ قَالَ: نَعَمْ ؛ كُنَّا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ ﷺ فِي سَفَرٍ، فَبَيْنَا نَحْنُ عِندَهُ ؛ إِذْ نَادَاهُ أَعْرَابِيٌّ بِصَوْتٍ لَهُ جَهْوَرِيٍّ : يَا مُحَمَّدُ! فَأَجَابَهُ رَسُولُ اللهِ ﷺ نَحْوًا مِنْ صَوْتِهِ : ❲ هَاؤُمُ ❳ ، فقُلْتُ لَهُ: وَيْحَكَ! اغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ؛ فَإِنَّكَ عِنْدَ النَّبِيِّ ﷺ ، وَقَدْ نُهِيتَ عَنْ هَذَا، فَقَالَ: وَاللهِ لَا أَغْضُضُ، قَالَ الْأَعْرَابيُّ: الْمَرْءُ يُحِبُّ القَوْمَ وَلَمَّا يَلْحَقْ بِهِمْ؟ قَالَ النَّبيُّ ﷺ : ❲ المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ يَومَ القِيَامَةِ❳،

Kemudian, dia mengatakan, "Apakah engkau mendengar Nabi 'Alaihis-shalaatu wasallam menyebutkan tentang masalah hawa, tentang masalah hawa nafsu seseorang? Bagaimana kondisi dia, dalam menghadapi hal itu?"

Akhirnya, datang orang Badui. Shafwan bin 'Assal menceritakan bahwasanya suatu hari tatkala kita dalam perjalanan, ada seorang Badui yang memanggil nama Nabi dengan suara yang keras.
Dia panggil, "Yaa Muhammad."
Lalu Nabi menjawabnya, yang suaranya seperti suara Badui ini.

هَاؤُمُ

"Ambil ini, ya ada apa?"

فقُلْتُ لَهُ : وَيْحَكَ!

Aku katakan kepada orang Badui ini, "Kau rendahkan suaramu! Engkau sedang berbicara dengan Nabi 'Alaihis-shalaatu wasallam."

وَقَدْ نُهِيتَ عَنْ هَذَا!

"Engkau dilarang untuk melakukan ini."
Tapi orang lagi nafsu.
Apa jawab orang ini?

وَاللهِ لَا أَغْضُضُ

Kata orang Badui ini. "Tidak, aku tidak akan merendahkan suaraku."

قَالَ الْأَعْرَابيُّ :

A'rabi ini bertanya kepada Nabi 'Alaihis-shalatu wasallam:

الْمَرْءُ يُحِبُّ القَوْمَ

"Tentang seseorang yang mencintai suatu kaum."
Dia mencintai, ada keinginan dia di dirinya kepada suatu kaum.

وَلَمَّا يَلْحَقْ بِهِمْ؟

Tapi dia dalam sisi amalannya tidak bisa sama dengan mereka.

Jadi bicara amalannya, aduh, tidak bisa sama dengan amalan mereka. Mungkin karena keterbatasan dia. Sebagaimana para sahabat Nabi, mungkin tidak bisa mencapai amalan Nabi 'Alaihis-shalatu wasallam, tapi ada keinginan di diri dia untuk seperti mereka.

Lalu apa kata Nabi Shallahu 'alaihi wasallam?

❲ المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ يَومَ القِيَامَةِ ❳

"Orang akan bersama orang yang dia cintai pada hari kiamat."

Jadi kalau kita bicara hawa nafsu kita, keinginan kita, jadikan cinta kita ini kepada orang-orang yang mencintai Allah. Kepada orang-orang yang saleh. Jangan sampai sebaliknya. Hawa nafsu kita ini malah kita gunakan untuk kemaksiatan. Kita malah cinta kepada artis-artis. Kita cinta kepada pelaku-pelaku kemaksiatan, pelaku-pelaku kejahatan, dan itu yang ana lihat.

Ketika kita melihat follower para pelaku dosa (ana katakan bukan para pelaku dosa), hidup mereka memang penuh dengan dosa, yang mereka menampakan dosa mereka. Itu follower nya banyak banget. Jadi antum kalau mau jadi follower, jadilah follower orang-orang yang saleh. Ikuti mereka, likes mereka.

Jadi bicara hawa nafsu seseorang, letakkan di mana? Letakkan di tempat yang Allah cintai. Allah memberikan kepada kita kecondongan, hawa kepada kebaikan, kepada keburukan. Kita punya kecondongan kepada fulan, kepada fulan. Daya tarik mereka macam-macam, beda-beda. Tapi jadikan kecondongan kita itu, kepada orang-orang yang dicintai Allah. Orang akan dikumpulkan dengan orang-orang yang dia cintai pada hari kiamat.

فَمَا زَالَ يُحَدِّثُنَا، حَتَّى ذَكَرَ بَابًا مِنَ الْمَغْرِبِ مَسِيرَةُ عَرْضِهِ - أَوْ يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي عَرْضِهِ - أَرْبَعِيْنَ ، أَوْ سَبْعِيْنَ - عَامًا -. قَالَ سُفْيَانُ- أَحَدُ الرُّوَاةِ -: قِبَلَ الشَّامِ، خَلَقَهُ اللهُ تَعَالَى يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، مَفْتُوحًا لِلتَّوْبَةِ؛ لَا يُغْلَقُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْهُ.

Nabi menceritakan banyak cerita. Kemudian, dalam ceritanya Beliau menyebutkan tentang adanya pintu yang luasnya dari timur,

❲ مِنَ الْمَغْرِبِ ❳

dari barat. Itu panjangnya atau lebarnya, seperti orang yang berjalan selama 40 atau 70 tahun. Ini Beliau mengatakan,

❲ مَسِيرَةُ عَرْضِهِ ❳

Lebarnya itu, orang berjalan dari barat itu selama 40 atau 70 tahun.

قِبَلَ الشَّامِ

Kata Sufyan (salah satu perawi hadits), "Kalau tidak salah itu di Syam."

Nabi mengatakan di arah Syam. Allah ciptakan pada hari penciptaan langit dan bumi. Dan pintu itu terus terbuka untuk tobat. Ternyata itu pintu tobat.

لَا يُغْلَقُ

"Pintu itu tidak ditutup"

حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْهُ

"sampai matahari terbit dari barat."
Pintunya di barat. Sampai matahari terbit dari barat, maka pintu itu terus terbuka, selama matahari belum terbit dari barat.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

════ ∴ |GiS| ∴ ════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.