F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-17: Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Hadits dari Sahabat Abdullah bin Umar Bag. 02

Audio ke-17: Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits dari Sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma (Bagian 02)
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-217
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA 26 Jumadil Awwal 1444 H 20 Desember 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-17: Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits dari Sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma (Bagian 02)

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita akan melanjutkan kajian kita.

Datang orang kedua.

قَالَ الآخَرُ :

Yang lainnya mengatakan (ini orang kedua):

اللَّهُمَّ إِنَّهُ كانَتْ لِيَ ابْنَةُ عَمِّ ، كَانَتْ أَحَبَّ النَّاسِ إِليَّ - وفي رِوَايَةٍ: كُنْتُ أُحِبُّهَا كأَشَدِّ مَا يُحِبُّ الرِّجَالُ النِّسَاءَ - ،
Yaa Allah, aku dulu punya anak paman (punya sepupu, dia). Dia adalah wanita yang paling aku cintai. Kecintaannya itu, aku mencintai dia seperti cinta yang paling maksimal seorang lelaki mencintai wanita.

فأَرَدْتُهَا عَلَى نَفْسِهَا ، فامْتَنَعَتْ مِنِّي ،
Maka aku ingin.. (cintanya cinta syahwat, jadi dia ingin menggauli anak pamannya, putri pamannya). Maka aku menginginkan dirinya untuk diriku, tapi dia malah menolak.
Ini ternyata putri pamannya adalah anak yang salehah. Dia yang tidak mau berhubungan yang tidak diridhai Allah. Dia tidak mau menyerahkan dirinya kecuali untuk lelaki yang merupakan suaminya. Di masa di mana kehormatan sudah mulai hilang; wanita-wanita, gadis-gadis, hilang kegadisan mereka pada masa SMP, SMA, kuliah, mereka jauh dari agama. Ini putri pamannya ini pantas dicintai, bukan hanya cantik, tapi ternyata dia salehah. Tapi yang berdoa ini mengatakan, aku ingin dia (ingin dirinya tanpa menikah).

Kemudian apa yang terjadi?

حَتَّى أَلَمَّتْ بِهَا سَنَةٌ مِنَ السِّنِينَ ،
Terjadi petaka, terjadi paceklik. Dari paceklik yang menimpa dia, dia butuh harta untuk keluarganya, untuk dirinya.

فَجَاءَتْنِي ، فَأَعْطَيْتُهَا عِشْرِينَ وَمِئَةَ دِينَارٍ ؛ عَلَى أَنْ تُخَلِّيَ بَيْنِي وَبَيْنَ نَفْسِهَا ، فَفَعَلَتْ،
Ia dalam kondisi yang terjepit. Akhirnya, aku memberikan kepada dia 120 dinar.
120 dinar itu 510, bayangkan, 1/2 kg emas. 1/2 kg emas ini duit sekarang dikali 500 ribu, 5 x 5, 250 juta kira-kira. Jadi perempuan ini dikasih duit 250 juta, supaya perempuan-perempuan ini menjual dirinya. Naudzubillahi mindzalik. Ini perempuan dihargai 250 juta. Dia katakan, aku kasih 250 juta/120 gram emas (120 dinar, -ed) dengan catatan aku bisa menikmati dirinya.

Perempuan ini dalam kondisi paceklik, dia memang terjepit. Susah buat dia hidup, buat keluarganya. Dikatakan,

فَفَعَلَتْ

Maka perempuan ini melakukan.

حَتَّى إِذَا قَدَرْتُ عَلَيْهَا - وَفِي رِوَايَةٍ: فَلَمَّا قَعَدْتُ بَينَ رِجْلَيْهَا - ؛ قَالَتِ : اتَّقِ اللهَ وَلَا تَفُضَّ الخَاتَمَ إِلَّا بِحَقِّهِ ،
Ketika aku sudah bisa menghubungi dia, aku berada di atas, di kedua kakinya, (dia sudah hendak berzina, dalam kondisi dia siap melakukan perzinaan tersebut dan perempuan ini sudah merelakan dirinya, tapi perempuan ini tetap ada keimanan di diri dia. Dia melakukan itu karena terpaksa).
Tatkala anak pamannya ini sudah berada di atas dirinya, perempuan ini mengatakan:
اتَّقِ اللهَ
"Bertakwalah engkau kepada Allah."
Takutlah engkau kepada Allah. Jangan engkau lepas stempel itu kecuali dengan haq. Artinya, kecuali dengan menikah, tidak boleh kau melakukan itu.

Ketika lelaki ini mendengar ucapan:

اتَّقِ اللهَ ، فَانْصَرَفْتُ عَنْهَا وَهِيَ أَحَبُّ النَّاسِ إِليَّ،
Maka aku tinggalkan anak pamanku itu, dan dia adalah wanita yang paling aku cintai.
وَتَرَكْتُ الذَّهَبَ الَّذِي أعْطَيْتُها.
Dan emas yang aku berikan kepada dia, aku juga tidak ambil, aku berikan kepada dia.
Dia meninggalkan dosa itu karena Allah.

اتَّقِ اللهَ

Sering kali kita mendengarkan nasehat "ittaqillah" (bertakwalah kepada Allah), tapi terkadang lewat, kita tidak benar-benar bertakwa kepada Allah.

Lalu lelaki ini mengatakan:

اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ ، فَافْرُجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيهِ.
Yaa Allah, kalau aku melakukan itu, meninggalkan perzinahan itu dan memberikan uang 120 dinar karena mengharapkan wajah-Mu,

فَافْرُجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيهِ .
maka berilah solusi buat kita, yaa Allah. Berilah celah buat kita dari batu ini, sehingga kita bisa keluar.
Mohon sama Allah.

Jama'ah, Allah Jalla Jalaluh tahu dengan kondisi kita. Tapi kita disuruh minta, disuruh berdoa. Yang terkadang sebagian orang enggak mau doa. Ustadz, Allah kan tahu dengan kondisi ana. Kalau Allah mau bantu, Allah bantu ana.

Subhaanallah. Engkau diperintahkan untuk memohon dan berdoa, maka berdoalah.

Dan orang ini berdoa. Tapi dalam doanya dia mengatakan, "Kalau aku melakukan itu karena Engkau yaa Allah, maka mudahkanlah urusan kami, berikan solusi buat kami."

فَانْفَرَجَتِ الصَّخْرَةُ ؛ غَيْرَ أَنَّهُمْ لاَ يَسْتَطِيعُونَ الْخُرُوجَ مِنْهَا.
Bergerak batu itu, celah itu semakin besar. Cahaya masuk, udara masuk, tapi mereka tetap belum bisa keluar dengan tubuh mereka.
Siapa yang menggerakkan batu itu? Allah Jalla Jalaluh.

Audio ke-17: Bab 01 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits dari Sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma (Bagian 02)
Kemudian, orang yang ketiga.

وَقَالَ الثَّالِثُ : اللَّهُمَّ اسْتَأْجَرْتُ أُجَرَاءَ ، وأَعْطَيْتُهُمْ أَجْرَهُمْ غَيْرَ رَجُلٍ وَاحِدٍ ، تَرَكَ الَّذِي لَهُ وَذَهَبَ
Yaa Allah, aku ini mengupah para pekerja. Aku kasih upah mereka dan aku memberikan upah mereka kecuali satu orang, yang aku tidak memberikan upah kepada dia. Karena apa? Karena dia pergi, tidak mengambil upahnya.
فَثَمَّرْتُ أجْرَهُ حَتَّى كَثُرَتْ مِنْهُ الْأَمْوَالُ ،
Akhirnya uang dia itu, upah milik dia itu, aku investasikan.
Dibelikan kambing sama dia. Kemudian dipelihara kambingnya, sampai hasil upah itu, yang dikelola sama majikannya ini banyak.

فَجَاءَنِي بَعْدَ حِينٍ ،
Setelah beberapa waktu, datang pekerja itu.

فَقَالَ : يَا عَبْدَ اللهِ!

Lalu dia mengatakan,

يَا عَبْدَ اللهِ! أَدِّ إِلَيَّ أَجْرِي ،
Wahai hamba Allah, afwan, berikan kepadaku upahku.

فَقُلْتُ : كُلُّ مَا تَرَى مِنْ أجْرِكَ ؛ مِنَ الْإِبِلِ ، وَالْبَقَرِ والْغَنَمِ ، والرَّقِيقِ ،
Yang engkau lihat itu, itu semua adalah upahmu. Yang kau lihat dari unta-unta, sapi-sapi, kambing-kambing, budak-budak. Banyak! Dia kelola bertahun-tahun dari upahnya dia.

فَقَالَ : يَا عَبْدَاللهِ! لَا تَسْتَهْزِئْ بِي!
Wahai Abdullah, engkau jangan melecehkanku, jangan meledekku!

فَقُلْتُ : لَا أسْتَهْزِئُ بِكَ ،
Aku tidak meledekmu, itu memang gajimu yang aku kelola kemudian jadi seperti itu.

فَأَخَذَهُ كُلَّهُ ، فَاسْتَاقَهُ ، فَلَمْ يَتْرُكْ مِنْهُ شَيْئًا .

Ana enggak kebayang orang ini. Dia kelola harta itu, dia capek, lelah, sampai menghasilkan yang banyak. Tau-tau ini orang datang, dikasih tahu, "Aku tidak meledekmu, itu memang milikmu."
Dibawa semua. Unta yang jumlahnya.. wallahu a'lam, sapi, kambing, budak-budak, dia giring semua, tidak meninggalkan satu pun untuk dia.
Lalu orang ini mengatakan:

الَّلهُمَّ إِنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذَلِكَ ابِتِغَاءَ وَجْهِكَ ؛ فَافْرُجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيهِ ،
Yaa Allah, kalau aku melakukan itu selama ini adalah karena mengharapkan wajah-Mu yaa Allah, ikhlas hanya berharap perjumpaan dengan-Mu, maka tolong berikan solusi buat masalah kami yaa Allah. Bukakan buat kami jalan.
Subhaanallah.

فَانْفَرَجَتِ الصَّخْرَةُ ،
Batu itu menggelinding dan pintu gua atau mulut gua terbuka.
فَخَرَجُوا يَمْشُونَ .
Mereka pun keluar, bisa berjalan.
Muttafaqun ‘alaih. Hadist ini diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim.

Jama‘ah, kita itu bukan hanya beramal. Kita tidak diperintahkan untuk banyak beramal juga. Allah menciptakan kehidupan ini,

لِيٙبْلُوٙكُم اٙيُّكُمْ اٙحْسٙنُ عٙمٙلاً
"Untuk menguji siapa di antara kalian yang paling baik amalnya."
Sebagian orang banyak shadaqahnya, tapi dari hasil yang haram, dari hasil korupsi, dari hasil memeras orang, dari hasil yang tidak jelas. Dia berangkat haji, berangkat umrah. Sebagian orang, masyaaAllah, ikhlas Lillahi Ta'ala tapi caranya tidak benar.

Maka ingat, antum harus ikhlas dalam beramal dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Udah selesai ini, bab tentang niat, tentang ikhlas, yang harus kita jaga sehingga semua amalan kita diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak sia sia.

Thayyib.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini, berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

═════ ∴ |GiS| ∴ ═════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.