F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-158: Wajibnya Bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam

Audio ke-158: Wajibnya Bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam - - Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salam
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-191
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 RABU, 29 Jumadil Awwal 1445 H / 13 Desember 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah

💽 Audio ke-158: Wajibnya Bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus kitab yang ditulis oleh Asy Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah,

Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala menjelaskan tentang masalah wajibnya bershalawat kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

[ وُجُوبُ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ]

"Wajibnya Bershalawat kepada Nabi Kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam"

Ketika beliau membahas tentang wajibnya bershalawat untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menyebutkan dalilnya. Beliau katakan di sini:

1. (Dalil yang pertama, -ed)


وَقَدْ ❲سَمِعَ ﷺ يَدْعُو فِي صَلَاتِهِ ؛ لَمْ يُمَجِّدِ اللَّهَ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَ : ❳
"Beliau pernah mendengar seseorang berdoa di dalam shalatnya dan orang tersebut belum mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan belum bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Akhirnya Beliau mengatakan kepada orang ini:"

❲عَجِلَ هَذَا❳
"Orang ini tergesa-gesa"
❲ ثُمَّ دَعَاهُ❳
"Akhirnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memanggilnya."
❲فَقَالَ لَهُ وَلِغَيْرِهِ : ❳
"Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan kepada orang ini dan kepada yang lainnya:"
❲( إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ ؛ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ رَبِّهِ جَلَّ وَعَزَّ ، وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ، ❳
"Apabila salah seorang dari kalian melakukan shalat, maka hendaklah dia memulainya dengan memuji Rabbnya yang mulia dan menyanjung-Nya,"
❲ثُمَّ يُصَلِّي ( وَفِي رِوَايَةٍ : لِيُصَلِّ ) عَلَى النَّبِيِّ ﷺ ، ثُمَّ يَدْعُو بِمَا شَاءَ ) ❳
"kemudian setelah itu dia bershalawat (atau dalam riwayat lain: bershalawatlah dia) untuk Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian setelah itu dia berdoa dengan apa yang dia kehendaki."
Ini menunjukkan bahwa bershalawat untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam di dalam shalat itu wajib. Dan tidak ada tempat bershalawat untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam di dalam shalat kecuali di tasyahud, baik di tasyahud awal maupun di tasyahud akhir. Dan disebutkan di sini:

[ لِيُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ ]

Redaksinya perintah: "Hendaklah dia bershalawat untuk Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam." Dan perintah pada asalnya menunjukkan hukum wajib.

2. Dalil yang kedua

yang beliau sebutkan di sini:
❲وَسَمِعَ رَجُلاً يُصَلِّي ،❳
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar seseorang melakukan shalat,"
❲فَمَجَّدَ اللَّهَ ، وَحَمِدَهُ ، وَصَلَّى عَلَى النَّبِيِّ ﷺ ، ❳
"orang tersebut mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta'ala, memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan bershalawat untuk Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam."
❲فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ❳
"Maka kemudian Beliau mengatakan,"
( اُدْعُ تُجَبْ ، وَسَلْ تُعْطَ )
"Berdoalah, doamu akan diijabahi. Mintalah, engkau akan diberikan."
Namun yang kedua ini tidak menunjukkan wajibnya bershalawat untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Kenapa?

Karena di sini tidak ada redaksi perintah. Yang ada adalah tentang penjelasan bahwa ketika seseorang mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta'ala, memuji-Nya, kemudian bershalawat untuk Nabi, maka orang yang seperti ini akan mendapatkan keutamaan, yaitu doanya akan diijabahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sehingga hadits ini hanya menjelaskan tentang keutamaan membaca shalawat; tidak menjelaskan tentang kewajiban membaca shalawat di dalam shalat.

Saya ingin memberikan faedah di sini.
Ketika ada pembahasan seperti ini, ini bisa menjadi bantahan yang telak untuk orang-orang yang menuduh orang-orang yang dijuluki sebagai Wahabi, bahwa orang-orang Wahabi ini mengharamkan membaca shalawat untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Orang-orang Wahabi, orang-orang yang mereka tuduh sebagai Wahabi, itu tidak cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Tuduhan-tuduhan dusta ini bisa kita jawab dengan jawaban yang telak, bahwa para ulama kita, mereka bahkan menjelaskan tentang wajibnya membaca shalawat kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Mereka juga menjelaskan tentang disunahkannya membaca shalawat kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dalam banyak waktu. Bahkan orang-orang yang mereka sebut sebagai Wahabi, mereka selalu mengembalikan tuntunan-tuntunan di dalam Islam kepada hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Apakah orang-orang yang seperti ini pantas untuk dituduh dengan tuduhan tidak cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam?
Apakah orang-orang yang seperti ini pantas untuk dituduh mengharamkan bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam?

Tentunya sangat tidak pantas sekali. Sangat tidak pantas sekali. Sebenarnya orang-orang yang mereka tuduh sebagai Wahabi, mereka juluki sebagai Wahabi, hanya mengingatkan mereka agar dalam bershalawat mereka mengikuti tuntunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Jangan bershalawat dengan berjoget; jangan bershalawat dengan redaksi-redaksi yang di dalamnya ada nilai-nilai kesyirikan; ada nilai-nilai yang terlalu berlebihan. Ini yang diingatkan oleh orang-orang yang mereka juluki sebagai Wahabi, karena memang hal-hal tersebut dahulu dilarang oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Ketika ada orang menyebut Beliau sebagai sayyid, Beliau mengatakan:

❲السَّيِّدُ هُوَ اللهُ ❳
"Sayyid itu Allah saja"
Karena Beliau tidak ingin orang tersebut melakukan sesuatu yang berlebihan terhadap Beliau. Maka harusnya kita di sini bersikap adil kepada saudara-saudara kita kaum muslimin. Jangan memberikan tuduhan-tuduhan dusta.

Lihatlah bab-bab dalam kitab-kitab para ulama kami, mereka jelas-jelas mengatakan wajibnya bershalawat kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam di dalam tasyahud akhir ini. Dan lihatlah karangan-karangan mereka, lihatlah kitab-kitab mereka; tidaklah disebutkan nama Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam kecuali ada shalawat setelah itu. Dan tidak disingkat-singkat, tapi disebutkan secara lengkap. Lihatlah apa yang kita baca dari kitab mereka ini. Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala setiap ada penyebutan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menyebutkan shalawat.

Coba di dalam satu halaman ini, berapa kali beliau bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam? Coba di sini, ada shalawat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam: satu, kemudian dua, tiga, empat, lima. Dalam satu halaman saja ada lima kali shalawat untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Apakah orang-orang yang seperti ini pantas dituduh sebagai orang-orang yang mengharamkan bershalawat untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam?
Apakah orang-orang yang seperti ini pantas dituduh sebagai orang yang tidak cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam?
Tentunya tuduhan tersebut tuduhan yang zalim, tuduhan yang sangat tidak pantas sekali.

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.