F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Halaqah 23 ~ Penjelasan Kaidah Ketiga Kitab Al-Qawa’id Al-‘Arba’ Bagian 03

Halaqah 23 ~ Silsilah Qawaidul Arba HSI | Penjelasan Kaidah Ketiga Kitab Al-Qawa’id Al-‘Arba’ Bagian 03
🆔 Group WA HSI AbdullahRoy
🌐 edu.hsi.id
🔊 Halaqah 23 ~ Penjelasan Kaidah Ketiga Kitab Al-Qawa’id Al-‘Arba’ Bagian 03 Dari 04
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Halaqah 23 ~ Penjelasan Kaidah Ketiga Kitab Al-Qawa’id Al-‘Arba’ Bagian 03


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-23 penjelasan kitab Al-Qawa’idul Arba’ karangan Asy-Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab At Tamimi rahimahullah

Kemudian beliau mengatakan :

ودليل الأنبياء قوله تعالى: وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ [المائدة/116

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman
“Dan ketika Allah berkata kepada ‘Isa Ibnu Maryam, dan ini juga terjadi di padang Mahsyar, Allah akan bertanya kepada Malaikat, hamba-hamba Allah yang shaleh yang diagungkan yang disembah oleh sebagian manusia dan Allah akan bertanya kepada Nabi ‘Isa ‘alayhissalam yang disembah dan diagungkan oleh sebagian manusia :
يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ
“Wahai ‘Isa Ibn Maryam”
أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ
”Apakah engkau dahulu ketika di dunia berkata kepada manusia

اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ
Wahai manusia “Jadikanlah aku dan juga ibuku sebagai dua sesembahan selain Allah”
Apakah engkau dahulu ketika didunia pernah pernah mengajak mereka, mendorong mereka, memerintahkan mereka, untuk menjadikan kamu sebagai seorang Tuhan dan juga menjadikan ibumu sebagai seorang Tuhan?

Pertanyaan ini kelak akan ditanyakan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala kepada Nabi ‘Isa ‘alayhissalam, apa jawaban beliau…

قَالَ سُبْحَانَكَ
Beliau berkata ”Maha Suci Engkau ya Allah”
Sebagaimana para Malaikat tadi ketika ditanya mereka juga mengatakan (سُبْحَانَكَ)

Kemudian beliau mengatakan

مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ

Beliau mengatakan
”Tidak pantas bagiku, tidak boleh bagiku untuk mengatakan sesuatu yang aku tidak berhak untuk mengatakannya”
Aku adalah seorang hamba, seorang manusia seorang makhluk, tidak pantas bagiku untuk mengatakan kepada manusia, wahai manusia jadikanlah aku sebagai Tuhan.

Artinya pada hari itu Nabi ‘Isa ‘alayhissalam berlepas diri dari apa-apa yang dilakukan oleh orang-orang yang menyembah beliau didunia, dan ini menunjukkan kepada kita bahwasanya ada diantara manusia yang mereka menyembah para Nabi, disini diantaranya adalah Nabi ‘Isa ‘alayhissalam dan ini juga diperangi Rasulullah ﷺ,

Beliau memerangi orang-orang yang menyembah atau mengaku menyembah Nabi ‘Isa ‘alayhisalam, meskipun yang disembah adalah seorang Nabi sekalipun, seorang yang paling shaleh sekalipun, tapi karena dia menyembah kepada selain Allah dan ini adalah bentuk kesyirikan maka diperangi oleh Rasulullah ﷺ.

Beliau tidak mengatakan apabila menyembah seorang Nabi maka tidak masalah, akan tetapi beliau ﷺ tetap memerangi mereka, meskipun mereka menyembah para Nabi dan tidak membedakan antara orang yang menyembah berhala, yang menyembah matahari maupun menyembah para Nabi.

Kemudian beliau mengatakan

ودليل الصالحين

Dan dalil bahwasanya disana ada orang yang menyembah orang-orang yang shaleh

قوله تعالى: قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِهِ فَلَا يَمْلِكُونَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنْكُمْ وَلَا تَحْوِيلًا (56) أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا (57
[الإسراء/56، 57]

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :
“Katakanlah Wahai Muhammad, berdoalah kalian kepada orang-orang yang kalian sangka sebagai Tuhan selain Allah Subhanahu wa ta'ala

فَلَا يَمْلِكُونَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنْكُمْ وَلَا تَحْوِيلًا

“Niscaya mereka tidak mampu untuk menghilangkan kesusahan dari kalian dan tidak bisa memindahkan kesusahan tersebut kepada yang lain ”
Ini adalah ancaman bagi mereka, silahkan kalian berdoa kepada orang-orang yang kalian sangka itu adalah tuhan-tuhan selain Allah niscaya mereka tidak akan memiliki, tidak akan mampu untuk menghilangkan kesusahan dari kalian,

Kalau Allah Subhanahu wa ta'ala menghendaki kesusahan bagi kalian maka tidak akan ada yang bisa menghilangkan kesusahan tersebut kecuali Dia, sekalipun segala sesuatu yang disembah selain Allah menginginkannya tapi kalau Allah ingin menghilangkan kesusahan tersebut niscaya akan terjadi.

Kemudian Allah mengatakan

أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ
“Mereka (orang-orang yang mereka berdoa kepadanya, maksudnya adalah orang-orang shaleh yang mereka beribadah kepada orang-orang shaleh tersebut) ternyata mereka juga mencari wasilah kepada Allah ”
Yang dimaksud wasilah didalam ayat ini adalah Al-Qurbah.

Kita melihat buku-buku atau kamus-kamus bahasa arab dan kita mencari makna Al-Wasilah kita akan mendapatkan bahwa maknanya adalah Al-Qurbah.

Allah mengabarkan didalam ayat ini bahwasanya orang-orang shaleh tersebut yang di agung-agungkan dan di sembah oleh orang-orang musyrikin ternyata mereka

يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ
“Merekapun sendiri berusaha untuk mencari wasilah kepada Allah”
Mereka sendiri ingin mencari kedekatan kepada Allah

أَيُّهُمْ أَقْرَبُ

Siapa diantara mereka yang akan lebih dekat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala

Orang-orang yang menyembah mereka menyangka apabila menyembah orang-orang shaleh tersebut maka orang-orang shalih tersebut akan mendekatkan diri mereka kepada Allah.

Padahal di sini Allah menyebutkan mereka sendiri (orang-orang shaleh) sebenarnya juga mencari kedekatan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala Siapa diantara mereka yang lebih dekat dengan Allah

وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ
“Dan mereka mengharap rahmat dari Allah Subhanahu wa ta'ala dan takut dari azab Allah Subhanahu wa ta'ala”
Mereka sendiri juga keadaannya demikian, dalam keadaan mengharap dan dalam keadaan takut kepada Allah

Allah Subhanahu wa ta'ala Mengatakan

إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا
”Dan sesungguhnya adzab Rabb mu adalah sesuatu yang harus diwaspadai”
Ayat ini juga menunjukkan bahwasanya ada diantara orang-orang musyrikin yang mereka mengagung-agungkan orang-orang yang shaleh.

Padahal orang-orang shaleh tersebut saling berlomba untuk mendekatkan dirinya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala mereka juga takut kepada adzab Allah dan mereka juga mengharap rahmat dari Allah Subhanahu wa ta'ala

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.