Grup WhatsApp BELAJAR ISLAM
Pembina : Ustadz Beni Sarbeni, Lc.
https://bis.belajar-islam.net
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
Materi : 📚 TSALATSATUL USHUL 📖 Dengan Apa Kita Mengenal Rabb?
Pemateri : Ustadz Beni Sarbeni, Lc. Hafidzhahullahu Ta'ala
Dengan Apa Kita Mengenal Rabb?
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد
Sahabat belajar Islam yang kami muliakan. Kita kembali mempelajari kitab Tsalatsatul Ushul. Kajian kali ini saya beri judul "Dengan apa kita mengenal Rabb".
Penulis Rahimahullah berkata:
فَإِذَا قِيلَ لَكَ: بِمَ عَرَفْتَ رَبَّكَ؟ فَقُلْ: بِآيَاتِهِ وَمَخْلُوقَاتِهِ، وَمِنْ آيَاتِهِ: اللَّيْلُ، وَالنَّهَارُ، وَالشَّمْسُ، وَالْقَمَرُ، وَمِنْ مَخْلُوقَاتِهِ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأَرَضُونَ السَّبْعُ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَمَا بَيْنَهُمَا؛
“Kemudian, jika anda ditanya, ‘Dengan apa anda mengenal Rabb-mu?’ Maka jawablah, ‘Dengan tanda-tanda-Nya juga dengan makhluk-makhluk-Nya. Di antara tanda-tanda kekuasaan-Allah adalah malam, siang, demikian pula matahari, dan bulan. Dan di antara makhluk-makhluk-Nya adalah langit yang tujuh lapis, bumi yang tujuh lapis, dan apa saja yang ada di antara keduanya".
Saudara sekalian sebagaimana sering kami sampaikan bahwa makna kata Robb pada asalnya adalah yang menciptakan, yang mengatur dan yang memiliki alam semesta.
Selanjutnya pada kalimat di atas penulis menyampaikan tentang dengan apa kita mengenal Rabb, jawabnya tentu dengan tanda-tanda kekuasaan Allah juga dengan makhluk atau ciptaan-Nya
Pada kalimat di atas penulis membedakan antara tanda-tanda kekuasaan Allah dan makhluk-Nya, padahal setiap makhluk Allah adalah tanda kekuasaan-Nya, lalu kenapa penulis membedakannya
Dijawab itu adalah diantara kalimat yang sangat teliti dari penulis. beliau membedakan antara ayat atau tanda-tanda kekuasaan dengan makhluk, hal itu karena yang dimaksud dengan ayat adalah tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa ta'ala yang berubah-ubah, sehingga terasa lebih jelas bagi seorang hamba, karena manusia biasanya lebih merasakan perkara yang berubah-ubah. Berbeda dengan sesuatu yang tetap, kurang dirasakan di dalam hati mereka sebagai suatu kebesaran.
Kemudian sebagai tambahan faedah, sebenarnya tanda-tanda kekuasaan Allah itu oleh para ulama dibagi menjadi dua :
- Ayat Kauniyah yaitu tanda kekuasaan Allah dialam semesta
- Ayat Maqruu'ah yaitu tanda kekuasaan Allah yang dibaca (Al Qur'an)
Hanya saja tentunya Al-Qur'an ini bukanlah makhluk, ia adalah kalamullah (firman Allah Subhanahu wa Ta'ala)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَن كَانَ لَهُۥ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى ٱلسَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya".(QS. Qof:37)
Yang dimaksud dengan "sesungguhnya pada yang demikian itu" adalah Alquran. Jadi Alquran itu benar-benar terdapat peringatan yang juga merupakan tanda akan kekuasaan Allah Rabbul Alamin
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَفِىٓ أَنفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ
"Dan juga pada dirimu sendiri maka apakah kamu tidak memperhatikan"(Adz Dzariat:21)
Artinya dalam diri kita itu terdapat ayat atau tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Allah Robbul alamin.
Selanjutnya penulis berkata:
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لاَ تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلاَ لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala (yang artinya): Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud menyembah matahari maupun bulan, tetapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, jika Dia-lah yang kamu hendak sembah (QS. Fusshilat: 37)
. وَقَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿إِنَّ رَبَّكُمُ اللّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلاَ لَهُ الْخَلْقُ وَالأَمْرُ تَبَارَكَ اللّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Demikian pula firman Allah Ta'ala (yang artinya): "Sungguh Rabb-mu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia istiwa' di atas arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan Dia ciptakan pula matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah, Maha Suci Allah, Rabb semesta alam (QS. Al-A’raf: 54).”
Poin Surah Al-A'raf ayat 54 ini adalah yang juga diyakini oleh kaum musyrikin jahiliyah dahulu.
Para sahabat sekalian yang semoga dirahmati oleh Allah Rabbal alamin demikianlah materi yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat.
Akhukum fillah,
Abu sumayyah Beni Sarbeni
والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Post a Comment