F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-58 Ma'iyyatullah atau Kebersamaan Allah Ta'ala Bagian Pertama

Audio ke-58  Ma'iyyatullah atau Kebersamaan Allah Ta'ala Bagian Pertama - Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 RABU| 31 Agustus 2022 M
🎙 Oleh : Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
📗 Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
🔈 Audio ke-58

📖 Ma'iyyatullah atau Kebersamaan Allāh Ta'ala Bagian Pertama


بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و اصحابه، ومن والاه

Anggota grup whatsapp Dirasah Islamiyyah, yang semoga dimuliakan oleh Allāh.

Kita lanjutkan pembahasan Kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh fadhilatul Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah ta'ala.

Masih kita pada pasal beriman kepada Allāh.

Beliau mengatakan:

ونؤمن بأنه تعالى: مع خلقه وهو على عرشه

"Dan kami beriman bahwasanya Allāh bersama makhluk-Nya. Dan Allāh berada di atas Arsy.”

Kita menyebutkan bahwasanya kita meyakini bahwasanya Allāh beristiwa' di atas Arsy. Dalam waktu yang sama kita Ahlus Sunnah meyakini bahwasanya Allāh bersama makhluk-Nya.

Apa yang dimaksud dengan “bersama makhluk-Nya”?

وهو على عرشه

"Dan Allāh berada di atas Arsy.”

Yang dimaksud dengan “bersama makhluk-Nya” di sini adalah معية العامة, kebersamaan yang umum (معية) “bersama dengan makhluk-Nya”, kebersamaan yang umum yaitu dengan ilmu-Nya.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla meskipun berada di atas Arsy, beristiwa' di atas Arsy, tapi Allāh Subhānahu wa Ta’āla Maha Mengetahui apa yang terjadi, termasuk makhluk yang ada di bumi dan yang ada di langit. Allāh Subhānahu wa Ta’āla Maha Tinggi, Allāh Subhānahu wa Ta’āla beristiwa' di atas Arsy dan di waktu yang sama Allāh Subhānahu wa Ta’āla bersama kita yaitu dengan ilmu-Nya.

Makanya, setelahnya beliau mengatakan:

يعلم أحوالهم

"Allāh mengetahui tentang keadaan-keadaan mereka.”

و يسمع أقوالهم

"Dan Allāh mendengar ucapan-ucapan mereka.”

و يرى أفعالهم

"Dan Allāh melihat perbuatan-perbuatan mereka.”

ويدبر أمورهم

"Dan Allāh mengatur urusan mereka.”

يرزق الفقير و يجبر الكسير، و يؤتي الملك من يشاء و ينزع الملك ممن يشاء ويعز من يشاء و يذل من يشاء بيده الخير و هو على كل شئ قدير

Allāh bersama kita dan Dia berada di atas Arsy, mengetahui keadaan kita, mendengar ucapan kita, tidak ada yang samar bagi Allāh ucapan manusia sedikit pun, dan Allāh melihat apa yang kita lakukan.

Duduknya kita, berdirinya kita, masuk keluarnya kita, dan Allāh berada di atas Arsy dan Allāh mengatur urusan kita semua; yang fakir diberikan rezeki, yang patah disembuhkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla atau orang yang sedih diberikan kebahagiaan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Allāh memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang dikehendaki, mengambil kerajaan-Nya dari siapa yang dikehendaki, memuliakan siapa yang dikehendaki, menghinakan siapa yang dikehendaki. Di tangan-Nya ada seluruh kebaikan dan Dia mampu untuk melakukan segala sesuatu.

Meskipun Allāh berada di atas Arsy, tapi Allāh Subhānahu wa Ta’āla Maha Mengetahui segala sesuatu. Maha Mendengar, Maha Melihat, Dia-lah yang mengurus urusan kita, menghidupkan, mematikan. Sampai perkara yang sedetail-detailnya, yang sekecil-kecilnya, itu yang mengurus adalah Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Tidak ada yang samar bagi Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Dan penyebutan tentang ma'iyyah Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang sifatnya umum ini disebutkan di antara dalilnya adalah apa yang Allāh sebutkan di dalam surat Al-Mujadalah dan surat Al-Hadid. Dalam surat yaitu Al-Hadid ayat yang ke-4, Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan:

هُوَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يَعۡلَمُ مَا يَلِجُ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَمَا يَخۡرُجُ مِنۡهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعۡرُجُ فِيهَاۖ وَهُوَ مَعَكُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِير

Dialah (Allāh Subhānahu wa Ta’āla) yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, kemudian Allāh beristiwa' di atas ‘Arsy.

Ini disebutkan tentang istiwa' Allāh, kemudian apa kata Allāh?

يَعۡلَمُ مَا يَلِجُ فِي ٱلۡأَرۡضِ

"Allāh mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi.”

Dan Allāh berada di atas Arsy.

وَمَا يَخۡرُجُ مِنۡهَا

"Dan apa yang keluar dari bumi.”

Yang masuk ke dalam bumi, hujan, biji-bijian, orang yang meninggal, orang yang memendam sesuatu. Segala sesuatu yang masuk ke dalam bumi, Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengetahuinya.

Dan apa yang keluar dari bumi juga demikian, yang keluar dari bumi, misalnya, air, tumbuh-tumbuhan atau barang tambang, tidaklah dia keluar dari bumi kecuali di bawah ilmu Allāh. Allāh mengetahuinya.

وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ

"Dan apa yang turun dari langit, malaikat-malaikat (misalnya).”

وَمَا يَعۡرُجُ فِيهَاۖ

"Dan apa yang naik ke langit.”

وَهُوَ مَعَكُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡۚ

"Dan Dia bersama kalian dimanapun kalian berada.”

وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِير

"Dan Allāh melihat apa yang kalian kerjakan.”

Inilah ayat yang menunjukkan kepada kita tentang ma'iyyah yang ‘āmah (kebersamaan Allāh yang umum) dengan ilmu-Nya. Oleh karena itu tadi disebutkan dalam ayat يَعۡلَمُ - Allāh Mengetahui.

Menunjukkan bahwasanya ma'iyyah di sini adalah معية العامة, yaitu ma'iyyatul ‘ilm, Allāh Subhānahu wa Ta’āla bersama kita dengan ilmu-Nya. Dimanapun kita berada Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengetahui keberadaan kita dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berada di atas Arsy.

Kemudian di dalam surat Al-Mujadalah ayat ke-7, Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan:

أَلَمۡ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۖ مَا يَكُونُ مِن نَّجۡوَىٰ ثَلَٰثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمۡ وَلَا خَمۡسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمۡ وَلَآ أَدۡنَىٰ مِن ذَٰلِكَ وَلَآ أَكۡثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمۡ أَيۡنَ مَا كَانُواْۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٌ

Apakah engkau tidak melihat bagaimana Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidaklah ada tiga orang yang saling berbisik-bisik kecuali Allāh yang keempat dan tidak ada lima orang yang saling berbisik-bisik kecuali Allāh yang keenam dan tidak kurang dari itu atau lebih kecuali Allāh bersama mereka dimanapun mereka berada.

Maksudnya apa? Maksudnya adalah ilmi, ilmiyyah makanya sebelumnya Allāh mengatakan:

أَلَمۡ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ

"Apakah engkau tidak melihat bahwasanya Allāh mengetahui.”

Berarti ma'iyyah disini adalah ma'iyyah al-ilm (ma'iyyah yang berkaitan dengan ilmu) Allāh bersama kita dengan ilmu-Nya, dimanapun kita berada. Kita berbisik-bisik, dengan suara yang dilirihkan, dirahasiakan, ketahuilah bahwasanya Allāh mendengar yang demikian. Menunjukkan kepada kita bahwasanya ma'iyyah di sini adalah ma'iyyah ilmiyyah.

ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۚ

"Kemudian Allāh akan mengabarkan kepada mereka dengan apa yang mereka lakukan di hari kiamat.”

Karena Allāh mengetahui mendengar apa yang mereka ucapkan.

إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٌ

"Sesungguhnya Allāh Maha Mengetahui segala sesuatu".

Juga menunjukkan kepada kita tentang ma'iyyah atau sifat maiyyah bagi Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan di sini adalah ma'iyyah yang umum (maksudnya) adalah kebersamaan Allāh dengan makhluk yaitu dengan ilmu-Nya.

Kemudian setelahnya:

ومن كان هذا شأنه كان مع خلقه حقيقة

"Dan barang siapa atau Dzat yang demikian keadaannya (mendengar, melihat, mengetahui, mengurus) maka yang demikian dia bersama makhluknya حقيقة (dengan hakikat).”

Dzat yang demikian keadaannya berarti dia bersama makhluknya.

و إن كان فو قهم على عرشه حقيقة

"Meskipun Allāh berada di atas mereka, beristiwa' di atas Arsy secara hakikat.”

Jadi istiwa' nya Allāh di atas Arsy adalah hakikat dan kebersamaan Allāh dengan makhluk-Nya Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui, ini juga hakiki (hakikat) dua-duanya hakikat.

لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَيۡءٞۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ

"Tidak ada yang serupa dengan Allāh. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Melihat". [QS Asy-Syura': 11]

Istiwa’nya Allāh, tidak ada yang serupa dengan Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Demikian pula ma'iyyatullah Subhanahu wa ta’ala, tidak ada yang serupa dengan ma’iyyatullah.

Kalau kita makhluk tidak demikian. Makhluk kalau dia semakin jauh, semakin dia tidak mengetahui keadaan, ini keadaan kita makhluk. Tetapi kalau Allāh Subhānahu wa Ta’āla, Dialah yang Maha Tinggi. Tidak ada yang lebih tinggi daripada Allāh meskipun demikian di waktu yang sama Allāh Subhānahu wa Ta’āla, Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

Ini Allāh, Dia-lah yang Maha Mampu untuk melakukan segala sesuatu, berbeda dengan makhluk yang sangat lemah.

Demikianlah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini dan in sya Allāh kita bertemu kembali pada pertemuan yang selanjutnya, pada waktu dan keadaan yang lebih baik.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈••••○○○••••┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.