F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-62 Allah Subhanahu wa Ta’ala Turun Ke Langit Dunia Bagian Kedua

Audio ke-62 Allah Subhanahu wa Ta’ala Turun Ke Langit Dunia Bagian Kedua - Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SELASA| 06 September 2022 M
🎙 Oleh : Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
📗 Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
🔈 Audio ke-62

📖 Allāh Subhānahu wa Ta’āla Turun Ke Langit Dunia Bagian 2

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و اصحابه، ومن والاه


Anggota grup whatsapp Dirasah Islamiyyah, yang semoga dimuliakan oleh Allāh.

Kita lanjutkan pembahasan Kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh fadhilatul Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah ta'ala.

Masih kita pada pasal beriman kepada Allāh. Beliau rahimahullah mengatakan,

كل ليلة إلى السماء الدنيا

"Kelangit dunia.”
Ini yang dimaksud dengan langit dunia adalah langit yang paling dekat, karena langit ada tujuh dan langit yang paling dekat dengan kita dinamakan dengan السماء الدنيا, ”langit yang paling dekat”.

Kemudian ucapan beliau, كل ليلة, ”setiap malam”.

Yang dimaksud malam, ini pendapat yang kuat atau yang lebih kuat yang namanya malam ini dimulai dari waktu maghrib, diakhiri dengan terbitnya fajar, inilah yang dimaksud dengan malam.

حين يبقى ثلث الليل الأ خير

"Ketika masih tersisa sepertiga malam yang terakhir.”
Kalau kita ingin mengetahui sepertiga malam yang terakhir, berarti dihitung dulu dari maghrib sampai subuh. Maghribnya jam berapa, subuhnya jam berapa. Kemudian kita hitung berapa jam.

Kalau totalnya adalah misalnya sembilan jam berarti dibagi tiga, tiga jam, tiga jam, tiga jam. Tiga jam yang terakhir sampai subuh itulah sepertiga malam yang terakhir. Di situlah Allāh Subhānahu wa Ta’āla turun ke langit dunia sesuai dengan keagungan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Kemudian,

فيقول :

Allāh mengatakan,

مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

"Siapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku maka Aku akan memberinya, siapa yang memohon ampun kepada-Ku sehingga Aku akan mengampuni dosanya.”
Allāh akan mengucapkan ucapan ini ketika Allāh Subhānahu wa Ta’āla turun di sepertiga malam yang terakhir dan ini menunjukkan tentang bahwasanya sepertiga malam yang terakhir adalah waktu yang mustajab.

Sehingga disunnahkan dan dianjurkan sekali kita bangun di waktu tersebut, ketika manusia dalam keadaan lelap dengan tidurnya, seseorang berwudhu meninggalkan kenikmatan sesaatnya.

Berdiri di hadapan Allāh Subhānahu wa Ta’āla, bermunajat, berdo'a, mengadukan seluruh permasalahannya kepada Allāh, permasalahan yang berkaitan dengan dunia dan juga meminta kepada Allāh kebaikan akhirat, menangis di hadapan Allāh, memohon ampun, maka ini adalah sebuah keutamaan.

Di saat itulah Allāh Subhānahu wa Ta’āla turun dan Allāh akan mengucapkan ucapan-Nya. "Siapa yang meminta kepada-Ku atau berdo'a kepada-Ku kemudian Aku akan mengabulkan do'anya"

Karena itu saudara dan juga saudari sekalian, siapa di antara kita yang tidak memiliki hajat, masing-masing kita punya keinginan atau bahkan seorang di antara kita disuruh menulis keinginannya di sebuah buku tulis misalnya, niscaya di sana akan ada berlembar-lembar halaman yang isinya adalah keinginan kita, angan-angan kita.

Maka ini kesempatan bagi kita untuk mendapatkan doa yang mustajab. Allāh yang menjanjikan. Tinggal kita mau bangun, mengangkat kedua tangan kita meminta kepada Allāh.

Bagi orang yang kesulitan masalah rezeki, bagi orang yang masih belum mendapatkan jodoh, bagi orang yang sakit, bagi orang yang kesulitan dalam mendidik anak-anaknya, dan seluruh permasalahan yang dia miliki, bangun di sepertiga malam yang terakhir, shalat untuk Allāh Subhanahu wa Taala, berdoa kepada Allāh, janji dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla

مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ

"Siapa yang meminta kepada-Ku kemudian Aku akan memberikan kepadanya.”

Ada yang mengatakan perbedaan antara berdoa dengan meminta, kalau berdoa itu mengatakan misalnya,

اللهم ارزقني

"Ya Allāh, berikanlah aku rezeki.”
Tapi kalau meminta mengatakan,

اَللّٰهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ

"Ya Allāh aku meminta kepada-Mu.”
Ada yang mengatakan demikian,

مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ

"Siapa yang meminta kepada-Ku kemudian Aku akan memberikan kepadanya.”
Maka bangun, mintalah kepada Allāh kebaikan dunia dan juga kebaikan akhirat. Meminta kepada Allāh surga,

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

"Ya Allāh aku meminta kepada-Mu surga dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka.”
Meminta kebaikan dunia dan juga akhirat.

Kemudian Allāh mengatakan,

مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

"Siapa yang memohon ampun kepada-Ku kemudian Aku pun akan mengampuni dosanya.”
Dan siapa di antara kita yang tidak memiliki dosa. Dosa-dosa kita terlalu banyak. Dosa yang berkaitan dengan Allāh Subhānahu wa Ta’āla dalam melaksanakan kewajiban, di sana ada banyak larangan yang kita langgar ataupun dosa yang berkaitan dengan orang lain, kepada orang tua, kepada keluarga, kepada istri, kepada anak.

Maka ini saatnya waktu yang tepat untuk memohon ampun kepada Allāh. Tentunya kalau dosa tersebut berkaitan dengan hak orang lain, sebagaimana yang kita ketahui harus kita mengembalikan hak tersebut. Kalau kita memang pernah menyakiti kehormatannya maka kita harus meminta maaf, minta untuk dihalalkan. Kalau itu berupa harta benda maka itu kita harus kembalikan dan seterusnya.

مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

"Siapa yang memohon ampun kepada-Ku maka Aku pun akan mengampuni dosanya.”
Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ta'ala anhu.

Ada sebagian saudara kita هَدَاهُم اللهُ, semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan petunjuk kepada mereka dan kita semuanya tentunya, yang mereka menolak sifat Allāh Subhānahu wa Ta’āla ‘nuzul’ (turun), mereka mengatakan, "Kalau Allāh turun berarti Allāh Subhānahu wa Ta’āla di bawah"

Kemudian akhirnya mereka mentakwil, dan mengatakan, “Yang turun disini adalah malaikat, atau yang turun di sini adalah perintah Allāh”.

Kita katakan bahwasanya hadits yang ada ini atau yang datang kepada kita ini disebutkan di situ yang turun adalah Allāh,

يَنْزِلُ رَبُّنَا

"Rabb kita turun.”
Jelas bahwasanya yang turun di sini adalah Allāh, yang disifati di sini adalah Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Bagaimana seseorang mengatakan yang turun adalah malaikat-Nya atau perintah Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Kemudian yang kedua, di sini disebutkan ucapan

مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ

"Siapa yang berdoa kepada-Ku"
مَنْ يَسْأَلُنِي


"Siapa yang meminta kepada-Ku.”

يَسْتَغْفِرُنِي

"Siapa yang memohon ampun kepada-Ku.”

Yang mengucapkan ucapan ini yang berhak hanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Apakah malaikat berhak untuk mengucapkan hal ini?

مَنْ يَدْعُونِي

Tidak boleh. Doa adalah ibadah, istighfar juga demikian. Apakah perintah Allāh mengucapkan ucapan ini ? Tidak. Menunjukkan bahwasanya yang mengucapkan ucapan ini yang turun adalah Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Karena ucapan ini tidak mungkin mengucapkan ucapan ini kecuali Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Sehingga yang mentakwil nuzul di sini sebagai turunnya malaikat atau perintah Allāh Subhānahu wa Ta’āla maka ini tidak benar dan bertentangan dengan dalil dan juga kaidah dan tidak perlu seseorang untuk lari dari tasybih kemudian dia mentakwil. Sebagaimana yang sering kita ulang-ulang cukup kita meyakini Allāh Subhānahu wa Ta’āla turun sesuai dengan keagungan-Nya tidak sama dengan turunnya makhluk.

Dengan demikian kita,
  • Pertama kita menetapkan sifat tersebut. Ini adalah bagian dari keimanan kita kepada Allāh, kemudian yang,
  • Kedua adalah kita mengatakan sesuai dengan keagungan Allāh, berarti kita sudah tidak mentasybih Allāh, kita tidak menyerupakan Allāh dengan makhluk
Demikianlah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini, dan in syaa Allāh kita bertemu kembali pada pertemuan selanjutnya pada waktu dan keadaan yang lebih baik

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈••••○○○••••┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.