F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-63 Allah Subhanahu wa Ta’ala Datang Pada Hari Kiamat Bagian Pertama

Audio ke-63 Allah Subhanahu wa Ta’ala Datang Pada Hari Kiamat Bagian 1 - Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 RABU| 07 September 2022 M
🎙 Oleh : Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
📗 Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
🔈 Audio ke-63

📖 Allāh Subhānahu wa Ta’āla Datang Pada Hari Kiamat Bagian 1


بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و اصحابه، ومن والاه


Anggota grup whatsapp Dirasah Islamiyyah, yang semoga dimuliakan oleh Allāh.

Kita lanjutkan pembahasan Kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh fadhilatul Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah.

Masih kita pada pasal beriman kepada Allāh.

Beliau rahimahullah mengatakan:

ونؤمن بأنه سبحانه و تعالى يأتي يوم المعاد للفصل بين العباد لقوله تعالى: كَلَّآۖ إِذَا دُكَّتِ ٱلۡأَرۡضُ دَكّٗا دَكّٗا ۞ وَجَآءَ رَبُّكَ وَٱلۡمَلَكُ صَفّٗا صَفّٗا ۞ وَجِاْيٓءَ يَوۡمَئِذِ بِجَهَنَّمَۚ يَوۡمَئِذٖ يَتَذَكَّرُ ٱلۡإِنسَٰنُ وَأَنَّىٰ لَهُ ٱلذِّكۡرَىٰ ۞ [QS Al-Fajr: 21-23]

Dan kami (Ahlus Sunnah) beriman (percaya, meyakini) bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla datang pada hari ketika manusia dikembalikan yaitu yaumul qiyamah.

Ketika manusia dikumpulkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla di padang Mahsyar seluruhnya dari yang awal sampai yang akhir (dari Nabi Adam alayhissalam sampai manusia yang terakhir).

Jin juga demikian dikumpulkan oleh Allāh. Tidak ada di antara mereka yang ketinggalan seorangpun, bahkan hewan-hewan (binatang-binatang) juga dikumpulkan oleh Allāh. Demikian pula para malaikat dikumpulkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla semuanya.

Oleh karena itu, ini adalah perkumpulan yang akbar (perkumpulan yang paling besar), semuanya kumpul jadi satu (manusia, jin, malaikat, hewan-hewan) semuanya yang kita tidak mengetahui jumlahnya kecuali Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Kumpul semuanya.

Kemudian datang Allāh Subhānahu wa Ta’āla مالك المك - yang merajai seluruhnya, yang telah menciptakan mereka semuanya, yang telah memberikan mereka kehidupan.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan datang di hari tersebut untuk memberikan keputusan di antara manusia yaitu untuk menghisab mereka. Ini keyakinan Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Jadi dunia bukan terakhir, kehidupan di alam kubur bukan peristirahatan yang terakhir, di sana ada yaumul ma'ad, di sana ada hari dimana manusia akan dikembalikan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Ini keyakinan kita dan in syaa Allāh nanti akan datang pembahasan tentang beriman dengan hari akhir secara terperinci. In syaa Allāh akan kita bahas ketika syaikh menyebutkan tentang beriman dengan hari akhir yang merupakan rukun iman yang ke-6.

Di sini yang akan kita bahas tentang masalah sifat datang bagi Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Allāh akan datang pada hari tersebut. Ini berdasarkan ayat dan juga berdasarkan hadits di antaranya adalah yang disebutkan oleh pengarang di sini.

لقوله تعالى: كَلَّآۖ إِذَا دُكَّتِ ٱلۡأَرۡضُ دَكّٗا دَكّٗا

"Sekali-kali (tidak kata Allāh Subhānahu wa Ta’āla), apabila bumi digoncangkan dengan segoncang-goncangnya.” [QS Al-Fajr: 21]
Bumi yang kita tempati ini akan digoncangkan (digetarkan) gempa dengan getar yang segetar-getarnya (segoncang-goncangnya), sehingga tidak ada di sana gunung, tidak ada di sana lembah, tidak ada di sana batu, menjadi rata dan ini adalah pendapat sebagian ulama.

Mengatakan bahwasanya, "Tempat dikumpulkannya manusia di hari tersebut adalah bumi ini hanya saja berbeda sifatnya".

Para ulama berselisih pendapat tentang firman Allāh:

يَوْمَ تُبَدَّلُ ٱلْأَرْضُ غَيْرَ ٱلْأَرْضِ وَٱلسَّمَـٰوَٰتُ

"Pada hari dimana akan diganti bumi selain bumi ini.” [QS Ibrahim: 48]
Ada yang mengatakan akan didatangkan bumi yang lain dan ada yang mengatakan buminya sama akan tetapi berbeda sifatnya. Sebelumnya (mungkin) ada pohon, ada gunung, ada lembah, ada berbagai makhluk, bangunan, benda dan seterusnya maka di hari tersebut akan hilang. Yang ada adalah tempat yang rata tidak ada gunung, tidak ada lembah, tidak ada tanda bagi manusia.

Kemudian Allāh mengatakan:

وَجَآءَ رَبُّكَ وَٱلۡمَلَكُ صَفّٗا صَفّٗا

"Dan akan datang Rabb-Mu”, di sini syahidnya وَجَآءَ رَبُّكَ
Maka harus kita yakini, kita beriman bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan datang pada hari tersebut. Sesuai dengan keagungan Allāh Subhānahu wa Ta’āla, tidak sama dengan datangnya kita sebagai seorang makhluk.

Kembali kita kepada kaidah yang disebutkan di dalam ayat

لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌۭ

"Tidak ada yang serupa dengan Allāh.”
Kita tetapkan Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan datang di hari tersebut.

وَٱلۡمَلَكُ صَفّٗا صَفّٗا

“Dan malaikat juga akan bershaf-shaf.” [QS Al-Fajr: 22]
Allāh Subhānahu wa Ta’āla datang, malaikat juga didatangkan oleh Allāh dan mereka bershaf-shaf (berbaris). Ada yang mengatakan bahwasanya mereka (malaikat) akan mengitari manusia dan juga jin yang dikumpulkan (mengelilingi) mereka.

Shaf yang pertama adalah malaikat yang tinggal di langit yang pertama. Kemudian shaf kedua, dan ini lebih banyak lagi malaikatnya, karena langit yang kedua lebih besar daripada langit yang pertama, mereka bershaf-shaf. Shaf ketiga adalah malaikat yang tinggal di langit yang ketiga. Dan seterusnya, sehingga di sana ada 7 shaf.

Mereka mengitari manusia dan juga jin yang dikumpulkan oleh Allāh pada hari tersebut.

وَجِاْيٓءَ يَوۡمَئِذِۭ بِجَهَنَّمَۚ

"Pada hari tersebut akan didatangkan Jahannam.”
Manusia di padang mahsyar dan mereka dalam keadaan takut dalam keadaan mereka menunggu hari keputusan dan masing-masing mereka mengingat apa yang sudah mereka kerjakan di dunia. Di antara yang menambah takut mereka adalah didatangkan Jahannam saat itu.

Di dalam sebuah hadits Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan:

يؤتى بجهنم يومئذ لها سبعون ألف زمام مع كل زمام سبعون ألف ملك يجرونها

"Akan didatangkan pada hari tersebut dengan Jahannam dan dia memiliki 70 ribu tali kekang (tali yang digunakan untuk menyeret Jahannam).

Jahannam saat itu memiliki 70 ribu tali kekang dan ini adalah jumlah yang banyak. Kemudian beliau shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan: "Bahwasanya setiap tali kekang yang jumlahnya 70 ribu dipegang oleh 70 ribu malaikat"

Berarti 70 ribu malaikat memegang satu tali kekang dan jumlah tali kekang Jahannam saat itu adalah 70 ribu tali kekang. Maka ini adalah jumlah yang sangat banyak sekali, kurang lebih 4.9 milyar.

Mereka adalah jumlah malaikat yang sangat banyak dan ini menunjukkan kepada kita tentang;
  1. Banyaknya malaikat Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
  2. Besarnya Jahannam dan beratnya Jahannam, sehingga harus diseret oleh malaikat sebanyak itu.
Padahal malaikat adalah makhluk Allāh yang kuat tapi ternyata Jahannam diseret dan ini menunjukkan tentang beratnya Jahannam tadi oleh 4.9 milyar malaikat.

Maka manusia saat itu mereka melihat Jahannam tadi dan ini tentunya semakin menambah ketakutan mereka.

يَوۡمَئِذٖ يَتَذَكَّرُ ٱلۡإِنسَٰنُ وَأَنَّىٰ لَهُ ٱلذِّكۡرَىٰ

Pada hari tersebut manusia akan mengingat, ingat tentang apa yang dilakukan di dunia.

Tentang kekurangan yang dia lakukan di dunia di dalam mentaati Allāh dan juga Rasul-Nya. Pada hari tersebut mereka ingat.

وَأَنَّىٰ لَهُ ٱلذِّكۡرَىٰ

Lalu apa faedahnya mengingat pada hari tersebut?

Kalau ingat (misalnya) di hari tersebut, "Yaa Allāh, kenapa dahulu di dunia tidak demikian dan demikian”. "Kenapa dahulu tidak mentaati suami”. "Kenapa dahulu di dunia tidak berbakti kepada kedua orang tua”. "Kenapa dahulu di dunia tidak shalat"

Thayyib. Apakah ada manfaatnya pada hari tersebut? Tidak ! Waktu sudah berlalu (sudah habis), kita sudah diberikan kesempatan di dunia.

وَأَنَّىٰ لَهُ ٱلذِّكۡرَىٰ

Tidak ada faedahnya saat itu mengingat kembali apa yang sudah terjadi di dunia. Ini menunjukkan bahwasanya yang bermanfaat adalah sekarang ini. Kalau kita ingat sekarang ini, maka ini akan bermanfaat.

Ingat tentang dosa kita, kemudian kita beristighfar memperbaiki amal shalih mendekatkan diri kepada Allāh, ini yang bermanfaat. Bertaubat, beristighfar, tapi kalau sudah di akhirat kemudian seseorang mengingat apa yang dia lakukan di dunia maka ini sudah tidak ada manfaatnya.

وَأَنَّىٰ لَهُ ٱلذِّكۡرَىٰ

Bagaimana akan bermanfaat bagi dia mengingat pada hari tersebut.

Demikianlah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini dan in syaa Allāh kita bertemu kembali pada pertemuan yang selanjutnya, pada waktu dan keadaan yang lebih baik.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.