F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Tiga Landasan Utama – a – Siapa Rabmu (Tuhanmu) ? Dan Dengan Apa Kita Mengenal Rab?

Tiga Landasan Utama – 10 – Siapa Rabmu (Tuhanmu) ? Dan Dengan Apa Kita Mengenal Rab? TSALATSATUL USHUL - Belajar Islam BIS
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
Grup WhatsApp BELAJAR ISLAM
Pembina : Ustadz Beni Sarbeni, Lc.
https://bis.belajar-islam.net
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
Materi : 📚 TSALATSATUL USHUL 📖 Siapa Rabmu (Tuhanmu)? dan dengan Apa Kita Mengenal Rab?
Pemateri : Ustadz Beni Sarbeni, Lc. Hafidzhahullahu Ta'ala

Tiga Landasan Utama – 10 – Siapa Rabbmu? dan dengan Apa Kita Mengenal Rab?

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد

Sahabat Belajar Islam yang semoga dirahmatii oleh Allah rabbul ‘alamin. Kita lanjutkan kembali kajian kitab Tsalatsatul Ushul. Sebelumnya kita sudah membahas isi dari Tiga Landasan Utama yaitu Mengenal Allah sebagai Rabb yang berhak diibadahi, Mengenal agama Islam dan Mengenal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang kesemuanya mesti dibangun di atas dalil bukan taklid atau ikut-ikutan.

Selanjutnya penulis membahas secara rinci mulai dari,

Landasan yang pertama yaitu Mengenal Allah.

Siapakah Rabbmu?

Penulis Rahimahullahu Ta’ala berkata,

فَإِذَا قِيلَ لَكَ: مَن رَبُّكَ؟ فَقُل: رَبِّيَ اللَّهُ الَّذِي رَبَّانِي وَرَبَّى جَمِيعَ العَالَمِينَ بِنِعمَتِهِ، وَهُوَ مَعبُودِي لَيسَ لِي مَعبُودٌ سِوَاهُ،

Jika Anda ditanya, “Siapakah Rabbmu?” Maka jawablah, “Rabbku adalah Allah yang telah mengurus diriku dan mengurus seluruh alam dengan segala nikmat-Nya. Dialah sesembahanku yang tidak ada sesembahan kecuali Dia.

وَالدَّلِيلُ قَولُهُ تَعَالَى: ﴿ الحَمدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ ﴾، وَكُلُّ مَن سِوَى اللَّهِ عَالَمٌ، وَأَنَا وَاحِدٌ مِن ذَلِكَ العَالَمِ.

Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

“Segala puji hanya milik Allah Rabb sekalian alam.” (QS. Al Fatihah: 2) Segala sesuatu selain Allah adalah alam dan aku adalah salah satu dari alam tersebut.

Faedah:

Ada beberapa faedah dari perkataan penulis di atas:

Faedah Pertama – Perkataan “Rabbku adalah Allah yang telah mengurusku dan mengurus seluruh alam dengan segala nikmatNya.” Jadi yang telah menciptakanku dan memiliki aku, yang mengurus seluruh kebutuhanku adalah Allah Subhanahu wa ta’ala dengan segala nikmatNya. Tidak ada satu nikmat pun yang didapatkan oleh seorang hamba kecuali dari Allah.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
“Tidak ada satu nikmat pun yang kalian dapatkan kecuali bersumber dari Allah.” (QS An Nahl: 53)
Jadi kalimat tersebut menetapkan Tauhid Rububiyyah.

Selanjutnya sebesar-besar nikmat yang Allah berikan kepada hambanya adalah nikmat Iman dan Islam. Nikmat Allah yang menjadikan kita seorang Muslim dan Mukmin.

Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
“Katakanlah, ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia dan rahmat Allah itu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)
Yang dimaksud dengan karunia Allah dalam ayat di atas adalah Al Quran dan yang dimaksud dengan rahmat Allah adalah agama Islam dan keimanan.

Faedah kedua, perkataan “Dialah sesembahanku yang tiada sesembahan kecuali Dia.” Selanjutnya penulis menjelaskan kepada kita tentang Allah bahwa Dialah sesembahan kita. Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah Ta’ala. Inilah perkara paling penting dalam mengenal Allah Subhanahu wa ta’ala yaitu mengetahui dan meyakini bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah. Inilah inti dari pada tauhid dan inilah makna dari kalimat "Laa ilaaha illallaah".

Karena itu sebagian ulama ketika mendefinisikan tauhid, cukup hanya dengan “Meng-Esa-kan Allah dalam beribadah” karena inti tauhid adalah beribadah hanya kepada Allah semata.

Kemudian ketika penulis mengatakan “Rabbku yang menciptakan aku adalah Allah dan hanya Dia yang berhak diibadahi”, ini memberikan faedah penting bahwa keyakinan seseorang bahwa Allah sebagai pencipta, yang memberikan rizki, yang mengatur dan seterusnya, semestinya itu menjadikan seseorang untuk tunduk patuh kepada Allah dengan meyakini bahwa hanya Allah yang berhak diibadahi.

Kemudian penulis membawakan bahwasanya Rabb itu adalah Allah, di antara dalilnya adalah Surat Al Fatihah ayat 2. Kemudian beliau berkata “Segala sesuatu selain Allah adalah alam dan aku adalah salah satu dari alam tersebut”

Kesimpulan:
  1. Kita mengenal Allah bahwa Allah adalah Rabb yang menciptakan, yang mengatur dan memiliki alam semesta, termasuk kita.
  2. Di antara makna Rububiyyah yang sangat agung bahwa Allah-lah yang membimbing kita. Allah yang menjadikan kita sebagai seorang muslim dan mukmin dengan diutusnya para Rasul dan dengan diturunkannya kitab-kitab. Jadi Rabb itu bukan hanya menciptakan dan memiliki, tetapi yang paling penting yang wajib diketahui bahwa Allah yang menjadikan kita sebagai orang yang beriman. Bahkan itulah sebesar-besar nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya.
  3. Inti dari tauhid adalah meng-Esa-kan Allah Subhanahu wa ta’ala dalam ibadah.
  4. Di antara metode pengajaran yang melekat dalam ingatan peserta didik adalah metode tanya jawab.
Demikianlah materi yang bisa disampaikan. Semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat.

Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.