F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-08: Materi Tematik Bulan Dzulhijjah ~ Pembahasan Tanya Jawab Bag 03

Audio ke-08: Materi Tematik Bulan Dzulhijjah  ~ Pembahasan Tanya Jawab Bag 03
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-103
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 RABU 06 Dzulhijjah 1443 H / 06 Juli 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Serial Materi Tematik Bulan Dzulhijjah 1443 H

💽 Audio ke-08: Materi Tematik ~ Pembahasan Tanya Jawab Bag 03


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Mahaagung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu.

Pertanyaan 1:

Ustadz, berdasarkan materi yang pernah Ustadz sampaikan, ada beberapa amalan yang jika dikerjakan di 10 awal bulan Dzulhijjah ini pahalanya besar sekali.

Nah, yang ingin saya tanyakan, apakah pahala berbakti kepada orang tua juga bisa menjadi berlipat ganda, Ustadz?

Jazaakumullahu khairan.

Jawaban:

Iya, Jamaah.
Jadi sebenarnya di awal disampaikan, tidak ada pengecualian dari amal saleh yang perlu dilakukan. Karena Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan,

❲ مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا ❳

"Tidak ada hari-hari yang beramal saleh di dalamnya (10 awal Dzulhijjah)."

Jadi bicara amal saleh, sebenarnya semua. Jadi, barusan mengingatkan kita tentang berbakti sama orang tua. Semuanya: berbakti sama orang tua, silaturahim, menolong orang lain, umpamanya; beristighfar, membaca Al-Qur'an nur Karim, kemudian apa saja, sebutkan amal-amal saleh, itu perlu kita tambah volumenya di 10 awal Dzulhijjah ini.

Bicara berbakti sama orang tua, banyak orang mudik itu di Idul Fitri ya. Mereka banyak mudik. Usahakan mudiknya itu dua kali, paling tidak. Idul Fitri, kita masuk ke 10 akhir Ramadhan, kemudian Idul Adha di 10 awal Dzulhijjah ini, kita mudik, kita berbakti sama orang tua kita. Dan bagi yang orang tuanya mungkin nggak punya hewan kurban karena nggak mampu, mungkin sang anak bisa membelikan hewan kurban buat orang tua. Dibelikan hewan kurban buat orang tua. Ini termasuk bentuk kebaktian kita sama orang tua.

Berbagai macam bentuk kebaktian yang bisa dilakukan, dilakukan. Yang nggak bisa mudik, nggak bisa pulang, apa yang bisa dilakukan? Telepon orang tuanya, mengingatkan orang tuanya dengan keutamaan 10 awal Dzulhijjah ini.

Dan bicara silaturahim selain kepada orang tua, ingat, jangan sampai kita menyimpan dendam sama kerabat-kerabat kita khususnya. Jangan sampai ada pemutusan silaturahim, karena amalan orang yang menyimpan dendam itu nggak diangkat. Maka sayang kalau kita bersemangat berlomba-lomba beramal saleh di 10 awal Dzulhijjah ini, tahu-tahu amalan kita nggak diangkat, dosa kita nggak diampuni gara-gara kita menyimpan dendam kepada saudara atau kerabat kita.

Maka semua amal saleh, bukan hanya lima, amalan itu hanya mengingatkan dengan amal-amal yang perlu ditingkatkan, selain tentunya berbakti kepada orang tua termasuk amalan yang paling dicintai oleh Allah 'Azza wa Jalla.

Ketika Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang amalan yang paling dicintai Allah 'Azza wa Jalla, Beliau mengatakan,

❲ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا ❳

"Shalat tepat waktu."

Kemudian,

❲ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ ❳

"Berbakti kepada orang tua."

Kemudian, apa? Beliau mengatakan,

❲ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ ❳

"Berjihad di jalan Allah."

Hadza wallahu a'lam bisshawab.

Alhamdulillah.
Jazaakumullahu khairan, Ustadz, atas jawabannya. Semoga bisa dipahami dengan baik dan diamalkan.

Kemudian pertanyaan selanjutnya, Ustadz.

Pertanyaan 2:

Assalamu'alaikum, Ustadz.

Izin bertanya.
1) Bagaimana hukum berkurban melalui online, seperti halnya lembaga-lembaga zakat, kemudian
2) Apakah bisa berkurban atas nama kantor atau atas nama perusahaan?

Jazaakallahu khairan, Ustadz.

Audio ke-08: Materi Tematik Bulan Dzulhijjah  ~ Pembahasan Tanya Jawab Bag 03
Jawaban:

Na'am, barakallahu fiik.
Ahibbaty fillah.
Kalau bicara online ya, ini beberapa kali ditanyakan. Orang tua kadang kala mikir, mau motong di tempat dia kayaknya ada kesulitan, sehingga dia mengirimkan kurban itu ke lembaga, atau ke perorangan. Yang jelas, mewakilkan orang lain dalam kurban ini, boleh. Jadi hukumnya diperbolehkan.

Kita nyuruh saudara kita beli (jangan bicara online, sudah). Kita telepon kita punya saudara di kampung, "Mas, belikan sapi ya, yang harga sekian, ana transfer duitnya." Ini mewakilkan, diperbolehkan. Walaupun kita tahu yang lebih utama atau yang lebih dianjurkan itu kita memotong sendiri, kemudian kita makan dari kurban kita. Itu kalau memungkinkan.

Audio ke-08: Materi Tematik Bulan Dzulhijjah  ~ Pembahasan Tanya Jawab Bag 03
Tapi bisa jadi orang ini punya kurban yang banyak. Ana potong, Ustadz, alhamdulillah. Tapi ana punya kelebihan harta, ana pingin kurban lagi tapi di tempat yang membutuhkan. Maka nggak ada masalah. Hanya saja, tolong cari yang amanah.

Kita tahu banyak investasi-investasi bodong. Yang ditakutkan, masalah kurban ini dijadikan lahan bisnis oleh sebagian orang. Karena kita tahu waktu di Madinah, waktu kita berangkat haji itu ada orang-orang yang mengumpulkan uang haji/uang kurban dari jamaah haji, tapi nggak disembelih. Begitu pula yang ditakutkan kalau nggak amanah, yang takut nggak disembelih, atau disembelih tapi nggak disalurkan.

Maka tolong, jangan kemalasan kita atau ketidakmauan kita dengan ribet (sulit), akhirnya kita sembarangan pilih lembaga. Jadi lebih baik kepada lembaga yang memang kita sudah kenal atau kepada orang yang kita memang sudah kenal dengan baik dan dia amanah. Jadi InsyaaAllah nggak ada masalah mewakilkan orang lain untuk menyembelih kurban kita dan mendistribusikannya.

Adapun pertanyaan yang kedua: Perusahaan. Jadi kita tahu kurban ini adalah untuk perorangan. Kalau bicara perusahaan beli sapi, nggak apa-apa. Tapi ketika niat untuk dikurbankan, siapa yang berkurban? Perusahaan yang beli. Perusahaan beli, umpamanya dikatakan, "Sudah, ini kita beli kambing 10 (perusahaan). Siapa yang mau berkurban?" Perusahaan nggak bisa. Berarti ditetapkan orang-orangnya.

Thayyib. Tahun ini yang berkurban fulan. Fulan dikasih tahu, "Fulan, itu atas namamu ya! Atas namamu." Sepuluh orang umpamanya, nggak apa-apa. Jadi nanti tahun depan perusahaan beli 10 lagi, kemudian disampaikan.

Dan sekali lagi, kalau memotong hewan kurban atau mewakili orang lain untuk berkurban, ana ngomong, "Ana niat kurban buat fulan." Fulan harus dikasih tahu, "Ini kurbanmu, loh!" Jadi bukan kita potong; itu buat fulan, itu buat fulan, sedangkan fulan nggak tahu, gitu.

Karena sekali lagi, tadi ada anjuran untuk makan dari hewan kurbannya, kalau bisa dia menyaksikan pemotongannya. Jadi, kalau perusahaan nggak bisa berkurban. Tapi berkurban untuk orang-orang yang di dalamnya nggak ada masalah, walaupun uangnya adalah uang perusahaan. Hadza wallahu a'lam bisshawab.

Alhamdulillah.
Jazaakumullahu khairan, Ustadz, atas jawabannya. Semoga bisa dipahami dengan baik dan diamalkan .

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.